Membaca dan Mendengar
Inti dari pencarian adalah pengenalan. Pengenalan intinya di komunikasi. Kita harus belajar berkomunikasi dengan Tuhan selancar mungkin sehingga semakin lama semakin mengenalNya.
Dalam berkomunikasi ada 2 sarana normal yang dipakai untuk berkomunikasi yaitu secara langsung dan tidak langsung. Secara langung melalui percakapan lisan, dan tidak langsung melalui tulisan.
Sebab itu, dalam hubungannya kita dengan Tuhan, kita harus bisa berbicara dan MENDENGAR secara “langsung” atau seringkali disebut secara profetik
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! (Mat. 11:15, Mat. 13:9, Why 2:7,11,17,29,3:6,13,22). Sekaligus kita harus bisa berhubungan secara tidak langsung dengan MEMBACA kitab suci yang adalah ungkapan isi hati Tuhan yang diilhamkan.
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. (II Tim. 3:16).
Kita hanya bisa hidup dari FIRMAN TUHAN. Tetapi Yesus menjawab: “Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” (Mat. 4:4).
Skill untuk Mendengar dan Membaca menjadi keahlian yang harus terus diasah. Mendengar secara profetik sangat berhubungan dengan penyembahan, hadirat, atmosfir rohani yang bersifat mistis dan sering supernatural.
Sangat melibatkan perasaan dan emosi yang harus terus dikuatkan. Membaca lebih bersifat natural dan cenderung “akademis” dan melibatkan pikiran yang terus diperbarui.
Keduanya adalah paradoks yang menjadi inti dari sifat Kristus yang adalah gambar absolut dari Allah Bapa. Supernatural dan Natural. Tidak bisa dipisahkan, dan berjalan bersamaan. Saatnya kita belajar mendengar secara profetik, dan membaca secara teliti pesan-pesan surgawi (yhs).
Daily Seeking God
– 10 Tahun Perenungan Mencari Tuhan –
Daily Seeking God adalah kumpulan tulisan Hanny Setiawan selama 10 tahun. Ditulis secara spontan ketika ada pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri. Dengan mengikuti “renungan harian” ini diharapan bisa mengerti pergumulan batin selama 2009-2019 penulis.