Berita Gereja

Cerita Gereja di Medan, Sulit Dapat Izin, Diteror Warga, Terpaksa Ibadah di Depan Kantor Wali Kota


BeritaMujizat.com – Berita Gereja – Aksi intoleransi masih terjadi dimana-mana kepada minoritas. Terbaru, publik dihebohkan aksi pembubaran terhadap ibadah jemaat Gereja Kristen Kemah Daud di Lampung. Dengan viralnya kejadian tersebut, kini gereja itu dikabarkan telah mendapat izin resmi.

Tidak hanya di Lampung, aksi intoleransi yang sama terjadi di Kecamatan Medan Marelan, Medan, Sumatera Utara.

Aksi intoleransi itu dirasakan pendeta dan jemaat Gereja Elim Kristen Indonesia (GEKI) di Medan Marelan.

Diungkapkan Pdt. Octavianus Nathanael yang juga pimpinan jemaat lokal, hanya menyewa tempat untuk beribadah, pihaknya ditolak berkali-kali bahkan disurati langsung oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Medan dalam hal ini pihak kecamatan dan kelurahan.

“Padahal itu juga mau disewa untuk tempat STT (Sekolah Tinggi Thelogi) kami, tapi tetap juga ditolak,” ungkap Pdt. Octav.

Tidak hanya OPD, pihaknya juga selalu diteror dan didatangi kelompok warga lingkungan dengan membawa spanduk-spanduk penolakan bertuliskan larangan beribadah.

Kelompok atau aliansi warga itu juga sempat mengirimi surat resmi untuk audit investigasi kepada jemaat.

“Meskipun diteror berkali-kali kami tidak berhenti untuk ibadah dan menyebarkan kabar Kerajaan Allah kepada orang-orang,” ujarnya.

Tidak gentar terhadap penolakan, Pdt Octav bersama jemaatnya pun beribadah di tempat-tempat umum, termasuk di halaman kantor Wali kota Medan.

Ibadah tersebut telah berlangsung kurang lebih delapan Minggu.

Diungkapkan pendeta Octav di media sosial resminya, terkadang saat mau parkir di parkiran Kantor Wali kota Medan mereka juga sering diusir oleh aparat keamanan yang bertugas.

Dia pun meminta gereja-gereja Tuhan untuk tidak tinggal diam terhadap intoleransi serta memahami hukum yang berlaku di negara ini agar tidak terus ditindas.

“Banyak gereja memilih diam, tidak peka terhadap masalah gereja lain, padahal kita semua adalah satu Tubuh Kristus. Jadi harus bersatu untuk lawan intoleransi. Supaya tidak terjadi terus-menerus di bangsa ini,” ucapnya.

Pdt Octav berharap, pemerintah juga tidak tinggal diam terhadap hal ini. “Harus beri efek jerah kepada orang-orang intoleransi,” paparnya.

Comments

Related Articles

Back to top button