Ekonomi Indonesia Eksis di Internasional, Jokowi: Semakin Membaik
BeritaMujizat.com – Poleksosbud – Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjadi pembicara dalam pagelaran Mandiri Investment Forum, Rabu (9/2/2022), menyampaikan kabar gembira bagi sektor perekonomian Indonesia.
Di tengah gelombang kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir, Jokowi mengaku bersyukur lantaran sejumlah indikator perekonomian semakin mengarah ke perbaikan, seperti dilansir dari CNBC Indonesia.
“Kita bersyukur saat ini beberapa indikator ekonomi menunjukkan trend semakin baik,” ungkap Jokowi secara virtual.
Orang nomor satu di Indonesia itu pun mengungkapkan sejumlah pencapaian sektor perekonomian Indonesia di Internasional, sekalipun wabah covid-19 yang semakin meningkat.
Jokowi menyebut aktivitas manufaktur domestik yang tercermin dari Purchasing Managers Indeks (PMI) pada Januari 2022 berada di angka 53,7, lebih tinggi dibandingkan PMI negara kawasan di angka 52,7.
Selain itu, jelas Jokowi, investasi tumbuh makin baik, dimana 2021 realisasi investasi juga mencapai Rp 901 triliun, tumbuh 9% yoy. Penanaman modal asing tumbuh 10% yoy mencapai Rp 454 triliun.
“Ini menunjukan kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia di tengah situasi pandemi Covid-19 ini,” ucap Jokowi.
Jokowi pun menyoroti aktivitas perdagangan internasional. Kinerja ekspor sepanjang 2021 mencapai US$ 232 miliar, tumbuh 41,9%.
Dia mengaku, angka tersebut merupakan capaian tertinggi sepanjang sejarah. Capaian itu salah satunya didorong industrialisasi, hilirisasi besi dan baja, impor tumbuh 38,6%.
Jokowi menilai, hal tersebut dapat mengindikasikan penguatan aktivitas ekonomi dalam negeri. Selain itu kinerja impor juga mengalami pertumbuhan 38,6%.
“Itu menandakan bahwa aktivitas perekonomian mulai pulih dan bergeliat, dan diharapkan dapat mendorong belanja masyarakat,” imbuh Jokowi.
Dia mengatakan, stabilitas makro ekonomi dari sisi tingkat inflasi juga dalam tingkat yang rendah yakni 2,18% yoy pada Januari 2021.
Jokowi menerangkan, cadangan devisa Januari 2022 mencapai US$ 141,3 miliar, membawa Indonesia dalam posisi yang lebih baik dalam menghadapi tantangan eksternal.
“Terutama terkait normalisasi kebijakan moneter AS,” terang Jokowi.