BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Ketika kita mengenali Tuhan, maka akan ada kehidupan (Zoe) dalam kehidupan jasmani kita. Ketika Firman diberikan, maka mata hati kita, roh kita bisa melihat dan mendengar. Dalam kehidupan berkomunitas, untuk kita bisa berpengaruh bagi orang lain maka kita memiliki kehidupan yang harus disukai oleh orang lain. Maka setiap pribadi tersebut akan mengalami “Personal Revival”.
Dalam Yesaya 45:13 Tuhan menggerakkan hati Koresh. Maksud Koresh dipilih Tuhan adalah untuk maksud penyelamatan. Koresh di gerakkan oleh Tuhan. Hati dan hidup Koresh menjadi tidak normal. Karena ada sesuatu yang bergejolak dalam dirinya. Hidup kita tidak bisa tenang ketika kita memikirkan pekerjaan Tuhan, maka hidup kita dipilih dan dipakai Tuhan untuk maksud penyelamatan yaitu menyelamatkan generasi kita.
Kata menggerakkan berarti adalah “Rise Up” yaitu Tuhan sedang membangkitkan hati Koresh untuk menyelamatkan orang-orang buangan dan membangun reruntuhan. Kata menyelamatkan berarti kita menghidupkan kembali. Dalam Keluaran 35:30-35 bercerita bahwa Tuhan menggerakkan hati Bezaleel dan Aholiab dan telah memenuhinya dengan Roh Allah. Ketika Tuhan menunjuk Bezaleel untuk membangun kemah suci dan dia dipenuhi oleh Roh Allah.
Ketika kita tau maksud Tuhan untuk penyelamatan, maka dalam perjalanannya Tuhan akan memberi kita kemampuan dan keahlian. Revival ini berarti ada kehidupan setelah kesakitan. Ketika ada orang yang diselamatkan maka otomatis hidup kita akan bergerak. Kita ada karena maksud penyelamatan, maka kehidupan di dalam kita itu pasti bergerak dan berdampak. (Disampaikan oleh : Rosi Dwi Jayani)
Ketika Tuhan hadir dalam kehidupan kita, maka akan kehidupan kita menjadi kehidupan yang berkualitas. Di dalam kehidupan yang berkualitas maka akan ada kehidupan. Kita memasuki musim yang baru untuk melihat Api Tuhan yang baru untuk dicurahkan atas hidup kita. Kita rindu melihat generasi baru dibangkitkan untuk bergerak dan menangkap Api Tuhan. Kita adalah orang hidup yang harus selalu bergerak.
Dimusim ini apa yang Tuhan mau kita lakukan, maka kita harus mengenalinya. Digenerasi ini kita melanjutkan tongkat estafet yang sudah dimulai para pendahulu kita untuk perjalanan pekerjaan Tuhan yang masih sangat panjang. Memang kenyataannya kita sudah membayar sesuatu untuk Tuhan di musim lalu, tapi kita perlu memberi korban Tuhan yang baru. Setiap orang harus membayar sesuatu untuk di masa sekarang karena setiap orang punya cerita hidupnya masing-masing.
Sering kali kita ditarik dari zona nyaman kita supaya naik level. Jangan pernah terlena dengan dunia dan seisinya tetapi hauslah selalu akan Tuhan. Teruslah mencari Tuhan sebagai sumber di kehidupan kita. Cerita di dalam Yohanes 4 bahwa ketika kita minum airnya Tuhan, maka kita tidak akan haus lagi. Maka kita akan mendapatkan api yang terus menyala ketika kita mendapatkan air kehidupan tersebut di dalam Tuhan.
Untuk mengakses kehidupan maka kita harus penuh akan Tuhan, hidup kita selalu dipenuhi oleh Tuhan dan kita menerimanya. Karena seringkali kita disibukkan dengan pekerjaan kita sehari-hari, sibuk dengan pelayanan, tapi kita justru kehilangan Tuhan dan sukacita itu. Seharusnya hidup kita harus semakin dipenuhi oleh Roh Tuhan.
Perempuan Samaria itu percaya bahwa Tuhan sebagai sumber kehidupan dan sudah menyentuh hatinya. Maka perempuan Samaria itu membagikan kabar sukacita bahwa Yesus adalah juru selamat maka seluruh kota menjadi selamat. Maka akan ada Tsunami kesembuhan, ada tsunami kebangunan rohani, maka kita jangan berdiam dan teruslah bergerak. Karena dalam 1 haripun, Tuhan sanggup bekerja atas setiap hati orang percaya. Dan ketika Tuhan hadir, maka akan ada aliran kehidupan yang Tuhan berikan. (Disampaikan oleh : Joni Kristianto)
Dalam kehidupan kita perlu setiap hari untuk mempersembahkan mezbah bakaran kepada Tuhan. Kehidupan kita harus kita fokuskan kepada mezbah. Karena hidup kita adalah mezbahNya Tuhan. Dalam Kejadian 35 dikatakan bahwa Yakub dibawa ke Bethel oleh Tuhan untuk kedua kalinya. Yakub membangun tugu dan meletakkan batu.
Tidak cukup di masa lalu kita sudah mengalami Tuhan, tetapi setiap hari kita harus mengalami Tuhan dan menjadi mezbah bagi Tuhan sebagai tempat untuk meletakkan korban persembahan. Hati dan hidup jadi mezbah bagi Tuhan. Dan apapun yang diletakkan di mezbah Tuhan, maka akan kembali kepada Tuhan.
Apapun yang Tuhan percayakan maka akan kembali kepada Tuhan. Memang sulit secara realitas dan tidak gampang untuk dikatakan untuk menjadi sebuah mezbah. Mezbah itu hanya alat, hidup kita hanya alat untuk ditaruh sebuah korban di atasnya, supaya korban kembali pada Tuhan. Kita adalah alat untuk mengerjakan jiwa-jiwa. Hidup kita adalah mezbah Tuhan dan sebagai alat untuk Tuhan bekerja untuk kebangunan rohani.
Orang yang sudah mengalami Tuhan, maka akan memberi diri untuk kebangunan rohani terjadi. Hidup yang mau menjadi mezbah, dan orang lain akan melihat Tuhan atas kehidupan kita. Apakah kita berani saat kehidupan kita menjadi tempat mezbah bagi Tuhan? Seharusnya berani dan mau, mau menjadi tempat untuk Tuhan hadir dan tinggal di sana.
Yakub bergulat dengan Allah maka destiny diberikan. Yakub membangun tugu, tetapi Tuhan ingin Yakub membangun mezbah bagi Tuhan. Jadilah mezbah di bagian kita masing-masing. Apapun yang Tuhan percayakan atas hidup kita, maka akan kita kembalikan pada Tuhan dan akan ada Api Tuhan yang menyala yang membuat kita terus ingin bergerak. Dimulai dari kita yang mau menjadi mezbah bagi Tuhan, yang kita punya, kita kembalikan bagi Tuhan. Ketika orang melihat kita, maka orang tersebut telah melihat Tuhan. (Disampaikan oleh : Maleakhi Wimpy)
Firman Tuhan ini disampaikan oleh Sdri. Rosi Dwi Jayani, Sdr. Joni Kristianto, dan Sdr. Maleakhi Wimpy pada di hari Minggu Siang, 02 Mei 2021 di ibadah Online Di Bethany El Bethel Solo Baru.