RenunganSpiritualitas

Korban Tanpa Cacat: Hati yang Siap Diserahkan


BeritaMujizat.com – Renungan – Dalam Yehezkiel 46:13, Tuhan menetapkan perintah bagi umat-Nya untuk mempersembahkan korban bakaran setiap pagi. Domba yang dipersembahkan harus berumur satu tahun dan tiada bercela, sebagai lambang kesempurnaan dan ketulusan hati.

Ini bukan sekadar ritual, tetapi pengingat bahwa ibadah dan penyerahan diri kepada Allah harus menjadi prioritas utama setiap hari.

Di zaman sekarang, kita tidak lagi mempersembahkan korban binatang, karena Kristus telah menjadi korban yang sempurna sekali untuk selamanya. Namun prinsip yang sama tetap berlaku: setiap pagi, hidup kita harus menjadi persembahan yang hidup bagi Tuhan (Roma 12:1). Melalui doa, firman, dan penyembahan yang tulus, kita mempersembahkan waktu terbaik kita kepada-Nya—bukan sisa waktu, bukan saat kita luang, tetapi di awal hari saat hati masih jernih.

Persembahan setiap pagi juga mencerminkan konsistensi dan kedisiplinan rohani. Tuhan rindu umat-Nya memiliki hubungan yang intim dan terus-menerus dengan-Nya, bukan sekadar saat dalam kesulitan, tetapi setiap hari, dalam keadaan suka maupun duka.

Refleksi:

  • Apakah saya sudah memberi waktu terbaik saya kepada Tuhan setiap pagi?

  • Apakah hidup saya menjadi persembahan yang harum di hadapan-Nya?

  • Apa yang perlu saya ubah untuk menjadikan relasi saya dengan Tuhan lebih konsisten?

Doa:
Tuhan, ajar aku untuk setia mempersembahkan hidupku setiap hari kepada-Mu. Bangunkan aku setiap pagi dengan kerinduan akan hadirat-Mu, dan jadikan aku persembahan yang hidup, kudus, dan berkenan di hadapan-Mu. Amin.

Comments

Related Articles

Back to top button