BeritaMujizat.com-BMNews- Tuhan sedang melembutkan hati umat-Nya Israel di tengah serangan besar-besaran yang dilakukan Iran.
Kabar tentang serangan Iran terhadap Israel di hari Minggu subuh (14/4) WIB telah menggegerkan dunia. Media-media Indonesia pun turut mengabarkan peristiwa ini.
Banyak bangsa yang prihatin atas serangan yang dilancarkan Iran terhadap Israel. Suara perdamaian terus diserukan agar tidak terjadi perang besar.
Pasalnya, Iran menembakkan 180 drone (pesawat tak berawak) peledak, 120 rudal balistik, dan 30 rudal jelajah, yang semuanya digunakan untuk membunuh warga Israel. Serangan yang seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Namun, di hari yang sama, Minggu (14/4) militer Israel melaporkan bahwa 99 persen dari total 300 proyektil yang ditembakkan Iran berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara milik Angkatan Bersenjata Israel (IDF).
“Serangan Iran telah digagalkan,” tegas juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam pernyataan yang disiarkan televisi setempat seperti dilansir AFP, Minggu (14/4).
Kabar ini pun membawa sukacita yang besar bagi warga Israel.
International Christian Embassy Jerusalem (ICEJ), salah satu ministry non denominasi di Yerusalem yang memberikan dukungan proaktif terhadap umat Kristen dan Yahudi Israel. Selama Iran melakukan serangan, ICEJ terus menaikkan doa-doa dan pujian kepada Tuhan. Ketaatan itu membuahkan hasil, Tuhan menjawab setiap doa yang dipanjatkan.
“Tangan Tuhan atas Israel. Meskipun sebagian besar negara ini tidak tidur semalaman, Tuhan menopang Israel secara ajaib dan 99 persen rudal berhasil dicegat oleh Israel dan sekutunya. Kemuliaan, puji-pujian dan hormat bagi nama-Nya,” dikutip dari pesan yang ditulis ICEJ.
Selain itu, mereka juga mengirimkan deklarasi Firman Tuhan yang memberi kepastian dan menguatkan kepada umat Yahudi Israel yang belum percaya Yesus.
“Kami menerima respon yang luar biasa dari mereka (umat Yahudi) yang mengatakan bahwa tadi malam adalah mukjizat, kami (umat Yahudi) merasakan kekuatan doa-doa tersebut, kami membutuhkannya sekarang dan seterusnya,” lanjutan dari kutipan pesan yang ditulis ICEJ.
