Studi PentakostaTeologi

Ringkasan Konsep Wawasan Dunia (Worldview) Oleh Ronald Nash


Worldview – Wawasan Hidup

BeritaMujizat.com – Teologi – Wawasan dunia penting karena secara langsung akan memengaruhi bagaimana kita menjalani kehidupan ini, dalam berpikir, menilai dan bertindak. Selain sebagai buku apologetika, buku ini menolong kita dalam proses pembangunan wawasan dunia Kristen yang sesuai dengan ajaran Alkitab. Demikian antara lain pengantar dari Penerbit.

Bagi Ronald Nash, tingkat kesadaran diri seseorang terhadap wawasan dunia adalah suatu bagian penting dalam kedewasaan intelektual. Orang Kristen yang berpikir dan aktif, katanya, senantiasa terlibat dalam peperangan dalam setiap hari hidup mereka. Sejak kelahirannya Gereja senantiasa terlibat dalam peperangan yang meliputi ide-ide, teori-teori, sistem-sistem pemikiran, presaposisi-presaposisi, dan argumen-argumen. Maka melalui bukunya ini Ronald ingin membangkitkan kemampuan orang Kristen untuk berpikir secara terkait dengan wawasan dunia.

Menurut Ronald, suatu wawasan dunia adalah seperangkat kepercayaan tentang isu-isu yang paling penting dalam hidup ini.

Wawasan dunia, menurutnya, merupakan suatu skema konseptual yang kita pakai untuk menempatkan atau mencocokkan segala sesuatu yang kita percayai, dan mengintepretasikan atau menilai suatu realita baik secara sadar ataupun tidak sadar.

Mengenakan skema konseptual yang benar, yaitu dengan melihat dunia ini melalui wawasan dunia yang benar akan menghasilkan penglihatan yang benar bagi seluruh pemahaman kita terhadap peristiwa-peristiwa ataupun ide-ide.

Ronald juga mengajak, sebaiknya kita mendekati iman kita sebagai suatu sistem konseptual, sebagai suatu wawasan dunia-dan-hidup yang seutuhnya. Begitu seseorang memahami, demikian menurut dia, bahwa baik Kekristenan maupun lawan-lawannya di dalam dunia ide merupakan wawasan dunia, ia akan berada dalam posisi yang lebih baik untuk menilai kebaikan-kebaikan relatif dari sistem Kekristenan secara total.

Ronald juga menyatakan bahwa orang mungkin berharap agar setiap orang Kristen mampu membela imannya masing-masing, karena itu tugas penting yang harus kita kerjakan adalah memerlengkapi diri sehingga kita mampu menunjukkan kepada pihak lawan bahwa pandangan hidup Kristen adalah unggul secara rasional, moral, dan eksistensial terhadap sistem alternatif lain manapun.

Ronald Nash menunjukkan lima elemen utama dari suatu wawasan dunia. Pertama, Allah. Elemen yang paling penting dalam setiap wawasan dunia adalah hal-hal yang dinyatakan atau tidak dinyatakan tentang Allah. Suatu komponen yang esensial dari suatu wawasan dunia ialah pandangannya tentang Allah. Wawasan dunia Kristen itu bersifat teistis, artinya percaya akan keberadaan satu Allah yang mahakuasa dan berpribadi. Teisme Kristen yang historis juga bersifat trinitarian. Doktrin Tritunggal mencerminkan keyakinan orang Kristen yang kuat bahwa Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus merupakan tiga pusat kesadaran yang berbeda yang sama-sama berbagian dalam satu natur ilahi dan dalam tindakan dari masing-masing pribadi dalam Allah Tritunggal. Keyakinan bahwa Yesus Kristus adalah Allah sejati dan manusia sejati merupakan akibat penting dari doktrin Allah Tritungal ini. Orang Kristen menggunakan kata inkarnasi untuk menyatakan kepercayaan mereka bahwa kelahiran Yesus Kristus menandai masuknya Putra Allah yang ilahi dan kekal ke tengah-tengah umat manusia.

