Hidup Dalam Mandat IlahiRenungan HarianSpiritualitas

Mengartikan Petunjuk


MENGARTIKAN PETUNJUK

Bacaan :  Kej 40:1-23

Jawab mereka kepadanya: “Kami bermimpi, tetapi tidak ada orang yang dapat mengartikannya.” Lalu kata Yusuf kepada mereka: “Bukankah Allah yang menerangkan arti mimpi? Ceritakanlah kiranya mimpimu itu kepadaku.” Kej 40:8.

Perjalanan Yusuf, generasi keempat dari Abraham, adalah perjalanan rohani yang luar biasa. Mulai dari rumah Yakub, Potifar (Kej 39:1-19), sampai akhirnya masuk penjara (Kej 39:20), dan akhirnya diangkat menjadi orang kedua di negara adikuasa waktu itu itu, Mesir (Kej 41:41), Yusuf secara khusus diberikan mimpi-mimpi Ilahi.

Diawali dengan mimpi tentang gandum serta berkas-berkasnya, dan matahari, bulan, dan sebelas bintang (Kej 37:7-9), Yusuf memulai perjalanannya sampai pada akhirnya dia memenuhi tujuan akhirnya untuk menyelamatkan keluarga Yakub.  Keluarga yang hanya sisa sekitar 70 orang (Kel 1:1), tapi menjadi benih bangsa yang besar, Israel.

Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar. (Kej 50:20).

Perjalanan Yusuf menjadi berhasil sampai akhir karena dia mengikuti petunjuk-petunjuk Tuhan tanpa melepaskan tujuan akhir. Selangkah demi selangkah, Tuhan menuntun kita seperti Dia menuntun Yusuf seperti seorang Gembala (Maz 23).

Pasal terpanjang dalam Mazmur 119 memperlihatkan bagaimana Daud bergantung sepenuhnya dengan perkataan Tuhan (FirmanNya), dan selalu bertanya jalan-jalanNya, “Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya TUHAN, tunjukkanlah itu kepadaku.” (Maz 119:4).

Dalam peperangan untuk mengambil alih Yerusalem, Daud melawan musuh yang sama (Filistin), dua kali pertempuran, dua kali juga Daud bertanya, dengan dua strategi yang berbeda yang diberikan Tuhan. Akhirnya, kedua pertempuran itu dimenangkan Daud.

bertanyalah Daud kepada TUHAN: “Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu? Akan Kau serahkankah mereka ke dalam tanganku?” TUHAN menjawab Daud: “Majulah, sebab Aku pasti akan menyerahkan orang Filistin itu ke dalam tanganmu.” (II Sam 5:19)

maka bertanyalah Daud kepada TUHAN, dan Ia menjawab: “Janganlah maju, tetapi buatlah gerakan lingkaran sampai ke belakang mereka, sehingga engkau dapat menyerang mereka dari jurusan pohon-pohon kertau. (II Sam 5:23).

Secara naluri, setelah kemenangan pertama Daud akan melakukan strategi yang sama, tetapi lagi-lagi Daud bertanya kepada Tuhan dan percaya petunjukNya. Pola strategi “selalu bertanya” inilah yang membuat Daud tidak pernah kalah perang.

“…. TUHAN memberi kemenangan kepada Daud ke manapun ia pergi berperang.” (I Taw 18:6b)

Tuhan selalu bicara kepada kita (Yoh 10:27) memberikan petunjuk-petunjukNya. Siapa menyangka bahwa teman dalam penjara Yusuf, yaitu juru minum Firaun, akan menjadi tokoh penting yang membawa mujizat.

Yusuf percaya bahwa “…Bukankah Allah yang menerangkan arti mimpi?…” (Kej 40:8) itulah yang membuat dia berhasil sampai tujuan akhir (destiny). Petunjuk Tuhan ada disekitar kita, dan Dia bicara melalui banyak hal, dan Roh Kudus yang akan membantu kita untuk mengartikan setiap petunjuk itu (Yoh 16:13).

Biarlah doa Paulus menjadi doa kita bersama, tiap hari kita membutuhkan hikmat dan wahyu Tuhan untuk mengerti jalan-jalanNya (Ef 1:17).

Pendalaman Alkitab:

Kata hikmat dalam bahasa Yunani dipakai kata sophia (G4678) dari kata dasar sophos (G4680) diartikan dan berhubungan dengan kecerdasan, kebijaksaan, kemampuan, ilmu pengetahuan, belajar-mengajar. Jemaat Korintus menggambarkan dengan jelas perbedaan hikmat manusia dan Allah yang berbeda (I Kor 2:6-7).  “Sebab: “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?” Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.” (I Kor 2:16)

Penulis :Hanny Setiawan

HDMI (Hidup Dalam Mandat Ilahi)  adalah adalah konsep pengajaran holistik yang membawa kekristenan tidak berhenti kepada kesalehan pribadi, tetapi berfokus kepada Membangun Tubuh Kristus. Selama 49 Hari penulis mengajak untuk Menghidupi Tujuan Ilahi, Memahami Desain Awal, Mengalahkan Dunia, Melakukan Yang Seharusnya, Menjalani Kehidupan, Menyiapkan Jalan, Menggenapi Janji.

Comments

Related Articles

Back to top button