Mengerikan! Percintaan menjadi Penyebab Terbesar Bunuh Diri Remaja Indonesia
BeritaMujizat.com – Pendidikan – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan setiap detik ada satu orang yang melakukan bunuh diri di seluruh dunia.
Angka orang yang kehilangan nyawa akibat bunuh diri bahkan lebih parah dibanding jumlah orang yang terbunuh dalam perang. Total terdapat 800 ribu orang yang tercatat melakukan bunuh diri tiap tahunnya. (Sumber)
Salah satu penyebab utama bunuh diri di kalangan remaja adalah masalah percintaan. Menurut data dari Komnas Perlindungan Anak, terdapat 20 kasus bunuh diri yang terjadi pada anak-anak Indonesia berusia 13-17 tahun dan 8 kasus diantaranya disebabkan karena masalah percintaan.
Masalah percintaan yang dialami para remaja ini, seperti bertengkar dengan pacar dan putus cinta, membuat mereka tidak berpikir rasional dan terlalu larut dengan emosi mereka.
Selain bunuh diri, pacaran juga juga merupakan pintu masuk hal-hal negatif bagi para remaja. Pacaran saat ini bahkan juga telah dikenali di dunia anak-anak usia dini.
Lagu-lagu, film maupun sinetron tentang cinta sangat mudah ditemui di berbagai media. Pesan tentang percintaan setiap hari disuarakan dan didengar melalui berbagai media. Tidak heran jika banyak orang kemudian menjadikan pacaran sebagai tren gaya hidup yang harus dijalani.
Menyikapi hal ini, para pendidik Kristen (guru, orang tua, dan komunitas) harus mengambil langkah progresif untuk menyadarkan bahwa pacaran mempunyai dampak berbahaya yang harus diwaspadai, terutama bagi anak-anak maupun remaja.
Para pendidik sebaiknya tidak mengkonsumsi tanyangan atau lagu-lagu tentang cinta dihadapan anak-anak. Para pendidik juga sebaiknya tidak bercanda tentang percintaan dengan anak-anak.
Hal ini dilakukan agar anak mulai mengerti bahwa pacaran bukan sebuah hal yang lazim dilakukan oleh anak-anak. Lebih dari itu semua, pendidik harus mampu membangun pandangan yang benar tentang pacaran.
Anak harus diajak belajar bersama untuk menggali prinsip yang benar tentang hubungan pria dan wanita dalam Alkitab. Para pendidik juga harus dapat menerangkan pada anak jika cinta sejati yang diimajinasikan di film atau lagu tidak mungkin dilakukan oleh manusia.
Cinta sejati merupakan bentuk kasih yang hanya dimiliki Tuhan ketika dia menyerahkan dirinya untuk disalib sebagai ganti dosa kita. Kepada remaja atau para pemuda yang dianggap sudah dewasa, para pendidik harus mulai menerangkan tentang panggilan Tuhan atas keluarga.
Hal ini dilakukan agar setiap orang yang memang sudah dianggap siap untuk mulai menjalin hubungan tidak tergesa-gesa dalam menentukan pasangan.
Sembarang dalam memilih pasangan jelas akan membuat keluarga yang dibangun kehilangan panggilan Tuhan.
Penulis : Gilrandi ADP