Spiritual Authority
SPIRITUAL AUTHORITY
1 SAMUEL 17:26
BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Mengikuti apa yang Tuhan suruh khususnya bagi keluarga Kingdom Family adalah sebuah hak istimewa karena kita mendapat kesempatan untuk mengerjakannya. Seperti nabi Yesaya ketika dia melihat kemuliaan Tuhan, maka ia berkata aku adalah orang yang najis bibir. Justru saat itu dia menyerahkan dirinya untuk Tuhan utus.
Ketika kita berada dalam rencana dan kehendak Tuhan, maka itu adalah saat dan waktu yang terbaik bagi hidup kita. Mengerti waktu yang Tuhan tentukan, dan bukan hidup dituntun oleh dunia tetapi oleh kebenaran Allah. Ketika kita bisa melihat Tuhan, maka apa yang mungkin sulit dan mustahil maka hal itu akan bisa terjadi. Ketika kita melihat Tuhan, maka akan ada pengharapan yang baru, kesembuhan terjadi dan kita akan melihat kemenangan demi kemenangan itu bisa terjadi.
Kiranya kita memiliki mata seperti mata Abraham, Ishak, Yakub, Yusuf, Daniel, Ester bahkan tokoh pahlawan iman lainnya yang bisa melihat Tuhan. Ketakutan akan Tuhan, hormat akan hadirat Tuhan harus ada dan memimpin hidup kita. Akan ada kehidupan, kebangunan rohani dan kemenangan di tengah keadaan sulit yang sedang kita hadapi ini.
Ini menjadi tahun kita melihat kehendak Tuhan itu digenapi. Perubahan dunia yang sangat hebat ini seharusnya membuat kita melihat dan mencari Tuhan lebih dalam lagi. Tahun ini kita mendapat pesan untuk berjalan dan mengeksekusi setiap hal yang sudah diberikan kepada kita. Dalam kehidupan nyata, Kita bergerak untuk hidup kita, pelayanan kita bahkan apa yang Tuhan mau kerjakan dalam hidup kita.
Ketika kita memasuki pintu-pintu gerbang, maka kita akan bertemu dengan pikiran-pikiran yang menghalangi oleh sebab itu kita perlu otoritas Ilahi memimpin hidup kita. Kita perlu otoritas dan mengeksekusinya. Dan inilah yang disebut peperangan. Ini adalah pertempuran yang sangat keras yang harus membuat kita lebih siap berjuang dan bergerak.
Spiritual Authority atau spirit rohani ini seperti yang terjadi di kehidupan seorang yang bernama Daud. Ketika dia menghadapi raksasa besar yaitu Goliat. Goliat dan kakak-kakaknya menghina dan meremehkan Daud, apakah dia bisa mengalahkan seorang Goliat. Sering kali kita seperti Goliat yang menghina Daud. Kita sering gampang untuk meremehkan pelayanan bahkan sering tidak percaya kepada orang lain karena kita rasa dia seorang yang lemah.
1. Kuasa, Otoritas, dan Pemerintahan
Dalam kehidupan kita dunamis, eksousia dan kratos adalah tiga hal yang berjalan bersamaan. Ada 3 dimensi kerajaan yang berjalan bersama-sama. Semakin tinggi otoritas yang kita miliki, maka semakin besar pula kuasa Allah atas hidup kita. Penyelarasan seorang dengan seorang yang lain akan bisa membangun pemerintahan.
Mengetahui kuasa, otoritas dan pemerintahan itu sangatlah penting. Mengerti posisi kita dipemerintahan akan membuat kita bisa bergerak secara legal. Kita punya otoritas maka jangan takut. Karena kita akan siap berperang dan bergerak dan itu membutuhkan kekuatan dan yang otoritas yang lebih.
2. Daud Seorang Gembala, Prajurit,Penyembah, dan Raja (Kisah 13:22)
Kita harus berani mengeksekusi dan bertanggung jawab penuh dengan apa yang sudah diberikan kepada kita. Daud adalah seorang gembala, prajurit, penyembah dan seorang raja. Tidak ada yang tahu dan kenal ketika Daud maju berperang menghadapai Goliat. Daud adalah pilihan Allah sebagai pelaksana perjanjian.
