Semangat Martir Membawa Kabar Sukacita Injil Terus Tersebar
BeritaMujizat.com – Martir – Ruth Sitempu dan suaminya Joshua Hilmy hilang sejak 2016 akibat mengabarkan kabar sukacita (Injil) di Malaysia. Sampai saat ini belum ada titik terang tentang keberadaan pasangan yang menikah di Batam 2004 lalu.
Berbagai pihak mulai dari lembaga sosial kemanusiaan hingga pemerintah Indonesia telah bergerak menyelediki kasus ini. Akan tetapi tidak ada perkembangan yang berarti tentang keberadaan Ruth dan suaminya. Upaya pengungkapkan kasus hilangnya Ruth dan suaminya dipersulit karena tidaknya saksi.
Joshua Hilmy sebelumnya beragama Islam kemudian menjadi percaya dan mulai membagikan kabar sukacita pada orang-orang di Malaysia. Menurut keterangan adik kandung Ruth Sitempu yang dimuat di BBC News Indonesia, mereka berdua sangat aktif menyampaikan kabar sukacita pada orang-orang di Malaysia.
Namun mereka berdua tidak memaksa orang untuk jadi Kristen, tambah adik Ruth Sitempuh saat diwawancarai. Ruth dan suaminya hanya menceritakan dan bersaksi tentang Tuhan Yesus kepada oranga-orang. Meskipun tidak ada unsur paksaan dan kekerasan memberitakan Injil maupun ajaran agama lain adalah hal yang ilegal di Malaysia.
Baca juga : Berani Menjadi Kristen akan Menapat Hukuman 45 Tahun di Iran
Ada beberapa kelompok di Malaysia yang sangat menentang aktivitas pengkabaran Injil maupun ajaran agama lain di Malaysia. Meski belum ada alasan yang pasti tentang hilangnya Ruth dan suaminya, banyak pihak curiga Ruth dan suaminya sengaja dihilangkan karena dianggap mengancam.
Setelah beberapa hari kasus hilangnya Ruth dan suaminya, ada seorang pendeta bermana Raymond Koh yang juga dikabarkan menghilang. Berbeda dengan kasus Ruth dan suami, ada saksi yang melihat sekelompok orang mengambil paksa Raymond Koh.
Orang-orang tersebut dicurigai sebagai oknum polisi oleh beberapa saksi yang melihat. Akan tetapi pihak kepolisian Malaysia membantah keras hal tersebut. Fakta ini menjadikan Malaysia menjadi negara yang berbahaya dan sangat tertutup bagi Injil.
Sampai saat ini ada banyak orang seperti Ruth dan suaminya yang berani mengabarkan kabar sukacita di negara-negara yang menolak keras Injil dan Kekristenan. Meskipun harus menghadapi resiko yang sangat berat, orang-orang seperti Ruth dan suaminya takut untuk mengabarkan Injil.
Kerinduan yang sangat besar untuk membagikan kabar sukacita membuat banyak orang seperti Ruth dan suaminya tidak lagi mengindahkan resiko atau bahaya yang dapat menimpa dirinya. Semangat “martir” yang dimiliki orang-orang seperti Ruth dan suaminya membuat Injil terus tersebar sekalipun ditempat-tempat yang sangat sulit.
Penulis : Gilrandi ADP