Crossing Hands
BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Dalam kehidupan kita, meskipun keadaan buruk itu kita hadapi, maka kita harus menyanyikan kebaikan Bapa meskipun itu sulit. Kenyataannya kasih Bapa pasti itu selalu tetap untuk kita. Orang tidak mengerti betapa pentingnya hak kesulungan.
Seperti Ishak menjual hak kesulungannya. Di jaman modern, kita lupa bahwa betapa pentingnya hak kesulungan. Ketika kita bekerja tanpa berkat Tuhan maka kita akan bekerja keras dengan kekuatan kita bukan karena Tuhan yang memberkati.
Anak sulung akan mendapatkan 3/4 dari bapanya. Dan sisanya akan di bagikan kepada adik-adiknya. Ketika kita tidak mengerti menjadi anak sulung maka tidak akan bisa menjadi seorang bapa. Kita perlu mengerti betul tentang hak kesulungan. Efraim punya hak anak sulung tapi dia tidak hidup menerima berkat kesulungan dan tidak menghargai hak kesulungan.
Seperti halnya Esau yang mendapat embun, dia mendapat berkat kesulungan tetapi justru dia menukarkannya dengan semangkok bubur. Esau mendapat embun dari jauh sedangkan Yakub mendapat embun dari dekat oleh bapanya. Ini berbicara tentang sesuatu yang dicukupi secara supranatural.
Yang pergi dari rumah adalah Yakub dan tinggal dengan bapa adalah Esau. Bagi Yakub yang terpenting adalah berkat, bagi Esau adalah bekerja dengan keras. Ada penyediaan bagi orang orang yang memiliki hak kesulungan. Karena dia akan dibedakan dan mendapat kemurahan tanpa peluh. Betapa luar biasa hidup dalam berkat Tuhan. Mengalami sesuatu yang supranatural yaitu berkat Tuhan.
Jangan anggap remeh hak istimewa Tuhan karena Tuhan akan bisa marah kepada kita. Esau memandang ringan hak kesulungan. Kita perlu mengejar yang menjadi hak kesulungan kita. Bagi orang Ibrani hak kesulungan segalanya karena itu berarti dia diberkati dan disertai Tuhan. Ada perbedaan dalam Esau dan Yakub.
Dalam Kejadian 48:12-14 ada tangan bersilang walaupun Manasye itu sulung. Yakub menyilangkan tangannya Efraim yang bungsu yang mendapatkan hak kesulungan. Yakub berjuang ketika dalam kandungan, dia memegang kaki kakaknya.
Efraim diberikan hak kesulungan cuma- cuma oleh Yakub. Orang yang seperti Efraim yang mendapatkan hak kesulungan cuma-cuma akan memiliki hidup yang berantakan. Yakub berjuang supaya yang Ilahi di dapatkan. Kalau kita ingin sesuatu yang Ilahi contohlah seperti Yakub yang berjuang dan mendapatkannya dengan berjuang.
1. Kejar Yang Ilahi Bukan Jasmani Sampai Mendapatkannya
Yakub mengubah masa depannya meskipun masa lalunya yang kelam. Lahir sebagai penipu tapi mati sebagai bangsa yang besar. Yakub memperjuangkan hal yang Ilahi yaitu berkat Tuhan yang bisa mengubah hidup dan masa depannya. Apa kita mau mengejar yang Ilahi itu dalam diri kita.
Yang membedakan adalah berkat Tuhan, kita memiliki hidup yang dibedakan oleh Tuhan serta mengalami penyediaan Tuhan. Kita mengerjakan dan menjaga hak kesulungan kita. Ada tuntunan dan berkat Tuhan dan kita hidup dalam pembedaan Tuhan. Ketika kita diberkati secara finansial tapi kita tidak selalu mengerjakan hak kesulungan berarti kita sudah kehilangan yang lain.
Yakub sudah mengerti dan akan mengejar sampai dapat. Ruben bisa kehilangan hak kesulungan, dan Esau, Manasye kehilangan hak kesulungannya. Apa yang dihargai Tuhan kita perlu juga menghargainya. Kita perlu mengejar yang Ilahi dan jangan suam-suam.
Efraim ketika mendapatkan yang cuma-cuma dan tidak menghargai maka hak kesulungan itu akan bisa hilang. Maka kita terus dan kejar serta selalu menghargainya. Untuk memperjuangkan sesuatu itu lebih sulit. Kita jangan memandang ringan dan remeh yang kita kerjakan.
2. Memiliki Respon Yang Benar
Dalam Hakim hakim 12:1-3 Efraim ini adalah generasi yang mudah marah. Meskipun kita mendapatkan hak kesulungan, itu akan bisa menandakan kita menjadi orang yang maksimal di dalam Tuhan. Efraim tidak mau berperang lagi tapi justru berteman dengan para lawannya.
Meskipun kita mendapat janji Tuhan, tapi respon dan reaksi kita harus benar. Oleh sebab itu kita perlu memiliki respon yang benar. Jangan memiliki respon yang salah terhadap keadaan yang tidak benar. Ujian itu sering kali mendadak. Ketika kita mendapatkan sesuatu, sering kali respon kita yang dicari.
Reaksi dan respon kita itu penting untuk kita mendapatkan berkat Tuhan. Tuntunan Tuhan ditentukan dari cerita hidup kita bersama Tuhan. Maka kita akan bisa menjaga hak kesulungan yang Tuhan beri. Dengan cara Tuhan, maka kita akan memiliki respon yang benar. Kita perlu mengerti kemurahan Tuhan, tuntunan Tuhan dan respon kita. Karena hak kesulungan bisa dipindahkan oleh Tuhan sendiri.
3. Bertobat Dan Kembali
Setelah Efraim mengalami respon yang salah, kemarahan, maka dia meratap dan menangis. Dalam Yeremia 31:17-18 Efraim kehilangan yang Ilahi dan dia meratap serta menyesal. Efraim menanggung aib masa mudanya. Dia mendapatkan hak istimewa tapi justru membuangnya. Sering kali kita keluar dari kasih karunia Tuhan.
4. Destiny Yang Besar Untuk Mengembalikan Orang-Orang Pada Tuhan
Mungkin hari ini kita tidak hidup dalam hak kesulungan, maka kembalilah kepada Tuhan. Dan jangan terjebak dengan apa yang sudah kita miliki. Efraim dikembalikan hak kesulungannya. Kalau hidup kita sudah menyimpang maka kembalilah. Efraim menangis karena kesalahan yang dia alami dan kembali ke jalan yang benar.
Dalam Yesaya 11:11-17 Yehuda dan Efraim akan terbang ke barat. Efraim akan merebut warisan dari Esau. Yusuf menikah dengan orang Mesir. Yehuda mendapat hak kesulungan dari Ruben. Dua suku Yehuda dan Efraim akan dipakai untuk mengembalikan orang-orang yang sudah kehilangan hak kesulungan.
Anak yang mendapatkan hak kesulungan akan bisa menjadi seorang bapa. Efraim dan Yehuda mempunyai destiny untuk mengembalikan hak kesulungan anak-anak Tuhan yang sudah hilang.
Firman Tuhan ini disampaikan oleh Bp. Pdt. Benyamin Henry Setiawan, S.Miss pada hari Minggu, 01 Agustus 2021. Online Kingdom Family Service di Graha El-Bethel Solo Baru.