Spiritualitas

Sejarah Awal Kekristenan di Pulau Jawa: Dari VOC hingga Era Penginjilan


BeritaMujizat.com – Spiritualitas – Perjalanan Kekristenan di Pulau Jawa adalah kisah yang panjang dan penuh liku. Penyebaran agama Kristen Protestan di pulau ini dimulai dengan kehadiran warga Maluku yang bergabung dengan serdadu Belanda.

Para warga Maluku ini dikirim ke kawasan militer Belanda di Batavia, Semarang, dan Surabaya, yang merupakan pusat utama militer Belanda.

Selanjutnya, terdapat beberapa komunitas seperti di Cirebon dan Banten yang mendapatkan pengajaran gerejawi dari jemaat-jemaat gereja tersebut. Namun, pengajaran ini hanya diperuntukkan bagi kalangan elit Eropa. Sementara itu, pengajaran bagi masyarakat yang berbahasa Melayu hanya ada di Jakarta, Semarang, dan Surabaya.

Sayangnya, gereja-gereja pada masa VOC (1619–1815) tidak berupaya membawakan Injil kepada rakyat Jawa. Selama hampir 200 tahun keberadaan gereja di pulau ini, tidak ada pengaruh signifikan dalam dunia perinjilan. Menurut Ismaul Fitroh dalam skripsinya yang berjudul “Berdirinya Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW)”, sikap VOC ini didasari kekhawatiran bahwa perinjilan dapat memicu perlawanan pribumi. Akibatnya, gereja yang dibentuk VOC tidak memenuhi tugasnya sebagai wadah pembentukan dan pertumbuhan umat Kristen, khususnya kaum pribumi.

Pada tahun 1799, setelah VOC dibubarkan, gereja-gereja di Indonesia diubah menjadi gereja negara bernama Indische Kerk. Gereja ini dikuasai, diatur, dan dibiayai oleh negara. Kebangkrutan VOC membuka jalan bagi penyebaran ajaran Kristen yang lebih luas di Pulau Jawa. Setelah itu, banyak penginjil dari Eropa, termasuk Belanda, datang untuk mengajarkan Injil.

Jellesma adalah penginjil pertama yang datang ke Surabaya pada tahun 1847. Butuh waktu tiga tahun baginya untuk mendapatkan izin dari pemerintah Belanda agar dapat melayani di sebuah desa Kristen yang cukup terkenal pada masa itu, yaitu Mojowarno, yang terletak di Jombang. Dalam pekerjaannya, Jellesma lebih banyak ditugaskan untuk memperkuat iman orang-orang Kristen daripada mengkristenkan orang Jawa.

Setelah Jellesma, beberapa penginjil Barat lainnya datang, seperti Hoezoo pada tahun 1849 ke Semarang, Jansz pada tahun 1851, dan Vermeer pada tahun 1861 yang melayani di daerah Pekalongan dan Tegal.

Gereja Protestan di Indonesia sebenarnya sudah dikenal sejak zaman VOC. Para pegawai VOC adalah anggota gereja di Belanda. Untuk memenuhi kebutuhan rohani mereka di Indonesia, pada tahun 1602, dengan izin dan persetujuan pimpinan VOC, dibentuklah Majelis Gereja di Batavia. Pada Januari 1621, jemaat Kristen di Batavia untuk pertama kalinya merayakan Perjamuan Kudus.

Inilah bagaimana perjalanan panjang Kekristenan di Pulau Jawa berlangsung, mulai dari masa kolonial VOC hingga era penginjilan setelahnya.

Itulah bagaimana perjalanan Kekristenan di pulau Jawa. Bagaimana menurut kalian?

Penulis : Stella Ayu Kusuma Wardani

Comments

Related Articles

Back to top button