Arkeolog Temukan Tempat Ibadah Kristen Kuno Di Uni Emirat Arab (UEA)
BeritaMujizat.com – BMNews – Situs Kristen kuno ditemukan di sebuah pulau yang berada di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA). Situs kuno ini dulunya merupakan tempat ibadah orang Kristen yang diperkirakan sudah ada sebelum Islam menyebar ke seluruh Jazirah Arab.
Dilansir dari portal berita Sky News, situs Kristen kuno ditemukan para arkeolog di Pulau Siniyah bagian dari wilayah Sheikhdom atau wilayah geografis yang dipimpin oleh syekh Umm Al Quwain.
Diketahui melalui sampel penanggalan karbon yang ditemukan di pondasi biara, situs kuno ini diperkirakan sudah ada sebelum Islam menyebar ke seluruh Jazirah Arab. Situs tempat ibadah Kristen ini diperkirakan berasal dari abad ke-6 hingga pertengahan abad ke-7 Masehi.
Tetapi diperkirakan situs ini mungkin sudah ada lebih jauh dari itu karena para scholar memperkirakan kebangkitan Islam pada abad ke – 7. Situs tersebut menjadi sorotan terhadap sejarah kekristenan awal di sepanjang pantai Teluk Persia.
Arkeolog telah mengumumkan penemuan itu. Para pejabat mengatakan bahwa denah situs itu menunjukan umat Kristen berdoa di dalam lorong tunggal di dalam gereja.
Kamar – kamar di dalamnya memiliki tempat pembaptisan, serta oven untuk memanggang roti untuk komuni. Sebuah aula utama atau ruang utama (in English used word “Nave” : Nave is the central part of a church building) memiliki altar dan instalasi untuk communion wine. Di sebelah biara terdapat bangunan kedua dengan empat kamar, yang mungkin digunakan sebagai rumah keala biara atau uskup di gereja mula-mula.
Penemuan tersebut menandai biara kedua yang ditemukan di UEA sejak tahun 1.400 tahun lalu, jauh sebelum hamparan gurun menghasilkan industri minyak yang berkembang.
Pada tahun awal 1990-an, para arkeolog menemukan tempat ibadah kristen pertama di UEA.Situs kuno tersebut berada di Pulau Sir Bani Yas, yang sekarang menjadi cagar alam dan situs hotel mewah di lepas pantai Abu Dhabi dan letaknya dekat perbatasan Saudi. Penemuan yang pertama juga sebagai tanggal kembali ke periode yang sama dengan penemuan baru di Umm Al-Quwain.
Timothy Power, seorang Profesor Arkeologi di Universitas United Arab Emirates yang membantu temuan terbaru ini menggambarkan sebagai “Penemuan yang sangat menarik”.