Mencari Tuhan Dalam Keseharian (1)
Keberadaan Tuhan yang supranatural, kudus, dan tak tersentuh diyakini umat manusia karena dalam keseharian manusia tidak bisa menghindari kenyataan ada kesedihan, penyakit, sampai kepada misteri kematian. Sejak jaman purba manusia mencari sosok tuhan ini untuk proteksi, perlindungan, dan memberikan berkati.
Sebab itu ada ritual-ritual yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa alami seperti banjir, panen, wabah, atau pun gunung meletus. Artinya, melekat dalam batin manusia bahwa dalam keseharian yang alami ada sesuatu yang adikodrati dan supranatural.
Matius 5-7 adalah dasar pengajaran Yesus yang sangat jelas memperlihatkan bahwa sebagai Tuhan yang tidak tersentuh, Yesus berinkarnasi menjadi manusia yang normal dan mengajarkan umat manusia untuk berbahagia (pasal 5), tidak kuatir (pasal 6), berhubungan (pasal 7).
#1 Berbahagia. pengajaran 10 kata bahagia (beatitude) memperlihatkan bahwa Tuhan sangat memperhatikan kebahagiaan manusia. Berbeda dengan pemikiran agamawi bahkan athesis yang menekankan kepada ikut Tuhan itu sengsara karena harus taat aturan ini itu. Ikut Tuhan adalah sebuah perjalanan kebahagiaan (pursuit of happiness).
Paulus dalam suratnya kepada jemaat Filipi bahkan mendorong untuk “bersukacitalah”. Artinya, sebuah aturan dan perintah untuk bahagia. Bukankah menyenangkan memiliki Tuhan yang yang sangat memperhatikan kebahagiaan kita?.
Kata yunani yang dipakai makarios (strong, 3107) mengandung arti The idea embodied within this word is satisfaction from experiencing the fullness of something (source).
Karena mengalami kepenuhan maka kebahagiaan itu akan muncul. Dalam konteks makarios, kebahagiaan tidak sepenuhnya dicari, tapi sebagai akibat. Sebab itu ketika kepenuhan itu terjadi maka apapun yang terjadi kebahagiaan itu tetap ada.
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. (I Pet 4:14).
Kepenuhan itulah yang akan membawa kepada kepuasan dan kepuasan itulah kebahagiaan. Jadi kepenuhan akan Tuhan akan membawa kepada kepuasan akan Tuhan yang pada akhirnya menghasilkaan kebahagiaan sejati. Itulah yang disebut Sukacita.
Sebab itu, dalam keseharian kita, apapun yang terjadi hanyalah bagian dari sebuah perjalanan yang justru akan membawa kita kepada kedalaman akan pengertian akan dia. Sampai Pikiran dan Perasaan Kristus termanifestasi (Fil 2:5) sepenuhnya dalam hidup kita, maka perjalanan pencarian kita akan dibawa dari satu kebahagiaan kepada kebahagaian yang lebih besar.
Perkataan Paulus dalam Filipi 4:11 memperlihatkan kepada kita untuk selalu belajar arti kata CUKUP (content), karena Tuhan itu cukup bagi kita. Belajar untuk mengejar kepenuhan Tuhan, bukan kepenuhan materi, itulah kebahagiaan. Kukatakan ini bukanlah karena kekurangan, sebab aku telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan
Daily Seeking God
– 10 Tahun Perenungan Mencari Tuhan –
Daily Seeking God adalah kumpulan tulisan Hanny Setiawan selama 10 tahun. Ditulis secara spontan ketika ada pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri. Dengan mengikuti “renungan harian” ini diharapan bisa mengerti pergumulan batin selama 2009-2019 penulis.