Berita Gereja

Sikap Teologis GBI terkait Polemik tentang Doktrin Tritunggal


BeritaMujizat.com – Berita Gereja – Gereja Betel Indonesia (GBI) memberikan pernyataan teologis setelah muncul polemik tentang doktrin Tritunggal di media sosial. Polemik tentang doktrin Trinitas di tubuh GBI muncul setelah Joshua Tewuh aktif memberikan cermah atau pengajarannya yang tidak lagi percaya doktrin Tritunggal di media sosial.

Sampai saat ini Ps Joshua Tewuh terus aktif untuk menentang dan menolak doktrin Tritunggal melalui akun media sosial (Kalam Kristus). Menurut Joshua Tewuh doktrin Tritunggal tidak Alkitabiah karena istilah Tritunggal menurut Joshua Tewuh tidak ada di dalam Alkitab.

Dalam media sosial Kalam Kristus Ps Joshua Tewuh kemudian menyatakan bahwa dirinya kini telah keluar dari GBI. Berdasarkan polemik ini, GBI mengeluarkan sikap teologinya melalui surat resmi yang ditanda tangani langsung oleh Pdt Dr. Rubin Adi Abraham, selaku ketua umum.

Dalam pernyataan teologisnya ini, GBI berharap setiap anggota atau pejabat GBI memegang teguh doktrin Tritunggal sebagai dasar iman Kristen. Surat pernyataan teologis yang disusun oleh Departemen Teologi GBI ini menyertakan 2 lampiran yang menjadi pedoman pengajaran.

Lampiran pertama berisi tentang ringkasan sikap teologis GBI tentang Allah Tritunggal. Dalam lampiran ini GBI menyatakan Pengakuan Iman yang menyatakan bahwa: “Allah yang Maha Esa itulah Allah Tritunggal
yaitu Bapa Anak dan Roh Kudus, tiga pribadi di dalam satu”.

 

Menurut GBI kata “Tritunggal” memang tidak ada dalam Alkitab, akan tetapi konsep tentang Tritunggal ini sangat Alkitabiah. Dalam lampiran yang pertama ini GBI juga menyertakan ajaran aliran yang diangap keliru tentang pemahaman Tritunggal seperti Triteisme, Sabelianisme, Modalisme, dan Subordinasionisme.

Selanjutnya GBI memberikan sikap tegas bahwa menolak ajaran atau aliran yang menentang Tritunggal tersebut. Dari pernyataan sikap teologis tersebut GBI melarang setiap setiap pejabat dilingkungan GBI untuk mengajarkan ajaran yang menentang atau menolak Tritunggal. GBI juga menegaskan adanya sanksi bagi mereka yang tetap mengajarkan ajaran yang menolak atau menentang doktrin Tritunggal.

Dalam lampiran yang kedua, GBI memberikan pernyataan tentang sabelianisme modern dan berbagai pandangan tentang Tritunggal. Dalam menyikapi hal ini GBI merujuk pada Pengakuan Iman Rasuli (PIR) dan Pengakuan Iman Nicea-Kostantinopel (PINK).

PIR dan PINK dianggao sebagai kredo yang paling ekumenis, yang diterima oleh umumnya Gereja di seluruh dunia hingga saat ini. Dalam lampiran yang kedua ini GBI juga menerangkan secara teologis tentang Trinitas sebagai dasar iman Kristen.

GBI juga menerangkan kembali ajaran atau aliran yang menentang Tritunggal agar diwaspadai oleh jemaat. Berbeda dengan lampiran yang pertama, pada lampiran kedua ini GBI membahas lebih detail tentang  ajaran atau aliran yang menentang Tritunggal.

Sebagai kesimpulan dan penutup, setiap pejabat GBI diminta mengikuti doktrin atau ajaran GBI, baik bagi dirinya sendiri sebagai keyakinan teologis pribadi maupun bagi orang-orang yang ia layani baik dalam renungan, khotbah, pengajaran, seminar, dll.

 

Penulis : Gilrandi ADP

Comments

Related Articles

Back to top button