Elemen kedua adalah Realitas Ultimat. Suatu wawasan dunia juga meliputi kepercayaan-kepercayaan tentang realitas ultimat, sebuah subyek yang sering dibahas dengan istilah metafisika. Alkitab dibuka dengan pernyataan, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” Banyak pemikir Kristen mula-mula melihat pentingnya untuk menarik implikasi tertentu dari pandangan Alkitabiah tentang Allah dan sepakat bahwa Allah menciptakan dunia ini ex nihilo (dari ketiadaan), merupakan suatu prinsip metafisis yang penting dalam wawasan dunia Kristen. Menurut para pemikir itu, sangatlah penting untuk menunjukkan kontras antara pemahaman penciptaan Kristen dengan pernyataan tentang asal-usul dunia yang ditemukan dalam filsafat Plato, suatu pandangan yang masih dipegang sejumlah kaum intelektual gereja Kristen di abad-abad awal. Menurut kepercayaan Kristen tentang penciptaan, tidak ada keberadaan apapun sebelum penciptaan, kecuali Allah. Dunia ini ada sebagai hasil dari keputusan bebas untuk mencipta oleh satu Allah yang kekal, transenden dan spiritual (yaitu Allah yang non-material), mahakuasa, mahatahu, mahabaik, kasih, dan berpribadi. Karena ada keteraturan berdasarkan kehendak Allah bagi ciptaan, manusia dapat menemukan keteraturan itu. Keteraturan inilah yang memungkinkan adanya sains; keteraturan inilah yang ingin dijabarkan oleh para ilmuwan sebagai hukum-hukum.

Ronald menulis, komponen ketiga dari setiap wawasan dunia adalah pandangannya tentang pengetahuan. Kekritenan dengan jelas menyatakan bahwa Allah telah mewahyukan informasi tentang diri-Nya. Seorang Kristen yang memiliki pengetahuan juga tidak akan menyangkal pentingnya peranan indera dalam memberikan informasi tentang dunia. Sangat beralasan untuk berasumsi bahwa Allah menciptakan manusia dengan cara sedemikian hingga memungkinkan manusia memperoleh pengetahuan tentang ciptaan-Nya. Sangat beralasan pula untuk percaya bahwa Allah menganugerahi pikiran manusia dengan kemampuan untuk memperoleh pengetahuan tentang dirinya sendiri. Manusia dapat mengetahui ciptaan Allah; manusia juga dapat memperoleh pengetahuan tentang Allah.

Komponen keempat adalah etika. Kebanyakan orang lebih menyadari komponen etika dalam wawasan dunia mereka daripada menyadari kepercayaan mereka tentang metafisika dan epistemolgi. Kita melakukan penilaian moral terhadap perilaku individu (diri kita dan juga orang lain) dan bangsa-bangsa. Fakta bahwa setiap manusia memiliki gambar Allah menjelaskan mengapa manusia merupakan makhluk yang bisa berpikir secara rasional, mengasihi, dan memiliki kesadaran akan Allah; hal ini juga menjelaskan mengapa manusia merupakan makhluk bermoral. Tentu saja dosa (suatu presaposisi penting di dalam Kekristenan tentang manusia) telah merusak gambar Allah dan ini menjelaskan mengapa manusia berpaling dari Allah dan hukum moral; mengapa kita sering melakukan kesalahan dalam emosi, tindakan, atau pikiran. Karena adanya gambar Allah, kita harus berharap agar rekomendasi etis wawasan dunia Kristen mencerminkan kebenaran yang sesuai dengan keberadaan moral kita yang sesungguhnya. Menurut wawasan dunia Kristen, Allah merupakan sumber hukum-hukum yang mengatur dunia fisik dan yang memungkinkan adanya keteraturan dalam kosmos. Allah juga merupakan sumber hukum-hukum moral yang harus mengatur perilaku manusia dan yang memungkinkan adanya keteraturan dalam hubungan antar manusia. Teisme Kristen menekankan keberadaan hukum-hukum moral yang universal. Dengan kata lain, hukum-hukum ini harus berlaku bagi setiap manusia, tak terkecuali, kapan atau di mana pun mereka tinggal.

