El-BethelRenungan

Mengasihi Tuhan dengan Ketulusan bukan karena Motivasi Terselubung


BeritaMujizat – Renungan – Hendaklah hati kita didapati mengasihi Tuhan saat melayani-Nya, bukan karena ingin menerima sesuatu dari-Nya. Tuhan menghendaki anak-anak-Nya untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan.

Suatu hari saya bersama rekan-rekan guru sedang mengecat pagar dengan warna pelangi di taman bermain PAUD. Bukan hanya pagar saja yang sebenarnya berwarna pelangi, tapi juga warna tembok bangunan yang baru dibangun juga berwarna pelangi.

Pada saat sedang beristirahat sambil berbicara dengan salah satu rekan, tiba-tiba saya merenung tentang pelangi. Dengan spontan saya mengucapkan kalimat, banyak orang hanya mau menikmati pelangi tapi menolak hujan.

Peristiwa sederhana ini membawa saya merenung lebih lanjut tentang hubungan manusia dengan Tuhan. Saya diingatkan kembali bahwa sebagai orang percaya, jangan hanya mendekat kepada Tuhan karena mau berkat-Nya, tapi juga harus hidup menuruti ketetapan-ketetapan firman-Nya.

Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Markus 12:30
Bacaan: Markus 12:29-31

Seperti pada ayat yang kita baca pada renungan ini, di mana Tuhan menghendaki anak-anak-Nya untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan. Secara manusia saja, kita pasti sedih atau kecewa kepada orang-orang yang hanya mendekat kepada kita karena mereka menginginkan sesuatu dari kita.

Saya percaya setiap orang merindukan hubungan yang dilandaskan dengan ketulusan bukan karena motivasi terselubung. Begitu juga dengan hubungan kita dengan Tuhan. Hendaklah hati kita didapati mengasihi Tuhan saat melayani-Nya, bukan karena ingin menerima sesuatu dari-Nya.

PERENUNGAN
Mari kita periksa hati kita sekali lagi. Apakah saat ini kita masih melayani Tuhan dengan kesadaran penuh bahwa kesempatan untuk melayani adalah sebuah kasih karunia? Ataukah kita telah menjadi terbiasa karena sudah sering melakukannya? Saya berdoa kiranya kasih karunia Allah senantiasa memberikan kita hati yang melayani Nya dengan hati yang mengasihi Dia dan dengan sukacita.

DOA
“Bapa di dalam sorga, aku bersyukur karena hanya oleh kasih karunia-Mu aku diperkenankan untuk mendekat kepada takhta kasih karunia-Mu. Aku juga bersyukur karena Kau mau memakai hidupku untuk menjadi alat-Mu untuk menggenapi rencana-Mu di bumi ini. Kiranya Kau senantiasa memampukan aku untuk mengerjakannya dengan setia dan dengan hati yang tulus mengasihiMu. Di dalam Nama Yesus, Amin.”

Penulis : Mona

Comments

Related Articles

Back to top button