Deklarasi Barmen Studi Kasus Peran Suara Kenabian Gereja Melawan Nazi
BeritaMujizat.com – Teologi – Deklarasi Barmen, sebuah dokumen penting dalam sejarah Gereja Kristen, adalah tanggapan yang kuat terhadap munculnya ideologi Nazi dan rezim Adolf Hitler di Jerman. Artikel ini membahas peran strategis Gereja dalam ruang publik, khususnya dalam melawan ideologi ekstrem seperti Nazisme, melalui perspektif Deklarasi Barmen dan pemikiran teologis Karl Barth.
Deklarasi Barmen dirancang pada Mei 1934 oleh sekelompok teolog dan pemimpin gereja Protestan, termasuk Karl Barth, yang sangat prihatin dengan meningkatnya pengaruh ideologi Nazi di dalam Gereja Injili Jerman. Deklarasi tersebut merupakan pernyataan iman dan perlawanan yang berani terhadap upaya rezim Nazi untuk memanfaatkan Kristen untuk tujuan politiknya.
Karl Barth, seorang teolog Reformed dari Swiss, adalah salah satu tokoh kunci di balik Deklarasi Barmen. Teologi Barth, yang menekankan kedaulatan Tuhan dan keberdosaan manusia, menyediakan kerangka teologis yang kuat untuk melawan klaim pemujaan berhala rezim Nazi. Pemikiran Barth berperan penting dalam membentuk Deklarasi Barmen dan dampak selanjutnya terhadap Gereja dan masyarakat.
Deklarasi Barmen menegaskan kesetiaan Gereja kepada Yesus Kristus sebagai satu-satunya kepala, menolak pemimpin politik atau ideologi apa pun yang berusaha merebut kepemimpinan Kristus atas Gereja. Ini adalah tantangan langsung terhadap klaim Hitler atas kendali penuh atas semua aspek kehidupan Jerman, termasuk Gereja. Deklarasi tersebut juga menegaskan misi Gereja untuk memberitakan Injil Yesus Kristus dalam perkataan dan perbuatan, sebuah misi yang sangat kontras dengan agenda rezim Nazi tentang kemurnian ras dan semangat nasionalisme.
Peran strategis Gereja dalam ruang publik, sebagaimana dicontohkan oleh Deklarasi Barmen, sangat penting dalam mencegah munculnya ideologi ekstrem. Gereja, yang didasarkan pada ajaran Yesus Kristus dan dikuatkan oleh Roh Kudus, memiliki kemampuan unik untuk menyuarakan kebenaran kepada penguasa dan melawan ideologi yang merendahkan dan menindas. Deklarasi Barmen berfungsi sebagai pengingat kuat akan peran kenabian Gereja dalam masyarakat, peran yang sama relevannya saat ini seperti pada tahun 1934.
Kesimpulannya, Deklarasi Barmen dan pemikiran teologis Karl Barth memberikan wawasan yang berharga tentang peran strategis Gereja dalam ruang publik, khususnya dalam melawan ideologi ekstrem seperti Nazisme. Saat kita terus menghadapi tantangan di zaman kita sendiri, keberanian dan keyakinan Barth dan rekan-rekannya menjadi suar harapan dan panggilan untuk perlawanan yang setia. Gereja, yang berakar pada Injil Yesus Kristus, memiliki peran penting dalam membentuk wacana dan tindakan publik, melawan ketidakadilan, dan menyatakan visi tentang martabat dan kemajuan manusia yang didasarkan pada kasih Allah.
Penulis : Dr. Hanny Setiawan, MBA