Cahaya Ilahi
Kebutuhan manusia akan Tuhan terjadi karena tidak bisa dipungkiri adanya tanda-tanda nyata dan jasmani bahwa manusia tidak mampu menyelesaikannya. Sakit, penderitaan, kesusahan, kesedihan, dan kematian tidak bisa dipungkiri diusahakan untuk dihindari dan kalau mungkin dibuang.
Ketika “pintu tertutup” dan manusia tidak mampu lagi menanggulanginya, maka akhirnya manusia harus mencari solusi.
Dan inilah kebutuhan akan “Tuhan” terjadi secara natural.
Tuhan sebagai tempat jalan keluar manusia. Sehingga akhirnya siapapun dan apapun akhirnya bisa menjadi tuhan apabila dianggap bisa menyelesaikan masalah. Bisa batu, bisa pohon, bisa binatan, atau “tuhan-tuhan” versi yang lain.
orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah. (II Kor. 4:4).
Cahaya Ilahi itulah yang mampu menerangi kegelapan hati manusia. Bahwa Tuhan itu tidak hanya “tukang menyelesaikan masalah”. Tapi Dia adalah Raja, Bapa, Kakak, Sahabat, dan Kekasih manusia. Tuhan seorang pribadi yang kita harus berkenalan, dan intim denganNya.
Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus, (Ef. 1:18).
Cahaya Ilahi itulah yang mampu membawa pencari-pencari Tuhan menemukan pribadiNya yang sesungguhnya. Bukan ilah buatan manusia, atau bahkan buatan diri sendiri. Tetapi Tuhan yang adalah Juru Selamat, sekaligus Tuan dalam hidup kita.
Daily Seeking God
– 10 Tahun Perenungan Mencari Tuhan –
Daily Seeking God adalah kumpulan tulisan Hanny Setiawan selama 10 tahun. Ditulis secara spontan ketika ada pertanyaan-pertanyaan kepada diri sendiri. Dengan mengikuti “renungan harian” ini diharapan bisa mengerti pergumulan batin selama 2009-2019 penulis.