Pesan Mimbar

Sang Penolong


 

BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Keadaan dunia dengan Covid-19 kembali melanda Indonesia setelah keadaan sudah mulai membaik. Ketika dunia memberikan dan mengabarkan ketakutan, tapi Tuhan memberi kehidupan. Hal ini seperti di dalam Yohanes 10:10 bahwa Yesus memberi kehidupan dan kelimpahan.

Secara manusia pasti sangat sulit untuk dihadapi, akan sangat menyita pikiran dan emosi menghadapi keadaan ini. Tapi kiranya kita hidup sebagai orang percaya bahwa Tuhan sanggup pegang kendali atas bumi ini dan Dia sanggup menolong hidup kita.

Dalam Yohanes 14:15-16 Yesus pergi kepada Bapa dan memberikan penolong bagi kita yaitu pribadi Roh Kudus. Tuhan tahu bahwa ada kebutuhan yang utama dibanding yang lain yaitu Roh Kudus. Dia tahu kebutuhan kita dan menjanjikan seorang penolong yaitu Roh Kudus. Karena ketika kita sudah mendapatkan pribadi Roh Kudus, sang penolong itu maka kita akan bisa melewati semuanya.

Roh kudus itu sebagai pribadi dan ada di hati kita. Roh kudus sebagai penghibur dan kita tidak akan merasa sendiri. Sering kali banyak ketakutan dan intimidasi menyerang kita. Oleh sebab itu kita memerlukan pribadi yang lain yaitu Roh Kudus.

Kehidupan sehari-hari kita tanpa Roh Kudus sangat sulit untuk dijalani. Kita perlu tuntunan Ilahi menyertai kita. Jangan berjalan dengan kekuatan kita sendiri. Dia penghibur dan penolong dan memimpin hidup kita kepada kebenaran.

Bagaimana kita mengandalkan Tuhan (indikator) :

1. Percaya Kepada Firman dan PerkataanNya (Yohanes 2:1-5)

Ketika kita hidup mengandalkan Tuhan secara otomatis hati dan hidup kita akan percaya kepada setiap firman dan perkataan dari Tuhan Yesus sendiri. Cara kerja Tuhan adalah supaya kita berjalan dari 1 ketatan kepada ketaatan yang lain. Dalam Yeremia 17:7-8 berkata bahwa orang yang mengandalkan Tuhan dan percaya kepadaNya tidak akan mengalami kekeringan justru menjadi orang yang diberkati Tuhan.

Maria belajar mengandalkan Tuhan ketika mereka berada di perkawinan di Kana (Yohanes 2). Maria percaya kepada Firman dan Perkataannya. Dan menuruti setiap yang dikatakan Yesus padanya. Ketika kita percaya kepadaNya, maka akan ada voice dan noice jadi satu.

Dan kita perlu tau mana yang benar dan mana yang salah. Kita hanya perlu mendengar suaraNya bukan suara asing yang perlu kita dengar dan ikuti. Kita hanya perlu untuk mendengar suara gembala kita. Sebab perkataanNya adalah pelita bagi setiap jalan-jalan kita (Mazmur 119:105).

Ketika kita berada dalam titik terendah dan berada bersama dengan sang penolong maka kita akan bisa mengalami hal yang luar biasa. Iman kita dasarkan kepada Firman Tuhan bukan kepada apa yang kita punya dan kita lihat. Orang yang mengandalkan Tuhan akan memiliki iman yang konstan di atas. Dan kokoh dalam menghadapi setiap badai dan tekanan dalam kehidupan ini.

Kita jangan mengijinkan iman kita lemah dan terombang-ambing. Jangan hidup dari fakta dan apa yang dilihat kasat mata. Tapi dasarkan hidup kita kepada firman dan perkataannya. Dalam Amsal 3:5-6 Tuhan akan meluruskan jalan kita bila kita mengakui Dia dalam laku kita. Oleh sebab itu, Akuilah Dia dalam segala hal maka Dia yang menuntun dan berdaulat atas hidup kita.

2. Percaya Kepada Waktu Tuhan

Dalam Yohanes 2:4 Maria percaya kepada Yesus dan dia percaya kepada waktuNya Yesus. Orang yang mengandalkan Tuhan itu percaya kepada waktuNya Tuhan. Sering kali kita tergesa dan terburu dan tidak percaya kepada waktu Tuhan. Meskipun waktu Tuhan selalu terkesan lama dan lambat tapi sesungguhnya waktu Tuhan selalu tepat dan terbaik bagi kita.

Seperti halnya, Abraham tidak sabar maka lahir Ismael. Kita jangan sampai tidak sabar dalam menunggu waktu Tuhan. Seperti halnya Gebrak Indonesia mengerti ini waktuNya Tuhan untuk kembali memberkati kota Solo dalam 3 bulan ini bahkan bisa ke kota-kota yang lain. Sering kali kita menghindari badai, tapi Tuhan justru membawa murid-muridNya ke tengah badai. Ini waktunya untuk kita melompat lebih tinggi di banding musim yang lalu.

3. Percaya Pada Caranya

Dalam Yohanes 2:5-6 ketika hidup kita mengandalkan Tuhan maka kita perlu percaya dengan caranya Tuhan. Tempayan pada jaman dulu itu digunakan sebagai tempat mencuci kaki. Dalam perkawinan di Kana, terjadi kekurangan anggur.

Dan Maria, ibu Yesus memberitahukan kepada Yesus dan dengan cara yang diluar akal kita untuk mereka menyiapkan tempayan dan terjadi mujizat air menjadi anggur. Kalau soal cara itu berbicara hal yang mutlak untuk kita lakukan. Kalau bicara tentang cara, otomatis kita harus percaya sepenuhnya dengan caraNya Tuhan.

Cara hidup kita sehari-hari adalah indikasi kita mengandalkan Tuhan. Menjadi orang yang percaya kepadaNya seutuhnya bukan mengandalkan apa yang kita lihat dan yang kita punya. Justru disaat yang tidak menyenangkan untuk kita jalani maka kita akan bisa melihat kuasa Tuhan dialirkan dan sang penolong itu ada di dalam hidup kita.

Miliki iman yang konstan kepada Tuhan maka kita akan melihat mujizat demi mujizat itu bisa terjadi dan kita alami. Sehingga hidup kita akan mengalami sang penolong itu yaitu Roh Kudus yang akan menemani hari-hari kita.

Firman Tuhan ini disampaikan oleh Bp. Pdt. Benyamin Henry Setiawan, S.Miss pada hari Minggu, 27 Juni 2021. Ibadah sore gereja Bethany El Bethel Solo Baru.

Comments

Related Articles

Back to top button