Berkat Yehuda
BERKAT YEHUDA
KEJADIAN 49:9
BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Sebuah kenyataan yang kita alami adalah kita mempunyai Bapa di surga yang tidak akan ingin melihat kita kekurangan. Tapi Dia adalah Bapa yang ingin memberkati kita dan ingin melihat kita berkelimpahan di dalam Tuhan. Orang tua jasmani saja tidak ingin melihat anak anaknya kekurangan, apalagi Bapa kita di surga. Yehuda adalah anak ke 4 dari Yakub dan Lea. Berkat Tuhan justru diberikan kepada Yehuda bukan kepada Ruben. Dari lahirnya Yehuda sampai mati diumur 119 tahun sungguh sangat panjang kehidupan yang bisa kita pelajari.
Dalam Kejadian 29:31-35 adalah cerita dari anak-anak Yakub. Ada 4 anak yang dilahirkan oleh Lea. Karena Lea ingin dicintai oleh suaminya, Yakub maka dia memberikan anak laki-laki untuk Yakub. Sampai anak ke-4 pun yang dilahirkan Lea untuk Yakub, dia baru bisa bersyukur. Lahirnya Yehuda membawa rasa bersyukur dari Lea kepada Tuhan. Nama Yehuda berarti “Thank Full Heart” yaitu hati yang bersyukur kepada Tuhan. Yehuda adalah orang yang bisa mengucap syukur kepada Tuhan.
Berkat Yehuda :
1. Suka Mengucap Syukur (Kejadian 29:35)
Ucapan syukur adalah pujian penyembahan dari hati yang sangat dalam. Yehuda dilahirkan dari rahim yang mengucap syukur kepada Tuhan. Kelahiran Yehuda membuka hati Lea untuk bisa mengucap syukur, meski dirinya tidak dicintai suaminya. Setiap kita harus masuk di gerbangNya Tuhan dengan rasa ucapan syukur. Kalau kita sulit bersyukur maka kita akan sulit melihat dan menemukan Tuhan. Dalam keadaan apapun itu kita harus bisa mengucap syukur dalam segala hal. Ujung dari kehidupan Yehuda adalah berkat yang luar biasa. Banyak yang dilahirkan dari keturunan Yehuda ada Daud juga Boas.
Jangan pernah meremehkan dari ucapan syukur yang sederhana. Karena sungguh sangat berkuasa dan bisa mengubahkan sesuatu. Setiap hari kita harus bisa mengucap syukur kepada Tuhan. Karena banyak hal yang sudah Tuhan beri. Bahkan banyak yang belum terjadipun kita harus bisa bersyukur. Jangan seperti bangsa Israel yang suka mengeluh dan menggerutu kepada Tuhan dan bangsa Israel menjadi contoh orang yang sulit mengucap syukur yang membuat bangsa Israel tidak bisa melihat Tuhan yang sebenarnya ada menyertai bangsa Israel.
2. Jangan Memikirkan Untung Rugi (Kejadian 37:6)
Yehuda sebenarnya adalah penolong Yusuf. Ketika Yusuf hendak dibunuh oleh kakak-kakaknya justru Yehudalah yang menyarankan kepada saudara-saudaranya supaya Yusuf dijual kepada orang Samaria. Dan semua saudara-saudara Yusuf menyetujui dan menurut kepada keputusan dari Yehuda. Dalam Kejadian 37:26-28 Yehuda memiliki otoritas kepada saudara saudaranya dan saudara-saudaranya mengikuti perkataan dari Yehuda. Meskipun begitu justru ada spirit dibalik perkataan Yehuda yang justru menjatuhkan dirinya sendiri. Dan dia menanggung akibat dari perbuatan dan perkataannya sendiri.
Sering kali kita berpikir seperti Yehuda apakah untungnya yang kita lakukan untuk Tuhan? Apakah untungnya kalau kita pelayanan, apakah untungnya kalau kita pergi kunjungan jemaat dan sebagainya yang lain. Karena ukuran kita dan Tuhan itu sangatlah berbeda. Sebenarnya kita bisa ke gereja itu sebuah kasih karunia. Jangan pernah berpikir untuk selalu memikirkan untung rugi dalam mengikut Tuhan apalagi memberikan untuk Tuhan.
Kalau kita ingin mendapat berkat Yehuda jangan pernah berpikir untung dan rugi dalam mengiring Tuhan. Yang utama adalah kita merenungkan motivasi hati kita dalam mengiring Tuhan. Jangan salah motivasi dan hanya berpikir hal yang jasmani saja. Tapi lihatlah motivasi hati kita selalu mengerti bahwa Tuhan yang utama. Yehuda punya rencana yang salah dan akibatnya dia mengalami kerugian sendiri dalam hidupnya. Setelah Yusuf dijual, Yehuda justru lari, Yehuda keluar dari covering bapanya dan Yehuda keluar dari rencana Tuhan. Saat hidupnya salah maka keturunannyapun juga salah hidupnya. Dimulai dari motivasi yang salah dan keluar dari covering Tuhan, maka Yehuda salah jalan.
