Pesan Mimbar

Redigging The Wells


 

BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Dalam perjalanan pelayanan dan pergerakan yang Tuhan berikan dan berkati sampai saat ini adalah benar-benar Tuhan yang bekerja dan berkarya atas setiap hati kita yang siap dan mau dipakai Tuhan. Dari waktu ke waktu, dari generasi ke generasi Tuhan selalu sama bahkan selalu baru kasih setia Tuhan dan berkat-berkatNya.

Kita terus melihat bahwa Tuhan sanggup membukakan sumur demi sumur pelayanan dan kebangunan rohani bagi kita. Ketika itulah kita melihat nama Tuhan dimuliakan dan kemuliaan Tuhan dinyatakan. Dengan otoritas yang Tuhan berikan, maka setiap kita akan bisa terbang ke mana kita dibawa Tuhan.

Adam dan Hawa kehilangan otoritas ketika mereka jatuh dalam dosa. Bahkan Yesus sendiri di uji ketika dia selesai berpuasa dan Iblis mencobai Yesus akan memberikan segala isi dunia kalau Dia menyembah iblis. Tetapi hanya kepada Yesus Kristus sajalah diberikan segala kuasa baik di bumi maupun di surga (Matius 28:18).

Setiap kita punya otoritas, setiap kita punya destiny (tujuan Ilahi). Otoritas adalah payung yang melindungi kita. Kita bisa mengerjakan dengan berbeda dari yang lainnya ketika kita sudah dipenuhi dengan otoritas Tuhan. Dan hasil dari apa yang kita kerjakan sungguh berbeda karena hidup kita dalam otoritas dan berkat Tuhan yang menyertai.

Dalam Kejadian 26:1-18 berbicara tentang Ishak. Waktu itu terjadi kelaparan dalam waktu yang Tuhan tentukan. Dalam keadaan apapun seharusnya kita selalu tinggal seperti apa yang Tuhan sudah tentukan dan dimana Tuhan suruh maka kita mengerjakan dengan sungguh-sungguh maka berkat itu akan melimpahi kita. Bukan hal yang mudah untuk kita tinggal di tempat yang Tuhan suruh, tapi percayalah bahwa di sana Tuhan yang menjamin, menyertai, memberkati dan melindungi kita.

1. Tinggal di Tempat yang Tuhan Mau

Semua hal yang kita pegang dan kerjakan seharusnya menjadi berhasil ketika kita tinggal di tempat yang Tuhan mau. Dalam kehidupan kita, hukum alamnya bahwa orang yang menabur pasti dia akan menuai. Ketika kita menabur di tempat yang tepat, di waktu yang tepat maka akan ada hasil tuaian dari apa yang sudah kita tabur.

Yesaya 33:20 air itu adalah media yang sangat penting untuk kita menabur. Air itu dalam kehidupan kita melambangkan hadirat Tuhan. Air itu adalah Tuhan sendiri. Ada hadirat Tuhan yang akan membuat kita bisa menuai ketika kita menabur dan pasti akan menjadi bertumbuh.

Begitu juga dengan Ishak yang menabur disaat dan waktu yang tepat, maka dia menuai 100 kali lipat. Hadirat Tuhanlah yang membuat taburan kita itu akan bertumbuh. Hadirat Tuhanlah yang akan melipatkaligandakan setiap taburan kita. Kita menjaga setiap taburan kita dalam hadirat Tuhan.

Ketika Tuhan ada maka selalu ada aliran-aliran kehidupan yang memenuhi kita. Di mulai dari ketika kita tinggal dengan Tuhan di dalam hadiratNya. Dalam hadiratNya maka akan ada kemenangan demi kemenangan yang Tuhan berikan. Di dalam hadirat Tuhan teruslah kita menabur dan menabur.

Dalam Kejadian 26:15 Ishak menabur dan dalam waktu yang bersamaan dia menuai berlipat-lipat. Bahkan dia dibukakan sumur-sumur yang baru. Ketika kehidupan Ishak sudah diberkati dan menjadi kaya di negeri orang, dan waktu itu ketika dia menabur dan menuai di waktu yang bersamaan, justru dia di suruh pergi. Maka pergilah Ishak, dan justru dia bisa bertemu dengan sumur demi sumur milik Abraham dan dia menggalinya.

