Poleksosbud

Edy Mulyadi Klarifikasi dan Minta Maaf, Warganet: Oh Ini Iblisnya


Edy Mulyadi dkk saat konferensi pers klarifikasi dan permintaan maaf soal Kalimantan. (Tangkapan layar YouTube BANG EDY CHANNEL, Senin (24/1/2022).

BeritaMujizat.com – Poleksosbud – Setelah beredar video 58 detik soal pernyataan Edy Mulyadi yang dinilai menghina Kalimantan, lelaki yang juga berprofesi sebagai dosen itu mengklarifikasi soal penyebutannya dan meminta maaf.

Diberitakan sebelumnya, dalam video berdurasi 58 detik itu, terlihat Edy Mulyadi dkk menyebut Kalimantan sebagai tempat jin buang anak, genderuwo kuntilanak, hingga disambung oleh rekannya yang disapa Om Azam itu “hanya monyet” yang mau di sana.

Baca Juga : Viral, Edy Mulyadi dkk Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak

Pernyataan tersebut berkaitan dengan kritikan lelaki yang kerap disapa Edy itu terhadap pemerintah, soal pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan.

Setelah viral dan jadi pembicaraan publik, Edy pun memberikan klarifikasi dan meminta maaf atas pernyataan yang dinilai menghina Kalimantan dan warganya.

“Nah di Jakarta, tempat jin buang anak itu untuk menggambarkan tempat yang jauh,” ungkap Edy saat konferensi pers melalui akun Youtube BANG EDY CHANNEL, Senin (24/1/2022).

Menurut dia, istilah ‘jin buang anak’ juga pernah menjadi julukan Kawasan Monas dan BSD di zaman dahulu. Edy mengatakan, itu hanya sebuah istilah yang menandakan suatu tempat jauh dan terpencil.

“Jangankan Kalimantan, istilah, mohon maaf ya, Monas itu dulu tempat jin buang anak. BSD tuh tahun 80-an masih tempat jin buang anak. Istilah biasa,” ucap dia

Edy menambahkan, ada pihak yang berupaya memainkan isu tersebut hingga menjadi ramai.

Namun, Edy tetap meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas pernyataannya itu. Lebih lanjut, Edy menegaskan pernyataannya itu tidak ada niatan untuk merendahkan dan menghina pihak tertentu.

Video klarifikasi dan permintaan maaf itupun tuai kecaman dan hinaan terhadap Edy oleh Warganet di kolom komentar.

“Oh, ini iblisnya,” tulis @Jodhy Irawan

“Tidak ada kata maaf sebelum hukum adat kau laksanakan,” tulis RITMA TV.

“Mampus Kau,” tulis Irpan Gelnigh.

“Edy harus dibina di lembaga permasyarakatan..kalau tidak dia akan mati,” tulis QIQI SUNRICH.

Tidak hanya di YouTube, pernyataan Edy Mulyadi itu juga dikomentari dengan cacian dan hinaan di berbagai media sosial.

“Edy Mulyadi, Azam Khan cs, minta maaf ke orang Dayak yg di Jakarta bukan berarti kau sudah dimaafkan oleh Dayak se Kalimantan..Mandau (senjata khas Kalimantan berbentuk parang) ini gak perlu GPS untuk cari kalian!!!” ciut aku twiter @AngingMamiri.

Edy Mulyadi kini telah dilaporkan ke Kepolisian oleh berbagai pihak.

Comments

Related Articles

Back to top button