Jumat Agung Menghayati Makna Pengorbanan Yesus di Kayu Salib
BeritaMujizat.com – Berita Gereja – Hari ini umat Kristiani di seluruh dunia memperingati Jumat Agung, yaitu hari wafatnya Yesus Kristus di kayu salib. Hari Jumat sebelum Minggu Paskah. Di hari ini seluruh umat Kristiani menghayati makna pengorbanan Yesus Kristus.
Setelah perjamuan malam Yesus Kristus bersama murid-murid Nya berdoa di bukit Getsemani. Disanalah Yudas Iskariot menjual Yesus.
Kemudian Yesus dibawa ke pengadilan manusia dan dijatuhi hukuman salib.
Yesus wafat di kayu salib, ketika Dia menyerahkan nyawaNya kepada Bapa. Jumat Agung menjadi hari suci yang di kuduskan umat pengikut Yesus. Terlihat di beberapa gereja di Indonesia menggelar ibadah Jumat Agung baik secara onsite maupun online.
Di beberapa gereja jemaat mengenakan pakaian hitam dan bernuansa gelap. Hal ini diakui sebagai simbol masa penghayatan akan kematian Yesus Kristus. Menjadi waktu untuk mengingat kembali dan menanamkan arti pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib.
Sejumlah kegiatan pun tidak lepas dari cara umat Kristus memperingati Jumat Agung. Di sejumlah negara memperingati Jumat Agung dengan tradisi yang unik.
Di Yerusalem kota suci yang sering dikunjungi umat Kristiani di berbagai negara ini memiliki tradisi memanggul salib Yesus. Peziarah datang dapat memanggul salib mereka masing-masing, dan berhenti di lokasi tempat Yesus memanggul Salib Nya.
Di Italia orang-orang memperingati momen Jumat Agung ini dengan berpuasa. Mereka juga hanya mengkonsumsi ikan sebagai tradisi memperingati penyaliban Yesus Kristus.
Masih banyak lagi tradisi maupun hal unik yang dilakukan umat Kristiani di berbagai belahan dunia. Tetapi jangan sampai kita sebagai pengikut Yesus Kristus hanya berfokus pada kegiatan atau cara untuk memperingatinya saja.
Tuhan Yesus Kristus telah wafat di kayu salib untuk menebus setiap dosa manusia. Pengorbanan yang tidak ternilai harganya ini merupakan mujizat terbesar yang Dia buat.
Kita tidak bisa menebus dosa kita sendiri. Kita tidak bisa menebusnya hanya dengan perbuatan baik. Tetapi karena darah Yesus yang mengalir, maka dosa kita telah dihapuskan 2000 an tahun yang lalu.
Marilah kita menjaga kekudusan kita. Jangan sampai pengorbanan Yesus menjadi sia-sia.