Hidup Dalam Mandat IlahiRenungan HarianSpiritualitas

Menjadi Keluarga Israel


MENJADI KELUARGA ISRAEL

Bacaan :  Kej 49:1-33

Itulah semuanya suku Israel, dua belas jumlahnya; dan itulah yang dikatakan ayahnya kepada mereka, ketika ia memberkati mereka; tiap-tiap orang diberkatinya dengan berkat yang diuntukkan kepada mereka masing-masing.

(Kej 49:28)

Ke-12 anak lelaki Yakub, yang adalah buyut-buyut Abraham, dan cucu-cucu Ishak, mendapatkan berkat-berkat Yakub dan disebut suku Israel. Sebelum Kej 49:28, ke-12 orang ini disebut anak Yakub, tapi kemudian disebut “itulah semuanya suku Israel.”

Kemudian Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata: “Datanglah berkumpul, supaya kuberitahukan kepadamu, apa yang akan kamu alami di kemudian hari. Berhimpunlah kamu dan dengarlah, ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel, ayahmu. (Kej 49:1-2)

Perubahan dari sebutan anak menjadi suku Israel adalah perubahan status dari satu keluarga menjadi satu bangsa. Dan perubahan itu terjadi setelah Yakub sebagai generasi ke-3 setelah Abraham, dan diwarisi oleh ke-12 anak Yakub sebagai generasi ke-4.

Orang Israel (anak-anak Yakub), sampai hari ini, selalu menyebutkan Tuhan orang Israel (Tuhan Yakub), adalah Tuhan Abraham, Ishak, dan Yakub. Artinya, keturunan Yahudi dari Abraham, sampai sekarang Israel modern yang merdeka 14 Mei 1948 selalu diingatkan bahwa seluruh Yahudi adalah satu keluarga, dan satu bangsa.

Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: “Beginilah kau katakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun. (Kel 3:15).

Masing-masing anak Yakub (suku Israel) mendapatkan berkat tersendiri. Dan dalam perjalanan mereka di padang gurun, ke-12 suku ini memiliki tata cara dalam membangun kemah ataupun berjalan.

Suku Yehuda, Isakhar, dan Zebulon menjadi kelompok pembuka, suku Ruben, Simeon, Gad adalah kelompok ke-2 yang sangat terampil berperang, kelompok ketiga ada suku Benyamin (adik Yusuf) yang menjaga dua suku muda yaitu suku Efraim dan Manasye (anak-anak Yusuf) mewakili kelompok generasi, dan kelompok ke-4 adalah Dan, Asyer, Naftali yang sangat kreatif.

Suku Lewi tersebar didepan Yehuda (mengangkat tabut), Ruben (membawa tenda kemah suci), dan didepan Efraim (membawa peralatan). Yehuda, Ruben, dan Efraim (yang mewakili Yusuf) adalah anak-anak Yakub yang memiliki hak kesulungan. Pertama Ruben, kedua Yusuf, setelah itu Yehuda menjadi yang pertama, dan akhirnya Yesus lahir dari suku Yehuda.

Ketika tiang awan dan api berhenti, suku-suku ini berkemah selalu dalam urutan (alignment) yang selalu sama, kelompok Yehuda di sebelah timur, kelompok Ruben disebelah selatan, kelompok Efraim disebalah Barat, dan kelompok Dan disebelah utara.

Ditambah lagi, dalam tradisi Israel, setiap bulan baru (Rosh Chodesh), setiap bulan Israel mewakili satu suku Israel dan berkat-berkat Yakub dan Musa (Kej 49, Ul 33) selalu dibacakan dan dideklarasikan kembali.

Semua ini memperlihatkan bahwa perjanjian Tuhan untuk Israel adalah kekal, dan tidak pernah dibatalkan. 

Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya. (Rom 11:28-29).

Didalam iman kepada Yesus Kristus, sekarang kita yang bukan keluarga Israel, tetapi dicangkokkan dalam keluarga Israel (Rom 11:24). Seperti Rut dan Naomi, maka bangsamu, adalah bangsaku, Tuhanmu adalah Tuhanku (Rut 1:16). Kita menjadi bagian dalam keluarga Israel melalui perjanjian Abraham yang digenapi dalam diri Yesus Kristus (Gal 3:29).

Sebab itu, kita mewakili suku-suku yang menjadi bagian kita, harus mulai mencari dimana posisi kita dalam rencana keselamatan besar Tuhan atas Israel (redemptive destiny). Proses pencarian posisi inilah yang disebut proses penyelarasan (alignment) yang secara terus menerus terjadi dalam perjalanan iman kita, sampai kita tiba di posisi kita di Tubuh Kristus. 

Semua proses penyelarasan itu dimulai dengan kepercayaan bahwa kita harus diselaraskan dengan Israel sebagai yang sulung. Tanpa menyelaraskan diri kepada rencana besar Tuhan atas Israel maka semua yang kita kerjakan tidak mendapatkan legalitas perjanjian kekal Abraham.

Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: “Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. Dan inilah perjanjian-Ku dengan (Rom 11:25-27)

Pendalaman Alkitab:

Kata suku dalam bahasa Ibrani dipakai kata shebet (H7626) yang artinya batang, cabang, tangkai batang, terowongan, perkumpulan, marga, kaum, klan. Suku DNAnya adalah keluarga yang menjadi sebuah identitas lahiriah dari setiap manusia. Dan identitas kesukuan ini tidak dihilangkan tapi diselaraskan dalam perkumpulan yang lebih besar yang disebut bangsa (nation). Segala suku, kaum, bangsa, dan bahasa (Wahyu 7:9) adalah hati Tuhan, karena kitalah keluargaNya.

Penulis :Hanny Setiawan

HDMI (Hidup Dalam Mandat Ilahi)  adalah adalah konsep pengajaran holistik yang membawa kekristenan tidak berhenti kepada kesalehan pribadi, tetapi berfokus kepada Membangun Tubuh Kristus. Selama 49 Hari penulis mengajak untuk Menghidupi Tujuan Ilahi, Memahami Desain Awal, Mengalahkan Dunia, Melakukan Yang Seharusnya, Menjalani Kehidupan, Menyiapkan Jalan, Menggenapi janji.

Comments

Related Articles

Back to top button