Viral di Media Sosial, Yuk Kenali Senjata Tradisional Kalimantan “Mandau”
BeritaMujizat.com -Poleksosbud- Sobat BMNews, “Mandau” lagi viral di media sosial belakangan ini, akibat pernyataan Edy Mulyadi yang dinilai menghina Kalimantan dan juga warganya. Edy Mulyadi dikecam bahkan diancam dengan Mandau.
Baca Juga : Edy Mulyadi Klarifikasi dan Minta Maaf, Warganet: Oh Ini Iblisnya
“Mandau ini gak perlu GPS untuk cari kalian!!!” ciut akun Twitter @AngingMamiri. Tidak hanya itu, jika sobat BMNews terus memantau media sosial akan menemukan banyak unggahan soal ancaman Mandau kepada Edy Mulyadi.
Yuk, kenali lebih jauh senjata tradisional “Mandau” berikut ini.
Mandau adalah senjata tradisional khas suku Dayak, Kalimantan. Mandau berbentuk parang, bersarung khas atau kumpang, dan berujung runcing. Bagian punggung biasanya berukir. Gagangnya terbuat dari tanduk rusa yang diberi hiasan bulu kambing atau ekor kuda. (KBBI)
Mandau berasal dari asal kata “man” salah satu suku di China bagian selatan dan “dao” yang berarti golok dalam bahasa China.
Mandau tidak terbuat dari logam seperti senjata tradisional pada umumnya, tetapi dibuat dari batu manikei. Namun di masa modern ini, Mandau juga dibuat dari logam.
Di masa lalu, Mandau dibuat dengan teknik sederhana sehingga menghasilkan senjata yang sedikit kasar. Kini, pembuatan Mandau dilakukan dengan cara yang lebih baik dan menghasilkan senjata yang berkualitas tinggi. Pembuat Mandau disebut dengan nama Peneraat.
Bagi masyarakat Dayak, Mandau tidak hanya sekadar senjata belaka, tapi juga simbol kehormatan dan jati diri pemiliknya.
Mandau juga memiliki kesaktian/kegaiban yang terkandung dalam Mandau-mandau tua. Di zaman dahulu, Mandau digunakan sebagai salah satu peralatan dalam praktik sihir (black magic).
Selain dipercaya dapat memberikan firasat/petunjuk bagi pemiliknya, konon dahulu kala hanya Mandau yang telah diisi dengan mantera-mantera saja yang mampu menaklukkan kekebalan musuh.
Mandau diwariskan secara turun-temurun kepada generasi berikutnya.
Tidak hanya sebagai senjata pusaka, Mandau juga selalu menemani keseharian masyarakat Dayak, seperti untuk memotong daging, tumbuh-tumbuhan dan sebagainya.
Senjata tradisional ini juga menjadi saksi peperangan antarsuku yang terjadi di kalangan masyarakat Dayak. Mandau juga menjadi senjata Suku Dayak saat berjuang melawan penjajahan baik Belanda maupun Jepang.
Nilai-nilai budaya yang terdapat pada Mandau antara lain keindahan (seni), ketekunan, ketelitian, dan kesabaran. Nilai keindahan tercermin dari bentuk-bentuk mandau yang dibuat sedemikian rupa, sehingga memancarkan keindahan.
Sedangkan, nilai ketekunan, ketelitian, dan kesabaran tercermin dari proses pembuatannya yang memerlukan ketekunan, ketelitian, dan kesabaran. Tanpa nilai-nilai tersebut, tidak mungkin akan terwujud sebuah Mandau yang indah dan sarat makna. (Saduran dari Kemdikbud.go.id)