Kemiskinan dan Ketertinggalan Masyarakat Kantong Kristen Membongkan Politik SARA yang memanfaatkan Isu Kemiskinan
BeritaMujizat.com – Poleksosbud – Politik SARA masih menjadi ancaman terbesar bangsa ini dalam beberapa tahun kedepan. Beberapa orang saat ini tidak ragu dan malu-malu lagi untuk menggunakan strategi politik ini untuk mencapai kepentingannya. Narasi politik SARA apapun bentuknya adalah jahat dan sangat berbahaya bagi kelangsungan bangsa ini.
Salah satu bentuk politik SARA yang populer dan selalu didengung-dengungkan adalah yang berhubungan dengan isu kemiskinan. Potret kemiskinan yang sepotong dan tidak lengkap digunakan untuk membakar semangat dan menarik empathi masyarakat, dan membangkitkan sentimen agama dan rasial.
“Kaum dan agama kita ditindas oleh asing, sehingga kita dan saudara-saudara kita masih miskin sekarang”, itulah kira-kira narasi yang coba dibangun para pengguna politik SARA. Cara ini terbukti cukup efektif untuk menggalang massa dan membangkitkan semangat patriotisme untuk membela agama.
Bahkan narasi politik SARA ini melalui kemiskinan ini sengaja dihubung-hubungkan dengan isu anti Cina, yang membuat sakit hati saudara-saudara kita dari etnis Tionghoa. Padahal jika kita melihat potret kemiskinan yang ada di Indonesia secara menyeluruh, ada banyak daerah kantong Kristen yang menyumbang angka kemiskinan paling tinggi di Indonesia.
Bahkan beberapa propinsi yang merupakan kantong Kristen seperti Papua, NTT, dan Maluku menjadi propinsi paling miskin di Indonesia. Beberapa tempat bahkan sampai saat ini benar-benar miskin dan tertinggal. Selain itu kemiskinan juga terjadi di beragam suku yang yang ada di Indonesia.
Meskipun demikian kita orang Kristen tidak antipati dengan pemimpin yang beragama Islam, yang selama ini selalu menjadi Presiden. Kita tetap menghormati dan mendukung kinerja pemimpin yang beragama lain, meski banyak kantong Kristen saat ini masih menjadi daerah termiskin.
Gambaran ini menunjukan bahwa politik SARA mencoba membodohi kita semua dengan gambaran atau data yang tidak lengkap. Kemiskinan yang juga diderita oleh masyarakat di kantong Kristen seharusnya membuka mata semua masyarakat Indonesia terhadap isu politik SARA.
Kita harus sadar dan jangan mudah tertipu omongan manis dan upaya licik politik SARA. Ini gunanya menjadikan Pancasila sebagai dasar dalam berpandangan dalam berbangsa dan bernegara. Jangan karena pandangan sempit, bangsa ini dipecah belah oleh kepentingan sekelompok orang yang haus kekeuasaan.
Hentikan dan hilangkan politik SARA yang rasis dari NKRI! Kemiskinan saat ini tidak tergantung agama apa yang dianut. Memancing sentimen agama yang rasis melalui isu kemiskinan adalah tindakan yang jahat dan bahkan seharusnya masuk dalam ranah pidana.
Politik SARA adalah bentuk ketidakadilan dan melanggar sumpah Pancasila dan UUD 45, untuk melindungi seluruh tumpah darah Indonesia. Jangan biarkan politik SARA berjalan lenggang membodohi masyarakat dengan gambaran yang tidak lengkap, atau bahkan sesat.
Jangan merelakan dukungan anda untuk kelompok-kelompok yang menjual politik SARA. Itu adalah cara ampuh agar politik SARA tidak mendapat angin segar dalam berkuasa.
Penulis : Gilrandi ADP