Pesan Mimbar

Salib-Nya, Pribadi Kristus Satu-satunya dan Segalanya dalam Hidup


BeritaMujizat.com –  Pesan Mimbar – Ibadah Kingdom Family Service tanggal 1 Mei 2022 yang merayakan Rosh Codesh Month of Isachar. Ibadah dibuka dengan pesan yang disampaikan saat Welcoming Preaching.

Waktu ini adalah waktu di mana Tuhan sedang memperbaiki fondasi. Secara rohani, saat ini merupakan waktu peletakan dasar rumah Tuhan. Mendekati waktu lebaran (Idul Fitri) di mana orang-orang, khususnya suku Jawa, akan berkumpul bersama keluarga.

Kegiatannya hanya berkumpul, silaturahmi, meminta maaf, dan membersihkan hati. Bukan suatu kebetulan jika peryaaan bulan baru Ishakar bersamaan dengan Idul Fitri.

Saat ini Tuhan sedang menyelaraskan setiap hati kita dengan hati-Nya Tuhan. Tiba-tiba Tuhan akan menyingkapkan hal-hal yang masih kurang pas dan masih salah di dalam hidup kita.

Baca Juga : Perjanjian Kekal

Tuhan sedang prepare hati kita untuk menyambut keluarga yang lebih besar. “Ku kan Bangkit” menjadi pujian pertama yang dinaikkan. Setelah itu, disambung dengan pujian “Generasi Terakhir”. Pada saat masuk ke worship, dinaikkan pujian “Ganjaran”.

Pujian itu berbicara tentang betapa berharganya Yesus di dalam setiap hidup kita. Jesus is the best reward.

Baca Juga : Angin Timur Bawa Perubahan Arah Hidup

Impartasi dibawakan oleh Ps. Hanny Setiawan dengan bersama-sama memandang salib Kristus dan pribadi-Nya satu-satunya dan segalanya dalam hidup. Hingga, membuat setiap kita meletakkan semua pengertian lama, pemahaman lama, hal-hal baru yang dipahami.

Semua jemaat mengambil tindakan profetik untuk menanggalkan kasut, bersujud, dan mulai berdoa.
Selanjutnya, saat perjamuan kudus, seluruh jemaat kembali mengambil tindakan profetik untuk datang ke salib dan berdoa terlebih dahulu.

Terkadang banyak pelayanan dan mengerjakan
pekerjaan Tuhan membuat kita lupa dengan Tuhan, lupa bahwa titik 0 kita adalah salib bukan kekuatan dan kegagahan diri kita. Tindakan menghampiri salib oleh jemaat menjadi tindakan iman bahwa seluruh suku di Indonesia datang dengan berduyun-duyun menghampiri salib Kristus.

Setiap lidah mengaku dan setiap lutut bertelut pada Tuhan yang sama, Tuhan yang benar, Yesus Kristus.
Sebelum doa diakhiri, mengambil tindakan profetik kembali untuk melepaskan suara memanggil Yusuf-Yusuf, Daud-Daud, Daniel-Daniel, orang-orang sisa di setiap kota untuk kembali mengerjakan apa yang Tuhan mau.

Ibadah diakhiri dengan menaikkan pujian “Zaman Eliah” dengan menari dan mengelilingi tempat ibadah. Ini waktunya kebangunan rohani terjadi, bukan besok-besok lagi.

Penulis : Nandhita Sri Devi Kristiani

Comments

Related Articles

Back to top button