Pesan Mimbar

Pekerja Injil


BeritaMujizat.com-Pesan Mimbar- Istilah kata “Pekerja” itu menjadi hal yang sangat tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Pekerja itu sesungguhnya adalah kita yang menjalaninya setiap hari. Karena hampir semua dari kita adalah pekerja yang bekerja disebuah tempat kerja. Misal diperusahaan, rumah sakit, sekolah atau tempat yang lainnya.

Sebagai halnya hidup orang percaya seperti kita seharusnya hidup kita menjadi pekerja-pekerja Kristus yang melakukan seperti yang Yesus lakukan. Pekerja ini bukan berbicara sekedar pelayanan di gereja saja sebagai pemain musik, worship leader, pembicara, pemain tamborin, petugas LCD, penerima tamu bahkan pelayanan yang menyediakan makan bagi jemaat seperti di gereja kita atau yang lainnya. Tapi lebih dari itu semua! Karena semua itu hanya bersifat fungsional.

Tetapi “Pekerja” yang dimaksudkan di sini adalah kita melakukan seperti yang Yesus ajarkan dan lakukan saat itu yang seharusnya dilakukan oleh kita saat ini. Sering kali kita terjebak dibidang pelayanan atau pekerjaan kita masing-masing dan justru tidak melakukan mandat Yesus yang besar yaitu menjadi pekerja injil yang berarti memberitakan keselamatan Allah.

Matius 9:35-38 (TB)  Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”

Ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa tidak ada pekerjaan lain yang Yesus lakukan selain Dia mengajar, mengabarkan Injil dan menyembuhkan banyak orang. Tetapi kenyataannya untuk melakukan itu semua tidak bisa Yesus lakukan seorang diri karena banyaknya orang yang saat itu mengikuti Dia. Oleh sebab itu Dia memanggil murid-murid untuk menjadi pekerja dan melakukan seperti apa yang Dia lakukan.

Prinsip Pekerja dalam Kitab Matius :

1. Pekerja adalah pengikut Kristus yang mau mengajar, mengabarkan Injil dan menyembuhkan orang-orang sakit dan dalam kelemahan (Matius 9:35).

Yang Yesus lakukan saat itu hanyalah mengajar, mengabarkan Injil dan menyembuhkan banyak orang dan tidak ada yang lain selain itu semua yang Dia lakukan. Untuk bisa di sebut pekerja Injil atau pekerja Kristus, maka seharusnya hidup kita mencontoh seperti yang Yesus lakukan. Yesus hanya mengerti satu hal dalam hidupnya itu adalah menggenapi kehendak Bapa yaitu keselamatan bagi banyak orang.

Oleh sebab itu Yesus melakukan itu semua supaya banyak orang diselamatkan. Saat itu Dia memanggil murid-muridNya unuk menjadi pekerja Injil. Dan saat ini pun Dia mencari dan memanggil kita menjadi para pekerja Injil yang di setiap waktu, setiap saat dan di setiap tempat hanya rindu untuk mengajar orang lain dalam Firman, mengabarkan Injil kabar keselamatan dan menyembuhkan orang sakit.

Untuk bisa mengajar, mengabarkan Injil dan menyembuhkan kita harus banyak belajar Firman Tuhan. Melengkapi hidup kita penuh dengan doa dan Firman. Dan pada akhirnya kita akan siap untuk mengajar oran lain dalam Firman. Kita siapa mengabarkan injil kabar keselamatan dan berani berdoa untuk kesembuhan banyak orang yang kita jumpai setiap hari.

2. Pekerja adalah pengikut Yesus yang bisa melihat dan digerakkan oleh belaskasihan untuk melayani orang lain (Matius 9:36).

Ada kejadian yang memicu saat itu yaitu Yesus melihat banyak orang (Horao) dan hatinya digerakkan oleh belaskasihan (splagchnizomai) kepada banyak orang tersebut. Dalam terjemaah didapatkan tentang kondisi yang dilihat Yesus saat itu atas banyak orang itu adalah mereka kelelahan seperti domba yang tidak bergembala dan seperti orang yang terlantar.

