Hidup Dalam Mandat IlahiRenungan HarianSpiritualitas

Aku Adalah Aku


AKU ADALAH AKU

Bacaan : Kel 3:11-22

Lalu Musa berkata kepada Allah: “Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? –apakah yang harus kujawab kepada mereka?” Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.”
(Kel 3:13-14).

Jutaan orang Isrel telah menjadi aset bagi Firaun diwaktu itu. Karena mereka menjadi tenaga kerja yang bisa dipakai untuk membangun kota-kota Mesir seperti Pitom dan Raamses. Sebab itu, ketika Tuhan memerintahkan Musa untuk membawa orang Israel keluar dari Mesir, hal itu berarti adalah perintah untuk melawan secara langsung Firaun, orang paling berpengaruh di dunia waktu itu.

Sementara itu, orang Israel pun belum tentu mau menerima Musa sebagai pemimpin mereka, dan bahkan terpikir untuk keluar dari Mesir. Ditambah lagi, Musa selama 40 tahun hanya bekerja sebagai gembala, dia tidak memiliki pengaruh yang cukup, apalagi pasukan. Sebab itu pertanyaan Musa, adalah pertanyaan yang sangat logis, “Tetapi Musa berkata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” (Kel 3:11).

Keraguan Musa dijawab dengan pertanyaan retoris yang adalah sebuah pernyataan, “Bukankah Aku akan menyertai engkau?…” (Kel 3:12). Dan sebelumnya Firman Tuhan juga meyakinkan Musa siapa Dia yang mengutus dia dengan menyatakan bahwa Dia adalah, “Aku adalah Aku” (I am Who I am)  atau ehyeh asher ehyeh (Ibrani) (Kel 3:14).  Artinya, Tuhan meyakinkan Musa, bahwa penyertaaNya cukup, karena Dia adalah Tuhan dan tidak ada yang lain.

Hidup dalam mandat Ilahi seperti Musa membutuhkan kepercayaan sepenuhnya kepada pribadi Tuhan yang memberikan mandat. Karena Tuhan yang suruh, pasti Dia sudah mengukur kemampuan kita (I Kor 10:13), dan pasti Dia menyertai sampai selesai, Immanuel (Mat 1:23). Bukan hanya Dia menyertai, Dia berperang bersama kita, bahkan bagi kita (Kel 14:14).

Pernyatan Aku adalah Aku berarti tidak ada Tuhan yang seperti Dia. Tuhan Yesus menggunakan frasa yang sama untuk menerangkan pribadiNya kepada orang Yahudi, “before Abraham was born, I am” (Sebelum Abraham jadi, Aku telah ada)(Yoh 8:58).

Apapun perintah dan mandat yang harus kita lakukan selama di muka bumi ini, jaminanNya cukup Aku adalah Aku. Itulah yang disebut Paulus, Roh Kudus adalah jaminan bahwa kita milik Allah (Ef 1:14). Tidak perlu ada yang diragukan lagi, Tidak ada yang seperti Dia.

Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain; kecuali Aku tidak ada Allah. Aku telah mempersenjatai engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku, supaya orang tahu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya, bahwa tidak ada yang lain di luar Aku. Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain, (Yes 45:5-6)

Pendalaman Alkitab:

Kata mengutus dalam bahasa Ibrani dipakai kata shalach (H7071)  yang artinya diregang, dilepaskan, dibebaskan, ditembakkan seperti anak panah. Pesan Tuhan kepada Firaun (Kel 5:1) melalui Musa “Let My People Go” atau Biarkanlah Umatku Pergi kata go (pergi) dipakai kata shalach, yang artinya orang Israel dilepaskan seperti anak panah. Ketika Tuhan membebaskan kita, maka sekaligus Tuhan mengutus kita menjadi pembawa mandat-mandat Ilahi. Untuk itu hidup kita perlu diregang, dan tidak terikat dengan apapun, artinya menyerah seperti anak panah dilepaskan, semua tergantung pemanah.

Penulis: Hanny Setiawan

HDMI (Hidup Dalam Mandat Ilahi)  adalah adalah konsep pengajaran holistik yang membawa kekristenan tidak berhenti kepada kesalehan pribadi, tetapi berfokus kepada Membangun Tubuh Kristus. Selama 49 Hari penulis mengajak untuk Menghidupi Tujuan Ilahi, Memahami Desain Awal, Mengalahkan Dunia, Melakukan Yang Seharusnya, Menjalani Kehidupan, Menyiapkan Jalan, Menggenapi Janji.

Comments

Related Articles

Back to top button