Komponen kelima adalah umat manusia. Setiap wawasan dunia mencakup sejumlah kepercayaan penting tentang manusia. Wawasan dunia Kristen mempercayai bahwa manusia merupakan makhluk hidup yang bersifat paradoks! Satu-satunya makhluk yang memiliki gambar Allah di planet ini, namun yang juga mampu melakukan tindakan yang paling mengerikan.  Paradoks yang esensial di sini – kehebatan dan kemalangan manusia – muncul membawa dua kebenaran yang penting. Allah menciptakan manusia sebagai puncak ciptaan-Nya; dengan tujuan utama adalah untuk memuliakan Allah dan menikmati Dia selama-lamanya. Tapi setiap manusia telah jatuh ke dalam dosa, dalam pemberontakan melawan Allah yang menciptakan dan mengasihinya. Manusia memiliki kutub keterbatasan dan ketakterbatasan. Rasa frustrasi yang timbul karena ketidakmampuan manusia untuk memberikan kepuasan ultimat bagi semua keinginan hanyalah merupakan salah satu manifestasi dari ketegangan yang terjadi antara kutub keterbatasan dangan kutub ketakterbatasan dalam keberadaan kita. Karena kebanyakan orang tidak berhasil menyatukan sisi keterbatasan dan sisi ketakterbatasan dari keberadaan mereka, maka mereka menjalani hidup ini dalam penderitaan spiritual dan emosional sebagai akibat dari diri yang terpecah-pecah. Kita dapat menjadi diri, kita dapat bertumbuh dan menjadi manusia yang lengkap hanya melalui suatu hubungan yang benar dengan Allah. Keterbatasan dan ketakterbatasan haruslah disatukan, yaitu hanya oleh Allah sendiri. Keputusasaan hanyalah salah satu gejala dari keterpisahan dengan Allah dan sebagai akibat keterpisahan dengan diri sendiri. Wawasan dunia Kristen menyadari kebutuhan manusia akan pengampunan dan penebusan dan menekankan bahwa berkat keselamatan hanya dimungkinkan karena kematian dan kebangkitan Yesus. Dan wawasan dunia Kristen mengajarkan bahwa kematian fisik bukanlah akhir suatu keberadaan pribadi.

Ronald memberikan proposisi utama Kekristenan: “Manusia dan alam semesta di mana mereka tinggal adalah ciptaan Allah yang telah menyatakan diri-Nya dalam Alkitab.” Presaposisi dasar wawasan dunia Kristen adalah bahwa keberadaan Allah diwahyukan dalam Alkitab.

Dalam bukuya ini Ronald Nash juga menjelaskan bahwa suatu wawasan dunia harus diuji melalui ujian rasio, ujian pengalaman dan ujian praktek.

Ujian rasio berhubungan dengan logika, atau non-kontradiksi, atau inkonsistensi. Adanya kontradiksi selalu menandakan adanya kesalahan (error). Karena itu kita berhak mengharapkan suatu sistem konseptual yang bersifat konsisten secara logis, baik dalam bagian-bagiannya (tiap-tiap proposisinya) maupun dalam keseluruhannya.

Wawasan-wawasan dunia juga harus melewati ujian pengalaman, haruslah relevan dengan hal-hal yang kita ketahui tentang dunia dan diri kita. Kita berhak mengharapkan agar wawasan-wawasan dunia berkaitan dengan pengalaman kita terhadap dunia luar kita. Wawasan-wawasan dunia itu seharusnya menolong kita untuk memahami apa yang kita rasakan. Tetapi pemahaman itu juga harus sesuai dengan apa yang kita ketahui tentang diri kita.

