Internasional

Gerbang Neraka di Turkmenistan Bakal Diruntuhkan


Kawah Gas Darvaza yang dijuluki Gerbang Neraka di Turkmenistan. (Sumber: Instagram @jazzanova168)

BeritaMujizat.com – Internasional – Destinasi wisata Gerbang Neraka (The Gates of Hell) di Turkmenistan baru-baru ini dikabarkan akan ditutup oleh pemerintah Turkmenistan lantaran membawa dampak negatif bagi penduduk setempat.

Gerbang Neraka merupakan sebuah lubang besar yang terus mengobarkan api akibat kandungan gas di dalamnya. Gerbang Neraka muncul pada tahun 1971. Dulunya merupakan salah satu lokasi pengeboran migas era Uni Soviet.

Secara resmi situs itu dinamai Kawah Darvaza, menyesuaikan dengan nama kota dimana Gerbang Neraka berada.

Lubang berapi itu memiliki diameter 60 meter, serta dalamnya mencapai 20 meter.

Lokasi wisata yang berada di tengah Gurun Karakum itu telah beroperasi selama 50 tahun terakhir.

Kawah itu masih menyala terang dan pada malam hari cahaya jingga dapat terlihat bermil-mil jauhnya.

Memiliki keunikan tersendiri, lubang api tersebut terus mengundang turis dan mendatangkan devisa. Namun dampaknya terhadap lingkungan jauh lebih buruk.

Wisatawan di Gerbang Neraka Turkmenistan. (Sumber: Instagram @turkmentour

Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdymukhamedov pada pekan lalu mengumumkan rencana pemerintah untuk mencari solusi memadamkan api abadi tersebut.

Diberitakan sebelumnya, pada tahun 2010, Berdimuhamedow sempat mengunjungi kawah tersebut dan mengatakan bahwa kawah tersebut harus ditutup. Namun, pada tahun 2013 dia justru mendeklarasikan bagian gurun yang berisi kawah sebagai cagar alam.

Namun Berdimuhamedow kemudian bakal memadamkan api Gerbang Neraka karena berefek negatif pada kesehatan orang-orang yang tinggal di sekitar kawah, pemborosan sumber daya gas alam yang berharga, dan kerusakan lingkungan.

“Kami kehilangan sumber daya alam yang berharga yang mana kami bisa mendapatkan keuntungan besar dan menggunakannya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.” ungkap Berdimuhamedow.

Wakil perdana menteri Turkmenistan juga telah diinstruksikan untuk mengumpulkan para ilmuwan dan jika perlu memanggil konsultan asing untuk menemukan solusi memadamkan api.

Hingga kini, tidak ada yang mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menutup atau memadamkan api di negara dengan cadangan gas alam terbesar keempat di dunia itu. (Vice-CNN Indonesia)

 

 

 

 

Comments

Related Articles

Back to top button