Jalan Tuhan
BeritaMujizat.com – Renungan – Perjalanan iman bersama dengan Tuhan selalu menjadi sebuah misteri, penuh dengan ketidakmengertian. Itulah perjalanan bersama dengan Tuhan. Sebab kalau segala sesuatu yang dikerjakan oleh Tuhan dimengerti manusia, maka Tuhan bukanlah Tuhan.
Sebagian besar pengalaman bersama dengan Tuhan sulit untuk dimengerti. Kebanyakan kita baru akan mengerti ketika sudah selesai menjalaninya. Seperti yang dikatakan dalam Yesaya 55:8-9 bahwa rancangan Tuhan dan jalan-Nya tidak sama dengan rancangan dan jalan-jalan manusia. Seperti yang terjadi pada umat pilihan Allah – Bangsa Israel.
Yesaya 55:8-9 “Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Dalam Keluaran 13:17-18 – Kita bisa melihat bagaimana cara Tuhan yang seolah “sengaja” membawa orang Israel melewati padang gurun padahal ada jalan yang lebih dekat, sebab jika mereka menempuh jarak terdekat di mana ada bangsa Filistin yang adalah musuh mereka, Tuhan tahu bahwa bangsa Israel akan kembali ke Mesir . Maka dari itu Tuhan membawa bangsa Israel melewati padang gurun.
Tetapi justru saat Tuhan melaksanakan rencana-Nya pada bangsa Israel – yaitu perjalanan selama 40 tahun di padang gurun- maka mereka mengalami banyak mujizat dan melihat kebesaran dan kemuliaan Tuhan. Tanpa melewati padang gurun, Israel tidak akan mengalami mujizat roti manna, mara dan elim sungai dengan air pahit dirubah menjadi air yang manis.
PERENUNGAN:
Seperti yang dialami oleh bangsa Israel, mungkin kita sering mengalami ketidakmengertian dalam perjalanan iman bersama dengan Tuhan. Tapi lewat renungan hari ini, mari belajar percaya bahwa jalan dan rencana Tuhanlah yang terbaik. Meskipun terkadang terasa lama, tapi selama janji penyertaan-Nya ada, maka itu yang akan memampukan kita untuk melewati masa-masa padang gurun kita.
DOA:
“Hari ini aku bersyukur boleh melihat kebenaran-Mu sekali lagi. Biarlah hari-hari ini Kau berikanku hati yang taat untuk melangkah meski tidak mengerti. Aku mau percaya bahwa meskipun aku harus melewati padang gurun, tapi penyertaan-Mu akan selalu nyata bagiku. Ada hal-hal yang ingin Kau tunjukkan, dan aku ingin menyaksikan kebesaran-Mu. Hanya dalam Nama Yesus. Amin!”