Tanpa Komando, 18 Jam Lagu “Sing Hallelujah to The Lord” Meredam Anarki di Hongkong
BeritaMujizat.com – Poleksosbud – Lagu sing “Sing Hallelujah to The Lord” menjadi kekuatan luar biasa yang menghentikan kekerasan antara aparat keamanan dan para pendemo di Hongkong.
Para pendemo secara kompak dan sehati menyanyikan lagu ini selama 18 jam tanpa henti. Hal ini mereka lakukan untuk meminta kekerasan dihentikan dan tidak ada penembakan terhadap para pendemo.
Dengan membawa tulisan-tulisan yang berisikan protes, para pendemo terus menyanyikan lagu ” Sing Hallelujah to The Lord” dihadapan para aparat keamanan yang sudah bersiaga dengan perlangkapan lengkap.
Luar biasanya, lagu “Sing Hallelujah to The Lord” ini tidak hanya dinyanyikan oleh orang Kristen saja. Semua orang yang mengikuti demo tersebut turut menyanyikan lagu ini dengan penuh semangat meskipun mereka bukan beragama Kristen.
Belum lama ini diketahui terjadi kericuhan antara aparat dan para pendemo yang menolak UU ekstradisi dengan Tiongkok. Beberapa orang menjadi korban dari kejadian tersebut. Diantaranya ada pelajar dan mahasiswa yang turut menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh aparat.
Para pendemo ini memprotes dan menentang keras UU ekstradisi dengan Tiongkok. Mereka beranggapan bahwa dengan disahkanya UU ini maka kebebasan berpendapat dapat terancam.
Dengan adanya UU ekstradisi ini, orang-orang yang dianggap musuh politik dapat ditangkap dan dimasukan dalam proses peradilan yang tidak jelas. Mereka juga sangat rentan mendapat kekerasan selama proses hukum.
Hal ini lantas menjadi perhatian dunia dan menjadi headline pemberitaan di media-media internasional. Video tentang kejadian luar biasa ini dengan cepat tersebar luas di media sosial. Banyak warganet yang memberi respon positif atas kejadian yang terjadi di Hongkong ini.
Kejadian ini juga mendorong Gereja-Gereja diseluruh dunia untuk berdoa bagi Hongkong saat ini. Beberapa kegerakan doa internasional diketahui langsung mengambil waktu untuk khusus untuk berdoa bagi Hongkong.
Lagu “Sing Hallelujah to The Lord” menjadi seperti sinyal atau tanda yang memanggil semua orang untuk berdoa bagi Hongkong. Mendoakan Semoga kekerasan benar-benar tidak terjadi lagi, dan Hongkong dapat kembali bangkit.
Penulis : Gilrandi ADP