Kita harus memiliki motivasi yang benar, jangan pernah keluar dari rencananya Tuhan. Tapi terus mengejar Tuhan dalam doa, pujian dan penyembahan kita. Jangan pernah lupa tujuan awal dan motivasi hati kita adalah Tuhan. Cepatlah kembali ketika kita merasa keluar dari covering Tuhan. Dan mulai benahi hati kita kalau kita melenceng dan sudah belok. Yang terjadi dan dilihat Yehuda adalah melihat 2 anaknya yang mati. Itu karena dia keluar dari rencana Tuhan dan berpikir apa untungnya ketika dia hendak membunuh adiknya. Yehuda teringat dengan ayahnya, Yakub.
3. Mau Rela dan Mau Menanggung (Kejadian 43:8)
Yehuda pergi ke suatu tempat dan ingin bertemu dengan Yusuf yang sudah menjadi raja. Yehuda menanggung dan siap pasang badan untuk saudara-saudaranya. Yehudapun kembali kepada rencana Tuhan. Tuhan mencari orang yang mau rela berkorban untuk pekerjaan-pekerjaanNya. Ada perubahan dari apa untungnya yang diungkapkan Yehuda berubah menjadi orang yang menanggung saudara-saudaranya. Tidak ada kasih yang lebih besar selain kasih kepada saudara saudaranya. Perubahan hati Yehuda yaitu memiliki hidup yang rela dan berani mengambil bagian menanggung saudara dan keluarganya. Kiranya kita memiliki perubahan hati untuk mau ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan.
Banyak hal yang sudah Tuhan berikan, apakah kita mau rela untuk pasang badan untuk hal itu. Sering kali kita nyaman dan sulit melakukan yang dulu pernah kita lakukan. Ini waktunya untuk kita kembali kepada apa yang pernah kita lakukan bahkan lebih lagi mau menanggung setiap pekerjaan Tuhan. Miliki hidup yang rela untuk berkorban seperti hal yang dulu pernah kita lakukan. Kita harus rela dan mau menanggung pekerjaan Tuhan. Banyak sekali nubuatan dan mimpi yang Tuhan janjikan yang kita harus rela menanggungnya. Terus lakukan untuk pekerjaan Tuhan. Jangan ijinkan kita hidup di fase-fase yang tidak Tuhan mau. Hati kita harus menjadi korban bagi Tuhan.
4. Berani Tampil (Kejadian 44:8-12)
Perubahan hati dari Yehuda yang dulu dia lari sekarang dia berani tampil di depan. Berkat Tuhan yang tidak akan pernah habisnya dan banyak hal yang tidak di mengerti akan diberikan bagi orang percaya. Yehuda berani datang dan tampil dengan otoritas di hadapan saudara-saudaranya (Kejadian 44:18). Dalam keluarga Yakub selain Yehuda tidak ada yang mau menanggung keluarganya. Hanya Yehuda yang dengan berani dan siap menghadapi. Tidak ada yang berani menganggu keluarga Yakub karena ada Yehuda yang siap tampil berdiri menghadapi dan melindungi. Berkat anak sulung seharusnya datang kepada Ruben tetapi justru kepada Yehuda. Ada perubahan yang drastis ketika kita mau berubah.
Ada banyak hal yang diubah Tuhan asal kita mau berpartner dengan Tuhan. Kalau kita mendapat berkat Yehuda maka keturunan kita tidak akan pernah kekurangan. Tidak semua orang siap menerima berkat Tuhan. Oleh sebab itu harus terjaga dan dicek kembali hati kita supaya tetap di kehendakNya Tuhan (Kejadian 44:8-12). Perubahan hati Yehuda membawa keluarganya sampai kepada Yusuf. Yehuda menjadi orang yang mau bersyukur, tidak mau berpikir untung rugi, memiliki hidup yang rela menanggung dan berani tampil menjaga keluarga ayahnya. Dan sungguh luar biasa berkat Yehuda yang akan kita terima ketika kita belajar hidup seperti perubahan hati yang dialami oleh Yehuda.
Firman Tuhan ini disampaikan oleh Bp. Pdt. Benyamin Henry Setiawan, S.Miss pada di hari Minggu Sore, 21 Maret 2021 di ibadah Online Di Bethany El Bethel Solo Baru.
Penulis : Yohana Sri Pamularsih