Mandat BudayaPoleksosbud

Panggilan Gereja untuk Menjadi Samuel : Memilih Presiden yang Tepat untuk 2024


BeritaMujizat.com – Mandat Budaya – Samuel adalah tokoh akitab yang mempunyai peran mengurapi dua raja Israel yaitu Saul dan Daud. Samuel sendiri merupakan hakim terakhir sebelum akhirnya Israel memasuki masa kerajaan. Menariknya Samuel ini merupakan tokoh yang dihormati oleh tiga agama yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam.

Samuel mempunyai peran yang sangat penting dimana dia menjabat sebagai hakim dan nabi sekaligus. Samuel mempunyai otoritas untuk menyatakan suara Tuhan terkait siapa pimpinan yang dipilih Tuhan.

Nama Samuel sendiri secara harafiah berarti Allah mendengar. Kisah perjalanan hidup Samuel sendiri berasal dari dijawabnya doa seorang ibu yang divonis mandul yaitu Hana. Hana berdoa sekuat tenaga agar mendapat keturan dan doanya dijawab Tuhan dengan lahirnya Samuel.

Sejak bayi Samuel telah di serahkan pada Tuhan dan tinggal di bait Allah. Samuel mendengar suara Tuhan secara nyata waktu dia tinggal dan bertumbuh di bait Allah. Samuel dipakai Tuhan untuk mengangkat Saul dan mengangkat Daud sebagai raja atas Israel.

Untuk menemukan Daud, Samuel harus mendengar suara Tuhan dengan sangat jelas. Daud secara fisik, usia, maupun pengalaman tentu dinilai tidak layak sebagai raja. Bahkan Samuel sendiri sempat salah menduga pempimpin yang dipililih Tuhan waktu dia berkunjung kerumah Daud.

Peran dan panggilan Samuel ini adalah peran dan panggilan Gereja dalam memimpin pemilih bangsa hari ini. Salah satu kunci penting Gereja dapat berperan dan berotoritas memilih pemimpin yang tepat adalah mendengar suara Tuhan.

Sayangnya peran kenabian Gereja dalam menentukan pemimpin bangsa sering dijual demi bantuan finansial maupun material dari calon pemimpin tertentu. Bahkan sudah menjadi rahasia umum bahwa setiap pesta politik justru menjadi ajang bagi Gereja berlomba-lomba mengakses bantuan.

Respon Gereja yang salah terhadap politik inilah yang menjadi salah satu penyebab ruwetnya sistem politik disuatu bangsa. Peran kenabian dalam politik seperti Samuel harus dibangkitkan kembali pada Gereja. Terlebih saat ini bangsa ini sedang dalam masa transisi yang sangat krusial untuk menentukan siapa pemimpin yang tepat di 2024.

Comments

Related Articles

Back to top button