El-BethelRenungan

Nafas Yang Mengguncangkan Kerajaan Si Jahat


“ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. ” Kejadian 2:7

 BACAAN : Kejadian 2

Di dalam pelajaran biologi ada 5 ciri-ciri makhluk hidup, yaitu bernafas, bergerak, menanggapi rangsangan, bertumbuh dan berkembangbiak. Nah, salah satu ciri makhluk hidup yang paling penting dan utama adalah bernafas, tanpa bernafas tidak dapat disebut makhluk hidup.

Dalam Kejadian 2:7 kita mengerti bahwa manusia diciptakan Allah dengan cara membentuknya dari debu tanah. Debu tanah adalah sesuatu yang mati (benda mati) tetapi ketika Allah menghembuskan nafas hidup kepada manusia (debu tanah) barulah manusia menjadi hid- up. Tanpa hembusan nafas Allah manusia itu tetap menjadi manusia yang mati, tanpa kehidupan.

Kata nafas yang digunakan dalam ayat ini dalam bahasa aslinya adalah “Nefesh” suatu kata yang berarti kehidupan/vitalitas/ kepribadian yang hidup. Jadi Allah menghembuskan sebuah kehidupan dalam manusia sehingga manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Ini artinya bahwa setiap nafas manusia layak untuk kemuliaan Tuhan bukan untuk kesenangan diri sendiri, apalagi diberikan kepada si jahat.

Seringkali manusia mengkhawatirkan banyak hal untuk dapat hidup, seperti makanan, pekerjaan, rumah dll. Tetapi justru melupakan kunci yang paling penting dari sebuah kehidupan, yaitu bernafas. Bernafas dilupakan karena dalam bernafas manusia tidak perlu disuruh/dijadwalkan/bahkan dipikirkan, jadi bernafas sudah otomatis dilakukan manusia sebagai makhluk hidup.

Kita mengerti bahwa nafas hidup orang percaya adalah doa, apakah dalam hal berdoa kita masih perlu disuruh? dijadwal? bahkan dipikirkan? Seharusnya dalam kehidupan orang percaya berdoa itu sudah otomatis menjadi gaya hidup. Gaya hidup kerajaan surga inilah yang menjadi suatu hal yang paling ditakutkan oleh kerajaan si jahat, hanya dengan orang-orang percaya ber- nafas, kerajaan si jahat akan terguncang.

PERENUNGAN :

Di mana pun Tuhan tempatkan, selagi kita masih bernafas, mari kita berdoa dan membawa kemuliaan Tuhan turun atas tempat itu. Ketika kita bernafas (berdoa) tempat yang mungkin ru- sak, tidak berfungsi, bahkan mati semuanya akan dihidupkan kembali.

DOA :

“Terima kasih Bapa, Kau berikanku kehidupan oleh nafas-Mu. Kiranya selama aku bernafas, aku menjadi pribadi yang menghadirkan kehendak-Mu terjadi di bumi, agar yang mati dibangkitkan, yang sakit disembuhkan, yang terluka dipulihkan dan yang rusak dibetulkan. Semuanya hanya supaya jalan-Mu dikenal oleh seluruh manusia. Dalam Nama Yesus, Amin.”

Penulis : Gehazi

Comments

Related Articles

Back to top button