Lebih lagi, ia juga harus melewati ujian praktis yang penting, yaitu dapatkah orang yang menganut suatu wawasan dunia secara konsisten hidup dalam keharmonisan dengan sistem yang dianutnya itu.

Para musuh Kekristenan selalu berusaha menunjukkan inkonsitensi iman Kristen. Tetapi menurut Ronald, kebenaran yang sesungguhnya adalah bahwa mungkin tidak ada wawasan dunia lainnya dalam sejarah umat manusia yang lebih menghargai hukum logika, selain Kekristenan.

Ronald menunjukkan kelemahan-kelemahan para musuh Kekristenan seperti Evidensialisme, Unitarian, Naturalisme dan Gerakan Zaman Baru. Sebaliknya, membuktikan bahwa wawasan dunia Kristen lolos dalam ujian rasio dengan sangat meyakinkan, khususnya dalam membuktikan ke-Allahan Yesus dalam peristiwa kelahiran (inkarnasi) dan kebangkitan-Nya.

Doktrin inkarnasi adalah salah satu kepercayaan yang menjadikan Kekristenan unik di tengah-tengah agama-agama dunia. Orang Kristen percaya bahwa Allah Tritunggal yang berdaulat, yang dikenali hanya karena Dia berkehendak untuk mewahyukan diri-Nya, telah “membuat diri-Nya dikenal oleh kita, dengan cara yang paling langsung dan komprehensif yang mungkin ada, yaitu dengan cara menjadi salah satu di antara kita dan berbagi dengan kehidupan kita, dalam suka dan duka, dan sukacita maupun penderitaan.

Menurut Ronald, keputusan untuk mempercayai Yesus Kristus adalah Allah bukanlah suatu lompatan iman yang tidak rasional dan buta. Ini adalah keputusan yang benar-benar baik dan rasional secara sempurna bagi mereka yang kemampuan kritisnya tidak dikuasai oleh preposisi-preposisi naturalistis.

Kebangkitan merupakan peristiwa pokok dalam Perjanjian Baru, demikian Ronald. Kulminasi dari setiap Injil adalah Kebangkitan. Kehidupan Yesus ditunjukkan sebagai persiapan bagi kematian dan kebangkitan-Nya. Teisme Kristen adalah teisme Kebangkitan. Kebangkitan membuktikan bahwa Yesus adalah Allah.

Teisme Kristen menyatakan dirinya sebagai suatu sistem yang berpusat pada satu Pribadi. Kristus adalah pusat Kekristenan, segala hal lainnya adalah pelengkap. Dengan mempercayakan diri kepada-Nya dan memahami arti penting dan natur dari pemikiran wawasan dunia, isi wawasan dunia Kristen, dan detil-detil wawasan-wawasan dunia yang menjadi lawan kita, serta alat filosofis dan teologis yang diperlukan, kita akan memenangkan peperangan dalam dunia ide ini.

Maju tak gentar, dan menangkan peperangan ini!

Penulis : Budi Kasmanto

Sumber : Ringkasan buku “Konflik Wawasan Dunia” karangan Ronald H. Nash. Judul asli “Worlviews in Conflict” terjemahan Irwan Tjulianto. Penerbit Momentum, Surabaya. Tahun 2000. Tugas mata kuliah “Chritian Worldview”, dosen: Douglas Berglund, tahun 2007)

Comments

Hanny Setiawan

Seorang biasa dari keluarga biasa yang dipanggil oleh Tuhan yang luar biasa untuk membangun Indonesia Baru. Indonesia baru yang akan membawa kembali api pergerakan dari Timur sampai Yerusalem melalui Asia Tenggara, India, sampai Timur Tengah. #destiny

Related Articles

Back to top button