Pesan Mimbar

Deeper Repetance


BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Kita percaya Tuhan bekerja di masa sulit seperti ini. Banyak tempat-tempat dan orang-orang yang membutuhkan mujizat Tuhan. Kita merindukan terjadi kesembuhan dan mujizat di rumah-rumah.

Tuhan akan menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan yang bekerja dan kita diam saja karena Dia adalah pribadi yang menyembuhkan. Ketika kita membangun takhta Tuhan maka kita akan melihat bilur-bilurNya menyembuhkan.

Keadaan manusia tidak ideal tapi keadaan Tuhan selalu ideal. Ini waktunya berdoa lebih untuk kebangunan rohani dan penuaian jiwa itu terjadi. Dalam keadaan seperti ini ada pintu kebangunan rohani sedang dibuka. Jangan melihat keadaan dan kondisi tapi lihatlah Tuhan.

Ini waktunya memperkatakan firman Tuhan. Ketika dunia melihat ekonomi dan kesehatan kita akan melihatnya dari kaca mata Tuhan. Kita bisa melihat mengapa Tuhan ijinkan semua ini terjadi. Kita perlu mengerti setiap keputusan-keputusan Tuhan yang perlu digenapi.

Dalam keadaan tidak baik Tuhan selalu memberi jalan yang terbaik. Dalam Keluaran 14:1-31 menyatakan bahwa bangsa Israel merindukan untuk bisa keluar dari tanah perbudakan. Setelah sekian lama bangsa Israel meminta dikeluarkan dari Mesir.

Hasil doa dan tangisan bangsa Israel untuk bisa keluar dari Mesir itu terwujud dan disertai adanya 10 tulah. Dan itupun tidak juga membuat Firaun untuk bertobat. Tapi Tuhan tetap menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan.

Mesir adalah negara terbesar dan Firaun adalah penjelmaan tuhan bagi Mesir. Musa sebagai wakil Allah berhadapan langsung untuk melawan Firaun raja Mesir. Yang terjadi di bangsa Israel adalah bangsa Israel mengalami mujizat.

Keluarnya bangsa Israel dari Mesir adalah peristiwa terbesar. Musa menjadi nabi besar yang luar biasa dan membuat sistem keagamaan Yahudi.

Musa menjadi pimpinan yang luar biasa ketika dia memimpin bangsa Israel yang begitu sangat banyak. Israel dikejar Firaun berkali-kali. Begitu juga dengan Indonesia di kejar-kejar si jahat kembali supaya kita berada dalam si jahat.

Firaun membawa seluruh pasukannya untuk mengejar bangsa Israel. Israel tidak punya kesempatan untuk lepas dari Firaun dilihat segala segi dan segala hitungan. Tapi Tuhan melepaskan bangsa Israel dari Mesir dan tangan Firaun.

Apapun keadaan kita yang tidak ada harapan, di dalam Kristus ada harapan. Apa yang sedang mengejar kita dan sulit untuk kita lalui seperti halnya dengan covid-19. Cerita bangsa Israel seperti yang kita alami saat ini.

Bangsa Israel mulai menengok ke belakang maka tampak Mesir mengejar. Dalam kehidupan kita sering kali akan takut ketika menengok setiap berita-berita kematian dan berita covid-19.

Jangan menoleh maka akan ada ketakutan. Lihat Tuhan saja supaya kita tenang. Ketakutan membuat Israel berseru. Israel menengok ke belakang dan menjadi takut dan Israel berkata kepada Musa apa dia ingin mati di laut merah.

Ini waktu yang baik untuk bertobat dan bukan menyalahkan keadaan apalagi orang lain. Ini waktunya kita mengalami pertobatan yang dalam di dalam Dia.

Hidup kita seperti Israel yang tegar tengkuk dan tidak mau bertobat. Israel berputar-putar selama 40 tahun. Dan Tuhan mengejar hati Israel. Seharusnya kita mau bertobat. Sering kali kita seenaknya sendiri kepada Tuhan.

Kita percaya bahwa Tuhan akan memberi keselamatan dan tidak akan kita lihat lagi Mesir dan Firaun. Oleh sebab itu dalam Keluaran 24:14 berkatan bahwa Tuhan akan berperang ganti kita dan kita akan diam saja.

Puncak semua peperangan adalah bangsa Israel hanya diam saja. Diam dari bangsa Israel yaitu harus menjdi buta dan tuli tidak melihat Mesir dan Firaun dan tidak bisa mengerjakan apa-apa. Tetapi sepenuhnya Tuhan yang aktif bertindak dan berperang serta kita hanya diam saja. Dalam kehidupan nyata, maka kita hanya Dia dan menantikan setiap pertolongan Tuhan. Kita menantikan Tuhan yang memberi kemenangan bagi kita yang berserah.

KENAPA ISRAEL HANYA DIAM :

 1. Memberi Diri untuk Berserah (Submission)

Strategi yang terbaik di saat bangsa Israel tidak mampu melakukan apapun adalah dengan diam. Ini adalah titik ketidakmustahilan dan hanya Tuhan saja yang bisa melakukannya. Jangan sampai berada di kondisi sulit, kita tidak mau bertobat.

Biarlah keadaan sulit ini membawa kita kembali dan mengalami pertobatan. Israel berada di titik tidak mampu dan berada di batas kemampuannya yaitu dititik kemustahilan.