Kondisi lain menerangkaan juga bahwa mereka kelelahan dan tidak berdaya seperti domba yang tidak punya gembala. Mereka kehilangan kesadaran dan beban ekonomi keuangan yang memenuhi hidupnya. Bahkan mereka di jelaskan juga sebagaj orang yang kurang tidur, bingung, sudah tidak ada harapan dan mimpi. Dan parahnya mereka seperti seorang pengembara yang tersebar banyak dan pastinya kehilangan arah dalam hidupnya.

Keadaan dan kondisi yang dialami orang banyak itulah yang membawa Yesus bisa melihat dan tergerak hatinya untuk mencari pekerja-pekerja Injil supaya orang banyak itu terlayani dengan baik. Dan pada akhirnya orang banyak itu dapat mengalami kehidupan yang tau tujuan dan arah hidupnya. Dan kitalah pekerja-pekerja Injil sekarang ini, yang harus bisa melihat seperti yang Yesus lihat dan bisa tergerak melayani orang-orang diluaran sana yang membutuhkan kita sebagai pekerja Injil.

3. Pekerja adalah pengikut Yesus yang mau menggembalakan dan menyelamatkan yang hilang (Matius 9:37).

Orang banyak itu berada dalam keadaan seperti domba yang tidak bergembala dan tuaian tanpa ada penuai yang menuainya. Keadaan orang banyak itulah yang dipakai Yesus untuk memanggil kita sebagai gembala-gembala yang siap menggembalakan orang-orang yang belum bergembala di sekitar kita.

Karena banyak orang yang tidak tergembala dan tertuai dengan baik maka Yesus mencari dan memanggil para murid untuk menjadi pekerja Injil yang siap menggembalakan mereka semua. Menggembalakan di sini berarti bahwa kita memiliki hati gembala untuk orang lain. Kerinduan kita seperti kerinduan Tuhan untuk menyelamatkan yang terhilang di luaran sana.

Oleh sebab itu yang kita lakukan adalah kita meminta kepada tuan sang empunya tuaian (Matius 9:38). Dan terus tekun dalam doa supaya banyak orang yang terpanggil  dan siap menjadi pekerja Injil dan selalu tekun memohon kepada tuan sang empunya tuaian.

Untuk bisa menjadi pekerja Injil kita harus menghidupi prinsip upah dalam kita sebagai pekerja (Matius 10:10) yaitu setiap kita sebagai “worker” itu akan ada upahnya sendiri dan semua yang kita lakukan itu tidak akan pernah sia-sia (1 Korintus 15:58). Dan menghidupi prinsip kesepakatan (Matius 20:1-2) yaitu ada kesepatakan antara pekerja dan tuannya didalamnya.

Untuk bisa bekerja sebagai pekerja tidak bisa sendiri maka kita harus bisa bersinergi (sunergos) sebagai kawan sekerja Allah. Sebagai sekerja ini berarti kita bisa sekerja dengan teman sekerja yang lain (Roma 16:21). Hidup sebagai kawan sekerja Allah ( 1 Korintus 3:9) dan hidup dengan teman sekerja (Filemon 1:1).

Bapa mencari murid-murid yang mau menjadi pekerja-pekerja kerajaanNya untuk mengajar, mengabarkan Injil dan menyembuhkan orang sakit. Sehingga bersama Roh Kudus menjadi kawan sekerja yang tidak mau menyia-nyiakan waktu, tenaga, pikiran dan uang untuk melayani jiwa-jiwa yang terhilang.

Khotbah ini disampaikan oleh Pdt. Hanny Setiawan,MBA di Ibadah Raya Bethany El Bethel Church Solo Baru, Minggu 1 Maret 2020.

Comments

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button