Poleksosbud

Memahami Ale deng Beta Lewat Lagu “Gandong”


Tarian cakalele dari Maluku. (Sumber: Gerakan Sayang Maluku)

BeritaMujizat.com – Poleksosbud – Lagu “gandong” adalah salah satu lagu daerah Maluku yang sarat akan nilai kebersamaan hidup orang basudara (bersaudara), yang sejatinya berasal dari satu rahim.

Di Maluku, nilai hidup orang basudara telah ada dan dihidupi sejak dulu. Seiring berjalannya waktu, sering bermunculan provokator-provaktor yang ingin menghancurkan nilai-nilai tersebut untuk kepentingan pribadi maupun kelompok.

Namun, nilai-nilai itu tetap kuat, meski kadangkala terjadi konflik antar negeri yang satu dengan negeri yang lain. Nilai hidup orang basudara “gandong” itulah yang selalu menyatukan orang Maluku, walau berbeda adat, agama, dan sebagainya.

Jika kita mencermati dan menghayati larik-larik lagu “Gandong”, sangat jelas menarasikan siapa ale (kamu) deng (dan) siapa beta (saya).

Lirik lagu “Gandong” dan Artinya

Gandong

Gandong lah mari gandong
(Marilah saudaraku)
Mari jua ale o
(Marilah saudaraku)
Beta mo bilang ale
(Saya mau katakan kepadamu bahwa)
Katong dua satu gandong
(Kita berdua saudara sekandung)
Hidup ade deng kaka
(Hidup adik dan kakak)
Sungguh manis lawang e
(Sungguh sangat manis)
Ale rasa beta rasa
(Apa yang kamu rasa, saya juga rasa)
Katong dua satu gandong
(Kita berdua saudara sekandung)

Gandong e
(Saudaraku)
Sio gandong e
(Mari saudaraku)
Mari beta gendong, beta gendong ale jua
(Mari saya gendong, menggendongmu jua)
Katong dua cuma satu gandong e
(Kita berdua benar-benar saudara sekandung)
Satu hati, satu jantong e
(Satu hati, satu jantung)
Satu hati, satu jantong e
(Satu hati, satu jantung)

Lirik lagu ini sesungguhnya cukup sederhana, tetapi pada kesederhanaan itu terdapat kekuatan. Misalnya, pada larik ‘Ale rasa beta rasa, katong dua satu gandong’, juga ‘katong dua cuma satu gandong e, satu hati satu jantong e’.

Kedua penggalan lirik itu mengekspresikan betapa solidnya ikatan dan perasaan saling memiliki dalam masyarakat Maluku.

Jika kita bersaudara, apalagi sekandung, tidak mungkin kita saling menyakiti. Kalaupun terlanjur menyakiti, rajutkan kembali tali persaudaraan itu dengan damai dan cinta kasih.

Biarlah nilai-nilai Pela Gandong (persaudaraan) itu, terus kita hidupi dan menjaganya untuk Maluku, Negeri Raja-raja dan Tanah Rempah-rempah yang penuh damai dan cinta kasih sampai turun-temurun.

MALUKU SATU DARAH!

MALUKU CINTA DAMAI!

Comments

Related Articles

Back to top button