BMNews

Viralnya Nasi Padang Belatung di Ambon Kini Tempuh Jalur Hukum


Hidangan lauk telur nasi padang berisi belatung. (Sumber: Tangkapan layar di akun tiktok @Pius Fenan)

BeritaMujizat.com – BMNews – Viral di media sosial, hidangan nasi padang berisi belatung di salah satu Warung Padang di Kawasan Poka, Kota Ambon, berimbas ke jalur hukum.

Hidangan berisi belatung itu viral di media sosial, setelah beredar video berdurasi 25 detik yang  diunggah oleh akun tiktok @pyusfenanlampir15, Kamis (20/1/2022) malam.

Dikutip dari TribunAmbon.com, pemilik Warung Padang Uda Tomi mengaku, tidak terima baik dengan beredarnya video berdurasi 25 detik yang mencemarkan nama baik warungnya, juga usahanya itu.

“Rencananya besok kami akan bawa sampel telur yang kami sediakan untuk di cek kebersihan dan kelayakannya oleh BPOM,” ujar Tomi.

Tomi mengaku, warung makan miliknya, selalu menghidangkan lauk pauk yang baru dimasak oleh koki.

“Kami tidak pernah menghidangkan makanan yang dipanaskan kembali, semuanya selalu baru dimasak atau digoreng,” kata dia.

Dia mengatakan, warung makan miliknya bahkan memiliki dua koki untuk waktu yang berbeda, yakni pagi dan sore, serta tidak pernah menghidangkan makanan yang dipanaskan kembali.

“Kalau belatungnya besar itu bukan belatung di makanan, kecuali memang sudah basi berhari-hari. Karena belatung di makanan itu lebih kecil dan halus, kalau yang di video itu seperti belatung pada mayat,” tandasnya.

Lanjut Tomi, dia telah melaporkan masalah tersebut sehari setelah beredarnya video viral itu pada pihak yang berwajib, karena merasa difitnah oleh pemilik akun tiktok @pyusfenanlampir15. Bahkan akan terus mengecek perkembangan laporannya itu.

Sekarang kami sudah menempuh jalur hukum. Sudah kami laporkan ke pihak kepolisian sejak Sabtu kemarin,” kata Tomi.

Tomi juga mengklaim bahwa ada persaingan bisnis, sehingga ada pihak-pihak yang merasa tersaingi dan sengaja menjatuhkan usahanya.

“Kami ingin polisi mengusut tuntas siapa dalang dibalik video viral tersebut,” pungkasnya.

Comments

Related Articles

Back to top button