Teladan Barnabas Hidup Menjadi Sebuah Jembatan
BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Kali ini kita belajar dari seorang yang bernama Barnabas. Orang yang berhasil menjadi jembatan bagi Saulus.
Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid. Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. Kisah Para Rasul 9:26-27 (TB)
Barnabas adalah salah satu anggota jemaat mula-mula di Yerusalem. Nama aslinya adalah Yusuf. Ia dipanggil Barnabas oleh para rasul. Arti Barnabas adalah “anak penghiburan”.
Jadi, Barnabas bukanlah bagian dari para rasul. Barnabas adalah bagian dari orang yang terhitung baru atau jemaat mula-mula. Tetapi dia lah satu-satunya yang menerima Saulus di komunitas itu.
Barnabaslah yang meyakinkan pengikut Yesus, jika Paulus yang saat itu dikenal sebagai Saulus yang terkenal penganiaya pengikut Yesus, sekarang sudah menjadi bagian dari murid-murid Yesus sejak Paulus melihat Tuhan dan mengajar di Damsyik dalam nama Yesus.
Ketika semua rasul-rasul dan murid-murid Yesus tidak percaya kepada seorang Saulus yang baru saja bertobat ini, Barnabaslah yang percaya. Maka dari kepercayaan Barnabas inilah, Saulus kemudian hari menjadi seorang Paulus.
Barnabas kemudian dikenal sebagai penginjil di Antiokhia dan Siprus, serta teman seperjalanan Paulus. Dan Paulus menjadi orang yang mengerjakan panggilan Tuhan. Bahkan setengah dari alkitab kita merupakan tulisan dan perjalanan Paulus memberitakan injil.
Belajar dari seorang Barnabas, dia berhasil menjadi jembatan. Jembatan yang memberi pengharapan. Barnabas memberikan kepercayaannya kepada Saulus dan kepercayaannya itu merupakan pengharapan bagi Saulus diterima sebagai pengikut Yesus.
Kalau kita pelajari sosok Barnabas, ternya awal mula Barnabas dikenal para rasul karena dia menjual ladangnya dan uang hasil penjualannya diletakkan di depan kaki rasul-rasul. Ini menunjukan sifat yang dimiliki Barnabas. Sejak semula dia memang menjadi pengikut Kristus yang memberi.
Jalan jadi jembatan yang baik adalah memberi. Mungkin kita tidak memiliki harta benda yang bisa kita bagikan kepada yang membutuhkan, tetapi kita memiliki kasih dan pengharapan yang bisa dibagi.
Mari belajar memberi pengharapan bagi yang lain. Biarkan orang lain melihat kita sebagai anak terang. Memberi pengharapan bagi yang membutuhkan. Jangan menjadi Kristen yang egois.
Saat manusia jatuh ke dalam dosa, manusia kehilangan hubungan dengan Bapa. Yesus hadir ke dunia ini tidak lain adalah menjadi jembatan. Jembatan yang menghubungkan kembali kita manusia berdosa kepada Bapa.
Sebagai pengikut Kristus mari kita belajar menjadi jembatan. Jembatan bagi banyak orang untuk bertemu Yesus. Jembatan menjadi solusi mempercepat bertemu Kristus.
Tetapi tentunya menjadi jembatan tidaklah mudah. Jembatan itu diinjak-injak. Jembatan itu memberikan semuanya sebagai korban. Menjadi jembatan itu merendahkan diri, turun kebawah dan tidak punya kepentingan lain.