Hidup kita untuk menyelesaikan mandatNya dan pasti Dia akan membuat jalan. Dia memampukan kita untuk melakukan segala sesuatunya. Maka Tuhan yang akan bekerja. Israel di satu titik berada di titik kemustahilan tidak bisa melawan Mesir dan Firaun dan keadaan ini membuat Israel berada di keadaan bisa untuk menyerah. Tetapi pertolongan Allah Israel selalu tersedia bagi Israel.

Diam adalah waktu untuk kita menantikan pertolongan Tuhan. Ini waktunya untuk kita percaya. Keadaan yang sulit ini harus mendorong untuk kita berdoa, bekerja dan berusaha. Teologi diam ketika kita tidak mampu dan kita menyerahkan semua kepada Tuhan. Sepertu juga peristiwa di dalam 2 Tawarikh 14:12 di mana Tuhan yang memukul kalah orang-orang Ethiopia.

Ada 1 kondisi yang membuat kita tidak bisa menang, yang hanya bisa kita lakukan adalah berserah seutuhnya. Satu-satunya cara adalah berserah, kita diam dan kita bertobat. Sering kali kita turun tangan sendiri dengan kekuatan kita sendiri. Ini justru harus kita tinggalkan dan memilih untuk terus berserah.

Saat kita berdoa dan berdiam diri berarti kita bukan diam saja, karena kitapun tetap melakukan bagian kita. Maka akan ada kemenangan yang terjadi dan kita alami. Ketika kita berdoa maka Tuhan akan menggerakkan tanganNya memulihkan kita. Tuhan sendiri yang akan menolong, memberkati dan memberikan kemenangan bagi kita yang berserah.

 2. Memberi Diri untuk Ruang Tuhan (Expansion)

Ketika kita berdiam diri maka kita memberi ruang kepada Tuhan. Sering kali kita sibuk bekerja, tapi saat ini Tuhan ingin Dia yang bekerja dan kita hanya diam. Dalam Yohanes 15:4 menyatakan bahwa Tuhan ada di dalam kita dan kita di dalam Dia. Maka akan ada ruang hati kita untuk Tuhan. Dan kehidupan kita ada di dalam Dia.

Seperti juga dalam Yohanes 7:38 akan ada aliran kehidupan dari dalam berdasarkan kitab suci. Bagi orang waktu itu bahwa apa yang di katakan kitab suci adalah Yehova. Kehidupan itu ada di dalam Allahnya bangsa Israel. Kalau kita tidak percaya Tuhannya Israel maka tidak ada kehidupan. Kita membuka hati yang lebih besar berdoa untuk Indonesia. Kita declare untuk Indonesia supaya memberkati bangsa-bangsa.

   3. Memberi Diri untuk Memberi Perhatian (Attention)

Ketika kita memiliki iman yang expansion untuk memberi ruang buat Tuhan maka hidup kita akan memberi perhatian dan bukan masa bodoh kepada Tuhan. Hidup kita sering kali penuh dengan yang lain. Kita beri ruang dan berlanjut untuk memberi perhatian kepada Tuhan sehingga kita bisa melihat bahwa Dia selalu bekerja bagi kita.

Kita memberi ruang yang luas kepada Tuhan bukan karena harus tapi karena haus. Ekspansi hati kita supaya Tuhan bekerja. Kita terus berserah, memberi ruang dan juga memberi perhatian. Seperti kisah dari Elieser yang memberi perhatian kepada perintah Abraham kepadanya untuk mencari pasangan untuk Ishak ( Kejadian 24).

Inilah waktunya untuk kita mengamati dan memberi perhatian kepada tubuh Kristus. Tuhan bekerja di tengah kabut dan gelapnya dunia. Kita belajar supaya diam dan menyanyikan lagu bagi Tuhan. Tuhan melatih bangsa Israel supaya kita belajar dari bangsa Israel.

Jadilah orang yang mengenal Tuhan agar kita bisa berdiam diri. Tuhan memberi pengajaran kepada kita. Dalam Wahyu 8:1 ketika semua ini di buka maka doa itu akan sampai ke takhta Tuhan maka ini waktunya untuk berdiam.

   4. Memberi Diri untuk Pengakuan diri (Confession)

Dalam Imamat 10:1-3 anak Harun mati karena memberi api yang asing. Harun berdiam dir dan tidak bisa bicara. Harun ini bermasalah sejak dia terkena kusta dan tidak terima karena musa menjadi pemimpin. Anak harun memberi api yang asing.

Ini waktunya kita mengalami deep repentance dan lebih lagi dalam mencari Tuhan dan Ini waktunya confession (pengakuan dosa) maka Tuhan akan mendengar setiap doa kita. Kalau kita mau melihat Tuhan berkarya maka kita perlu bertobat dan berdiam diri.

Ketika kita berdiam diri, maka kita akan mengerti maunya Tuhan. Kita hidup dalam kebenaran dan kekudusan Tuhan. Untuk bisa melangkah dimasa sulit seperti ini kita harus bertobat dan mengakui dosa kita.

Dalam Roma 2:4 menyatakan bahwa kemurahan Tuhan memberi kita waktu supaya bertobat. Keadaan dunia sudah sangat memuncak maka orang yang masih hidup seperti kita ini ditunggu supaya kita bertobat dan kita mengerti supaya mengerjakan panggilan Tuhan. Kita di beri kemurahan dan kesempatan sampai saat ini supaya memiliki hidup yang terus mau bertobat dan berani mengakui di hadapan Tuhan.

Firman Tuhan ini disampaikan oleh Bp. Pdt. Yusuf Hanny Setiawan, S.E, M.B.A pada hari Minggu, 18 Juli 2021. Di ibadah sore gereja Bethany El Bethel Solo Baru.

Comments

Related Articles

Back to top button