Hidup Dalam Mandat IlahiRenungan HarianSpiritualitas

ORANG-ORANG SISA


ORANG-ORANG SISA

Bacaan : Kel 1:1-7

Seluruh keturunan yang diperoleh Yakub berjumlah tujuh puluh jiwa. Tetapi Yusuf telah ada di Mesir. (Kel 1:5)

Keturunan Yakub yang akhirnya migrasi ke Mesir berjumlah 70 orang. Jumlah yang sangat sedikit dibandingkan dengan janji Tuhan kepada Abraham, Ishak, dan Yakub bahwa anak-cucu mereka akan seperti bintang di langit, dan pastir dilaut (Kej 22:17).

Ke-70 orang keturunan Yakub ini adalah generasi ke-4, mereka ini disebut generasi orang-orang sisa (remnant). Dalam sejarah cerita keselamatan, terlihat pola Ilahi bagaimana Tuhan Yesus menggunakan orang-orang sisa untuk menyelesaikan agenda Kerajaan.

Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus. Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:  (Kis 1:14-15).

Setelah kenaikan Tuhan Yesus ke surga, kekristenan dimulai dari hanya 120 orang, yang bertekun, sehati, dalam doa, dan akhirnya sejarah mencatat bahwa ke-120 benih awal kekristenan ini menjadi batu-batu fondasi kekristenan.

Pasukan Gideon hanya berjumlah tiga ratus orang (Hak 7:7), itupun hanya 1/3 yang ikut langsung dengan Gideon (100 orang (Hak 7:19) tapi mereka mampu mengubah keadaan, dan akhirnya suku-suku Israel percaya Tuhan melalui Gideon dan orang-orang sisa ini (Hak 8:22), dan seluruh Israel aman dari Midian selama 40 tahun (Hak 8:28).

Daud, Yusuf, Daniel, Mordekai & Esther, Sadrak-Mesakh-Abednego dan masih banyak contoh lainnya memperlihatkan bahwa orang-orang sisa memegang peran strategis dan penting dalam denah biru (blueprint) Tuhan, di setiap masa dan generasi.

Nubuatan atas bangsa Israel sendiri merujuk kepada orang-orang sisa-sisa (Rom 9:27-28,11:5). Nabi Zefanya menggambarkan orang-orang sisa ini adalah orang-orang yang memegang integritas dan moral dengan radikal tapi rendah hati.

Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, dan mereka akan mencari perlindungan pada nama TUHAN, yakni sisa Israel itu. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong; dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu; ya, mereka akan seperti domba yang makan rumput dan berbaring dengan tidak ada yang mengganggunya. (Zef 3:12-13).

Yesus pada waktu kotbah dibukit mengajarkan tentang pintu yang sesak (Mat 7:13-14) bicara tentang orang-orang yang mau melalui proses pikul Salib dan mengerjakan panggilan, dan mandat selama di muka bumi sampai selesai.

Orang-orang sisa ini adalah orang-orang yang sudah selsai dengan dirinya, berani taat kepada setiap perintah yang diberikan, menjadi pionir dengan membuka jalan bagi seluruh Tubuh Kristus. Kita berhutang dengan orang-orang ini, sekaligus sebuah tantangan supaya kita pun menjadi bagian orang-orang yang bertahan sampai akhir.

Seandainya TUHAN semesta alam tidak meninggalkan pada kita sedikit orang yang terlepas, kita sudah menjadi seperti Sodom, dan sama seperti Gomora. (Yes 1:9)

Pendalaman Alkitab:

Kata sisa dalam bahasa Ibrani  dipakai kata shear (H7605) artinya yang tertinggal, jumlah kecil dari sesuatu. Kata sinonim yang dipakai adalah syarid (h8300)  yang memperlebar arti kata menjadi yang selamat (survivor). Kutipan kitab Yesaya yang ditulis dalam bahasa Yunani di Roma dengan kata leimma (G3005), dari kata dasar leipo (G3007) yang berarti yang dilupakan, miskin, kekurangan, dan tidak diperhatikan, seperti reruntuhan.  Orang-orang sisa tidak terlihat, tapi memiliki peran strategis dan kelompok yang mampu bertahan.

Penulis:Hanny Setiawan

HDMI (Hidup Dalam Mandat Ilahi)  adalah adalah konsep pengajaran holistik yang membawa kekristenan tidak berhenti kepada kesalehan pribadi, tetapi berfokus kepada Membangun Tubuh Kristus. Selama 49 Hari penulis mengajak untuk Menghidupi Tujuan Ilahi, Memahami Desain Awal, Mengalahkan Dunia, Melakukan Yang Seharusnya, Menjalani Kehidupan, Menyiapkan Jalan, Menggenapi Janji.

 

Comments

Related Articles

Back to top button