Poleksosbud

Generasi Muda : Sumber Daya Paling Diperebutkan dalam Perang Ideologi


BeritaMujizat.com – Poleksosbud – Gejolak politik yang sedang terjadi di Amerika memperlihatkan kebangkitan paham sosialisme secara global. Paham sosialis atau yang disebut komunis atau ideologi kiri ini menjadi salah satu narasi yang membangkitan anak muda.

Menurut survey, 51% anak muda usia 19 -23 tahun di Amerika lebih menyukai paham sosialis daripada liberalis. Paham sosialisme tumbuh subur dalam lembaga-lembaga pendidikan sebagai bentuk kritik dan kekecewaan atas ketidakadilan dan permasalahan yang muncul hari ini.

Banyak orang beranggapan bahwa paham sosialis atau komunis telah memudar sejak pecahnya Uni Soviet dan berkembangnya liberalisme melalui globalisasi dan modernisasi. Meski memang betul tidak ada lagi negara baru yang medeklarasikan diri sebagai negara komunis, akan tetapi paham komunis telah menyebar dan bertumbuh pesat bahkan di Amerika yang dikenal sebagai negara liberalis.

Meski  narasi sosialis atau komunisne nampaknya membawa sebuah harapan, akan tetapi ada bahaya yang mengancam di balik sosialisme. Sosialisme tidak dapat berdiri sendiri tanpa kekuatan politik otoriter yang memerintah dengan tangan besi.

Politik otoriter yang dipimpin oleh tangan besi akan terus didorong hingga menjadikan lambang atau pemimpin negara sebagai Tuhan. Dalam hal ini agama keragaman kepercayaan akan dihilangkan dan diganti dengan pengkultusan seorang sosok sebagai tokoh sentral.

Winston Churchill pernah mengkritik para pemuja sosialisme yang tidak sadar akan bahaya negara yang totaliter dan otoriter. Winston Churchill menyatakan pandangan politiknya tersebut dalam pembukaan pidatonya 1945.

Selain mengkritik dijadikannya negara atau pemimpin sebagai Tuhan, Winston Churchill juga mengkritik kebebasan pribadi yang akan dihilangkan dalam negara sosialis. Negara penganut sosialis atau komunis saat ini juga menjadi negara yang sangat berbahaya bagi orang Kristen.

Menurut data yang dirilis Open Doors baru-baru ini, negara komunis Korea Utara masih menjadi negara paling berbahaya bagi orang Kristen. Pemerintah Korea Utama diketahui bahkan sedang mengembangkan camp konsentrasi untuk membasmi Kekristenan.

Menariknya berkembangnya sosialisme di generasi muda seiring dengan meningkatnya sikap ketidakpercayaan terhadap agama. Menurut survei yang dilakukan oleh Barna Group, 59% anak muda usia 18-29 tidak mau lagi percaya dengan agama.

Gagalnya melihat fakta dan kebenaran yang utuh menjadikan generasi muda sangat rawan terhadap perang ideologi yang muncul pada era post-truth saat ini. Anak-anak muda sangat rentan menjadi korban narasi yang dibungkus dengan media atau budaya yang indah, tanpa mengetahui bahaya atau ancaman dibelakangnya.

Hal ini menunjukan bahwa Gereja harus segera sadar bahwa peperangan ideologi yang memperebutkan generasi muda telah lama terjadi dan saat ini terus berkembang. Gereja perlu memfokuskan diri dan tidak boleh menganggap enteng pelayanan generasi.

Dalam beberapa tahun kedepan, Indonesia akan mengalami bonus demografi. Dalam beberapa tahun ini terasa sekali peperangan ideologi telah masuk dalam sistem pendidikan, bahkan pendidikan usia dini.

Kekuatan anak muda sebagai pendobrak perubahan akan terus diperebutkan karena mempunyai dampak yang sangat besar. Dalam waktu sekejap negara dapat dirubah atau dihancurkan oleh ideologi tertentu, seperti yang telah dialami oleh banyak negara dewasa ini.

Apatisme terhadap politik dan sosial tentu dapat menjadi boomerang bagi Gereja karena keimanan dan ideologi mempunyai korelasi yang sangat kuat. Tanpa adanya dasar kebenaran orang Kristen dapat dengan mudah diombang-ambingkan dengan berbagai macam ideologi.

 

Penulis : Gilrandi ADP

Comments

Related Articles

Back to top button