Daud tidak pernah menyingkirkan Saul, tetapi Allahlah yang menggantikan posisi Saul untuk Daud. Pergantian pemimpin itu pilihan Tuhan. Kalau sudah waktunya Tuhan dan harus diganti maka akan diganti dan akan bisa membuat kita bergerak. Tuhan sendirilah yang menemukan Daud dan menjadikannya sebagai kebanggannya. Daud seorang yang berkenan bagi Tuhan. Begitu juga dengan hidup kita, Dia ingin menjadikan kita mahkota dan kebanggaanNya.
Prinsip Otoritas Rohani :
-
Anointing ( 1 Samuel 16:13)
-
Heart ( 1 Samuel 16:7)
-
Faithfulness ( 1 Samuel 17:34-36)
-
Legal Standing ( 1 Samuel 17:38)
-
Wisdom Of God ( 1 Samuel 17:39-40)
-
Delegated Power ( 1 Samuel 17:45)
-
Destiny ( 1 Samuel 17:58)
Anointing
Ketika kita dilahirkan baru (Yohanes 3:8) dan menjadi ciptaan yang baru (2 Korintus 5:17). Otoritas rohani sudah diberikan kepada kita itu sudah ada. Tuhan memilih Daud dan mengurapinya. Setelah Daud diurapi, justru ada Goliat yang dia hadapi (1 Samuel 16:13). Kita punya otoritas dan kita bukan orang biasa tetapi kita bisa mengeksekusi.
Ada pengurapan dari dalam yang ada dalam diri kita, otoritas itu diberikan untuk mengeksekusi setiap mandat yang Tuhan berikan kepada kita. Kelahiran baru membawa kepada otoritas (Yohanes 3:7). Kita dilahirkan kembali sebagai pusat kekuatan hidup kita. Daud dari awal sampai akhir memiliki hati yang benar (1 Samuel 16:7). Tuhan mengurapi Daud karena Daud memiliki hati yang berbeda. Hati adalah akar dari semuanya.
Daud memiliki hati yang berbeda, dia mendahului yang lain untuk mencari Tuhan (Mazmur 42:5). Kuasa Allah atau dunamis itu akan mengeksekusi otoritas dimulai dan berpusat dari dalam hati. Kepahitan dan kesombongan adalah dua penyakit hati yang paling sering terjadi dan menghalangi kuasa Allah mengalir. Memiliki hati yang taat untuk mengerti hatinya Tuhan (Yehezkiel 36:26).
Kesetiaan Daud sejak dirumah Isai sampai kepada pondok Daud untuk memenuhi panggilan Tuhan. Daud tidak pernah kalah perang tetapi dia jatuh dosa dengan Bersyeba. Bahkan Daud adalah orang yang hebat yang bisa mengejar singa dan beruang (1 Samuel 16:13). Bagi Daud setia dan otoritas menjadi hal yang sangat penting. Dalam kehidupan kita sehari-hari jangan pernah meninggalkan pelayanan dan selalu setia perkara kecil.
Jangan pernah meremehkan tanggung jawab walau itu kecil. Karena kesetiaan dalam perkara kecil akan menuntun kita kepada perkara besar (Lukas 16:10). Dalam kehidupuan kita, ketika kita dilahirkan baru maka kita akan dibenarkan, dikuduskan dan ditebus (1 Korintus 1:30).
Ada titik-titik lemah dalam hidup kita yang harus kita tahu dan tutup di dalam Yesus Kristus. Oleh sebab itu kita perlu hikmat dan tuntunan dari Allah untuk hidup kita (1 Korintus 9:24-25). Kita perlu otoritas dan kuasa Ilahi. Otoritas adalah power, otoritas itu hanya diberikan kepada kita. Semua yang kita alami adalah kemenangan yang dari Tuhan. Otoritas akan membawa kita kepada destiny (tujuan Ilahi). Goliat adalah promosi bagi Daud (1 Samuel 17:57-58).
Kiranya setiap kita hidup tidak digerakkan dengan apa yang terlihat, tidak digerakkan dengan apa yang kita rasa tapi digerakkan oleh karena kita percaya maka kita harus berani untuk mulai mengekseskusi otoritas yang Tuhan berikan. Mulai berani mengambil alih setiap daerah dan tempat yang Tuhan berikan kepada dengan otoritas dan kekuatan yang Tuhan berikan.
Firman Tuhan ini disampaikan oleh Bp. Pdt. Yusuf Hanny Setiawan, SE,M.B.A pada hari Minggu, 10 Januari 2021 di ibadah Online Di Bethany El Bethel Solo Baru.
Penulis : Yohana Sri Pamularsih