Mandat BudayaPoleksosbud

Dulu Hobi Tawuran, Sekarang Negarawan Membangun Bangsa


IMG-20171117-WA0002

Beritamujizat.com-Poleksosbud-Kita seringkali tidak dapat menyelami bagaimana cara Tuhan bekerja untuk pemulihan sebuah bangsa. Apa yang kita anggap remeh seringkali adalah hal yang berharga bagi Tuhan. Apa yang kita pikir sebagai kemustahilan seringkali dipakai Tuhan untuk menerangkan sebuah harapan.

Seperti halnya ketika Tuhan bekerja sekumpulan mahasiswa di salah satu kampus negeri yang ada di Ambon ini. Belum lama ini para mahasiswa ini terlibat tawuran antar sesama mahasiswa di dalam satu kampus yang sama.

Mengetahui berita tersebut, kita tentu tidak akan pernah berfikir bahwa akan ada pemimpin yang lahir dari sana untuk mengubah suatu bangsa. Bahkan mungkin kita malah justru mengutuki mereka karena perbuatan konyol yang mereka lakukan

Akan tetapi apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Tuhan. Melalui cara yang ajaib Tuhan melawat mereka dalam ibadah sederhana yang di kampus mereka. Mereka dulu yang hobi tawuran, kini bertransformasi menjadi seorang negarawan yang siap membangun bangsa.

Mereka mulai tersentuh belas kasihan yang membuat mereka mampu berdoa dan siap berjuang untuk kemajuan bangsa ini. Mereka mulai melepaskan masa lalu mereka sebagai tukang bikin onar dan berubah menjadi mahasiswa yang mendidikasikan hidupnya untuk Tuhan.

Kita mungkin kaget ketika suatu saat mendengar nama mereka muncul dalam posisi penting pemimpin yang mengubah nasib bangsa. Mereka yang dulunya hobi tawuran, kini berubah dan siap menjadi penerus Dr Johanes Leimena, yang merupakan tokoh penting bangsa ini dari Ambon.

Cerita mereka ini menumbuhkan sebuah harapan ditengah carut marut kondisi bangsa saat ini. Rasa jengah terhadap perilaku konyol yang dilakukan orang-orang penting hari ini sedikit terobati dengan cerita ini.

Cerita mereka juga membuka mata kita untuk kembali pada fokus yang benar dan tidak terjebak dalam drama-drama politik yang menguras akal sehat dan hati nurani kita. Upaya membangun bangsa ini harus terus disingkronkan dengan amanat agung yang telah Tuhan mandatkan untuk kita kerjakan.

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu (Matius 28:19-20)

Ketekunan dan kesetiaan kita untuk melayani dan mendidik jiwa kepada Kristus adalah kunci dari revolusi mental yang merupakan pintu untuk melahirkan pemimpin-pemimpin baru. Akan tetapi jika Gereja Tuhan mulai meninggalkan amanat agung ini, bangsa ini akan mengalami kemandulan dalam mencetak pemimpin baru.

 

 

 

 

Comments

Related Articles

Back to top button