RenunganSpiritualitas

Jika Anda Memuaskan Diri Sendiri dengan Berkat dari Allah – 3 September


roc
Jika Anda Memuaskan Diri Sendiri dengan Berkat dari Allah 
Tetapi Daud tidak mau meminumnya, melainkan mempersembahkannya sebagai korban curahan kepada TUHAN.
(2 Sam 23:16) 
Intro:
Jika Anda menjadi pahit dan masam, itu karena ketika Allah memberi Anda sebuah berkat, Anda menimbunnya untuk diri sendiri. Jika Anda selalu menahan berkat bagi diri sendiri dan tidak pernah belajar untuk mencurahkannya bagi Allah, orang lain tidak mendapatkan pandangan yang lebih luas tentang Allah melalui Anda.
 
 Renungan: 
“tetapi ia (Daud) tidak mau meminumnya, melainkan mempersembahkannya sebagai korban curahan kepada Allah.” (2 Samuel 23:16)
Apakah yang sudah menjadi “seperti air dari sumur Betlehem” bagi Anda baru-baru ini – cinta kasih, persahabatan, atau berkat rohani (2 Samuel 23:16)? Sudahkah Anda menanganinya, apa pun bentuknya, hanya demi kepuasan diri sendiri dan hanya akan merusak jiwa Anda sendiri? Jika Anda melakukannya, Anda tidak dapat mencurahkannya bagi Allah. Anda tidak dapat menguduskan bagi Allah apa yang Anda inginkan untuk mencapai kepuasan diri sendiri.
Jika Anda memuaskan diri sendiri dengan berkat dari Allah, itu akan merusak Anda. Anda harus mengorbankannya, mencurahkannya bagi Allah – sekalipun akal sehat Anda mengatakan lain.
Bagaimana saya mencurahkan cinta kasih atau berkat rohani yang saya terima bagi Allah? Hanya dalam satu cara, yaitu dengan kebulatan tekad dan pikiran saya.
Ada hal-hal tertentu yang dilakukan orang lain yang tidak pernah bisa diterima oleh seseorang yang tidak mengenal Allah karena secara manusia mustahil untuk membalasnya. Namun, setelah menyadari bahwa berkat-berkat itu terlalu ajaib bagi saya, dan saya tidak berhak menerimanya, dan bahwa itu tidak dimaksudkan sama sekali untuk seorang manusia seperti saya, saya harus mencurahkannya bagi Allah.
Kemudian, hal-hal yang telah saya terima ini akan dicurahkan sebagai “aliran-aliran air hidup” kepada semua orang di sekitar saya (Yohanes 7:38). Dan, sebelum saya mencurahkan semua hal ini bagi Allah, itu sesungguhnya “membahayakan” mereka yang saya cintai serta diri sendiri karena hal-hal itu akan berubah menjadi nafsu. Ya, betul memang. Kita bisa penuh “hawa nafsu” dalam hal-hal yang bukan kotor dan cemar.
Bahkan cinta kasih harus ditransformasikan dengan mencurahkannya bagi Allah.
Jika Anda menjadi pahit dan masam, itu karena ketika Allah memberi Anda sebuah berkat, Anda menimbunnya untuk diri sendiri.
Namun, bila Anda telah mencurahkannya bagi Dia, Anda akan menjadi orang yang paling berbudi manis di dunia. Jika Anda selalu menahan berkat bagi diri sendiri dan tidak pernah belajar untuk mencurahkannya bagi Allah, orang lain tidak akan mendapatkan pandangan yang lebih luas tentang Allah melalui Anda.
Penulis: Oswald Chambers
Sumber: Sabda.net, M.Agustinus Purba

Comments

Related Articles

Back to top button