Kasih Karunia Nuh : Teguh pada Ketaatan Meski Dalam Kesulitan
BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Hidup dalam kasih karunia bukan hanya berarti hidup dalam kelimpahan, berkat yang banyak maupun tidak ada kesukaran. Tetapi hidup dalam kasih karunia itu juga berarti hidup seturut dengan apa yang Tuhan mau dalam keadaan yang baik maupun tidak baik.
Di dalam alkitab kita, banyak tokoh-tokoh yang hidup dan mendapat kasih karunia dari Tuhan seperti Abraham, Nuh, Musa, Yakub dan masih banyak lagi. Kali ini kita belajar tentang kasih karunia yang Nuh dapatkan.
Kejadian pasal 6 menceritakan tentang keadaan manusia saat itu. Ketika itu manusia mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi dan kejahatan semakin besar. Segala kecenderungan hati manusia saat itu selalu membuahkan kejahatan semata-mata.
Tetapi ada satu orang yang bernama Nuh, mendapatkan kasih karunia dari Tuhan.
Kejadian 6:8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN. 6:9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah.
Allah berfirman kepada Nuh untuk membuat sebuah bahtera karena Allah akan memusnahkan manusia dan segala yang ada di bumi.
Kejadian 6:13 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. 6:14 Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal dari luar dan dari dalam.
Keadaan waktu jaman Nuh adalah keadaan yang tidak baik. Kejahatan ada disekelilingnya. Tetapi Nuh mengerti bahwa Nuh beroleh kasih karunia Tuhan. Dan Allah berjanji kepada Nuh bahwa dia dan seluruh keluarganya akan selamat.
Kejadian 6 : 18 Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan perjanjian-Ku , dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu.
Bisa kita bayangkan keadaan pada zaman itu. Segala kejahatan terjadi sampai membuat Allah menyesal telah menjadikan mereka (Kejadian 6:7). Tetapi Nuh tidak turut dalam arus itu.
Nuh berbeda karena dia hidup benar dan tidak bercela. Dia sampai air bah itu melanda seluruh bumi, Nuh selamat karena ketaatannya pada Allah.
Walaupun Nuh dihadapkan pada berbagai tantangan dan kesulitan, ia tetap teguh dalam kesetiaannya kepada Tuhan dan dalam memimpin umatnya. Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
Dan sekali lagi, meskipun mungkin saat itu diolok-olok dan dianggap gila oleh banyak orang karena membangun sebuah bahtera, Nuh tetap mengerjakan perintah Tuhan. Pasti ada suara caci maki ketika Nuh membuat bahtera, tetapi dia hanya mendengar suara Tuhan.
Dari kisah Nuh kita belajar, jangan salahkan sekeliling kita tetapi ingat kita adalah orang yang penuh kasih karunia. Kalau keadaan kita sedang tidak baik lihat bahwa kita adalah orang yang diberi kasih karunia.