Renungan

Panggilan Ikut Tuhan dan Keberatan-Keberatannya – 27 September


roc

… berkatalah seseorang … kepada Yesus: ‘Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi.’
(Lukas 9:57) 

Intro:

Renungan hari ini tentang orang yang sangat semangat untuk ikut panggilan Tuhan, tetapi … ada tetapinya. Dalam ikut Tuhan setiap kali akan muncul berbagai keberatan yang akan menyimpangkan kita dari panggilan tersebut. Di sinilah akan terlihat di mana loyalitas kita ditempatkan.

Renungan:

SIKAP Tuhan terhadap orang ini (seperti terlihat di ayat-ayat berikutnya) merupakan suatu yang sungguh melemahkan semangat, “sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia” (Yohanes 2:25). Kita mungkin dapat berkata, “Aku tidak dapat membayangkan mengapa Dia (Yesus) membuang kesempatan untuk memenangkan orang yang mengatakan mau ikut Tuhan itu! Bayangkan sikap yang sedemikian dingin kepadanya dan menjadikan dia hilang semangat!” Jangan sekali-kali menyesali Tuhan. Kata-kata Tuhan menempelak dan melukai sampai tidak ada lagi yang tersisa untuk disakiti dan dilukai.

Yesus Kristus sama sekali tidak bersikap lembut terhadap apa pun yang akhirnya akan menghancurkan seseorang dalam pelayanannya kepada Allah. Jawaban Tuhan tidak berdasarkan suatu pikiran impulsif, tetapi atas pengetahuan-Nya akan “apa yang ada di dalam hati manusia”.

Jika Roh Allah menaruhkan dalam pikiran Anda suatu firman Tuhan yang menempelak Anda, dapat dipastikan bahwa ada sesuatu di dalam diri Anda yang ingin dibongkar-Nya habis dari Anda.

Lukas 9:58, ” Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya. ” Kata-kata ini memupuskan keinginan melayani Yesus Kristus sebagai hal yang menyenangkan bagi saya. Dan kerasnya persyaratan yang dituntut-Nya dari saya, membuat tidak ada yang tersisa dalam hidup saya, kecuali Tuhan, diri saya dan pengharapan yang pupus. Dia berkata bahwa saya harus membiarkan setiap orang lain datang atau pergi, dan bahwa saya harus dituntun semata-mata oleh hubungan saya dengan Dia. Dan Dia berkata, “…Anak manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya .”

Lukas 9:59, “… “Ikutlah Aku!” tetapi orang itu berkata: “Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku. ” Orang ini tidak mau mengecewakan Yesus, tetapi juga enggan menunjukkan sikap kurang hormat terhadap ayahnya.

Sering kali kita mendahulukan kesetiaan kita kepada kerabat di atas kesetiaan kita kepada Yesus Kristus, memaksa Dia mengambil tempat terakhir. Bila ada konflik dalam kesetiaan Anda, patuhilah selalu Yesus Kristus apa pun risikonya.

Lukas 9:61. “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan dahulu dengan keluargaku ”. Orang yang berkata, “Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi…”, ialah orang yang sangat semangat untuk pergi, tetapi tidak pernah pergi. Orang ini mempunyai satu dua syarat atau keberatan untuk pergi.

Panggilan Yesus yang sesungguhnya tidak ada tempat bagi ucapan “selamat tinggal” karena hal itu dapat mengalihkan kita dari panggilan itu. Begitu panggilan Allah datang kepada Anda, mulailah berangkat dan jangan berhenti.

 

Penulis : Oswald Chambers
Sumber : Sabda.Net, M. Agustinus Purba

 

Comments

Related Articles

Back to top button