Iblis sering kali menutup sumur kehidupan kita. Orang Filistin menimbun dengan tanah. Sering kali hadirat Tuhan di tutup dengan pekerjaan, kesibukan, keluarga dan yang lainnya. Dan sumur-sumur yang penting ditutup oleh iblis supaya kita tidak bisa menikmati berkat Tuhan.

Sumur yang penting dalam kehidupan kita sering kali ditutup. Ini waktunya bagi kita untuk menggali kembali air dalam sumur itu sampai kita menemukan air yang membual-bual. Apa yang sudah kita tutup, hanya dengan hadirat Tuhan, dengan doa, pujian dan penyembahan maka kita bisa membukanya. Kita menggali sumur yang sudah kering. Jangan berhenti untuk menggali sampai air itu keluar. Meskipun Filistin menutupnya, Ishak terus menggalinya. Begitu juga dengan kehidupan kita terus menggalinya sampai keluar air kehidupan.

2. Menabur Untuk Generasi Selanjutnya

Abraham membuat sumur tidak untuk mengairi miriknya sendiri. Tetapi Abraham sedang menyiapkan untuk keturunannya, untuk anak dan cucunya. Apa yang kita buat bukan untuk diri kita sendiri tetapi untuk generasi kita selanjutnya dan sebagai warisan untuk keturunan di bawah kita. Kita menggali untuk jangka yang panjang. Biarlah sumur yang kita gali tidak berhenti di kita tetapi terus membual ketika digali kembali.

Berkat itu bukan berbicara tentang uang, tapi semuanya yang kita punya dan miliki adalah berkat Tuhan. Berkat itu asli dari surga, tetapi uang itu adalah hasil buatan manusia. Yang utama adalah kita siapkan sumurnya maka generasi demi generasi yang akan terus menggalinya sampai mendapatkan airnya. Setiap kita membutuhkan berkat Tuhan dan ini sangat penting dan utama bagi kita. Karena berkat itu akan mengikuti hidup kita.

3. Budaya Menghormati

Sumur itu tutup ketika Abraham mati dan sumur itu ditutup oleh orang Filistin. Ishak menggali sumur dan tidak pernah mengganti nama dari setiap sumur-sumur tersebut. Ishak sangat menghormati Abraham ayahnya.

Dalam kehidupan kita, jangan pernah meniadakan apa yang sudah dimulai oleh pendahulu kita. Yang kita lakukan ialah menambahkan sesuatu yang baru. Orang yang disertai Tuhan, tidak akan pernah takut kemanapun dia pergi. Karena Tuhan yang menyuruh maka Dia yang akan memberkati.

Dalam ayat ke 28 Abimelekh tahu bahwa Ishak disertai dan diberkati Tuhan. Ishak mengalami penyertaan Tuhan. Penyertaan Tuhan itu dimulai dari sebuah pengenalan akan Tuhan. Ketika kita disertai Tuhan maka akan diberkati Tuhan dan ada ketenangan dalam hati untuk mengikut Tuhan. Pengenalan yang sedikit akan Tuhan akan membuat kita sulit disertai dan diberkati Tuhan. 

Pastikan bahwa hidup kita disertai Tuhan dan mengenal Tuhan. Dan seharusnya kita semua diberkati Tuhan dan terus berjalan ke tempat-tempat yang Tuhan suruh. Dan terus menabur dalam hadirat Tuhan dan menggali sumur demi sumur yang Tuhan berikan dalam kehidupan kita. Maka kita akan melihat kelimpahan dami kelimpahan serta kemenangana akan Dia berikan.

Firman Tuhan ini disampaikan oleh Bp. Pdt. Pdt. Benyamin Henry Setiawan, S.Miss pada di hari Minggu Siang, 06 Juni 2021. Online Kingdom Family Service di Graha El Bethel Solo Baru.

Comments

Related Articles

Back to top button