Berita Gereja

Baita Karahayon, Gedung Baru GKJ Danukusuman Diresmikan Gibran


Gibran Rakabuming Raka, Walikota Solo meresmikan gedung baru Gereja Kristen Jawa Danukusuman di Jl. Dewi Sartika no 38, Kelurahan Danukusuman, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta. Sumber Foto : Sinode GKJ

BeritaMujizat.com – Berita Gereja – Gibran Rakabuming Raka, Walikota Solo meresmikan gedung baru Gereja Kristen Jawa Danukusuman di Jl. Dewi Sartika no 38, Kelurahan Danukusuman, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta. Baita Karahayon yang artinya Bahtera Keselamatan menjadi konsep gedung baru tersebut.

Tahun 1929 orang Jawa Kristen di daerah Danukusuman berkembang. Hingga lahirlah sebuah komunitas yang beribadah di salah satu gedung milik Yayasan Perhimpunan Pendidikan Kristen Surakarta (PPKS). Yang saat ini juga di pakai untuk kompleks Sekolah TK, SD maupun SMP Kristen 5 Surakarta.

Sebuah kerinduan pun lahir dari Jemaat GKJ Danukusuman. Keinginan yang kuat untuk beribadah di gedung dan tanah milik sendiri. Tahun 2010 jemaat sepakat membeli sebuah tanah yang tidak jauh dari tempat ibadah mereka sebelumnya.

Sejarah terukir bagi GKJ Danukusuman, setelah puluhan tahun akhirnya Jemaat GKJ Danukusuman memiliki gedung gereja di tanah sendiri. Setelah 12 tahun berlalu mimpi dan kerinduan itu pun terwujud. Kini Jemaat GKJ Danukusuman telah memiliki gedung baru untuk mereka beribadah dan menempati tanah milik mereka sendiri.

Selasa, 2 Agustus 2022 Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka meresmikan gedung baru GKJ Danukusuman di Jl. Dewi Sartika no 38, Kelurahan Danukusuman, Kecamatan Serengan, Kota Surakarta.

Dalam sambutanya Pendeta GKJ Danukusuman Uri Christian Sakti Labeti mengucap syukur dan menjelaskan konsep dari bangunan gedung gereja GKJ Danukusuman.

Gedung gereja Danukusuman memiliki konsep yang unik, yakni Bahtera Nuh. Pendeta Uri berharap GKJ Danukusuman dapat menghidupi upaya penyelamatan bagi semua ciptaan sebagaimana Bahtera Nuh dahulu kata dipakai Tuhan.

Gedung gereja GKJ Danukusuman yang telah diresmikan Walikota Solo ini disebut dengan nama BAITA KARAHAYON yang artinya Bahtera Keselamatan.

Lebih lanjut pendeta Uri menambahkan bahwa kompleks GKJ Danukusuman dibuat konsep terbuka dan tidak berpagar. Hal ini berbasis budaya Jawa yaitu filosifi Ajur-Ajer.

Ajur yang artinya senantiasa merendahkan hati dan mengakui kelemahan kita di hadapan Tuhan. Dan Ajer yaitu berbaur dengan masyarakat, lintas iman dan budaya Jawa.

Menutup sambutannya pendeta Uri membuka kompleks GKJ Danukusuman bukan hanya untuk jemaat GKJ Danukusuman saja tetapi juga dapat dipergunakan untuk menjadi berkat bagi warga lingkungan sekitar dan kota Surakatra pada umumnya. Hal ini terlihat dari kompleks GKJ Danukusuman yang tidak berpagar dan terbuka bagi masyarakat sekitar.

Dalam sambutannya Gibran Rakabuming Raka menyampaikan selamat kepada Jemaat GKJ Danukusuman atas berdirinya gedung baru tempat jemaat beribadah. Putra pertama presiden Joko Widodo tersebut mempersilahkan jemaat untuk beribadah tanpa batasan kuota, tetapi juga tetap memakai masker.

Acara diakhiri dengan penandatanganan prasasti peresmian oleh Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, didampingi oleh ketua majelis dan ketua pembangunan.

Sumber : Sinode GKJ

Comments

Related Articles

Back to top button