BeritaMujizat.com – Renungan – Kata “Berbahagialah” yang berasal dari kata Ibrani ‘ASH’REY dalam kebanyakan terjemahan bahasa Inggris (termasuk KJV dan NIV) diterjemahkan dengan “Blessed”
Hal ini memang tidak salah, tetapi kalangan Yahudi lebih memilih kata “Bahagia/ Happy/ Joy” bahkan merupakan ungkapan/ ekspresi: kebahagiaan/ keriangan –> “bliss/ cheerfulness.”
Terjemahan Young’s Literal Translation dan New Living Translation menerjemahkannya dengan happiness dan joy. Para penafsir Yahudi memandang ungkapan “ASH’REY” dari orang-orang benar ini merupakan suatu keadaan dan ekspresi seperti yang digambarkan dalam Mazmur 1:3 “Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air.” Maka dari itu “pohon” menjadi simbol bagi suku Asyer (salah satu suku Israel).
Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. Mazmur 1:1-3
Bacaan: Mazmur 1:1-6
Mari renungkan sebuah kisah mengenai keluarga Yakub. Pada jaman itu, mampu melahirkan anak merupakan kehormatan yang tak tertandingi sebagai seorang istri. Ketika Rahel tidak segera dapat melahirkan anak bagi Yakub, ia menjadi cemburu kepada Lea yang telah melahirkan Ruben, Simeon, Lewi, dan Yehuda. Kemudian Rahel menyerahkan Bilha, budak perempuannya, untuk melahirkan baginya anak dari Yakub, yaitu: Dan dan Naftali.
Karena Lea mengira bahwa ia tidak akan melahirkan lagi, Lea menyerahkan Zilpa untuk melahirkan anak baginya dari Yakub, yang pertama adalah Gad dan kemudian Asyer. Dengan kelahiran anak laki-laki Yakub dari Zilpa ini, Lea sangat berbahagia karena posisinya sebagai istri pertama semakin terotorisasi dan aman.
Kebahagiaan yang didapat karena tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan tidak duduk di kumpulan pencemooh, sebaliknya yaitu kesukaannya adalah Taurat Tuhan dan merenungkannya siang dan malam bahagianya sama dengan Lea yang melahirkan anak bagi Yakub supaya ia menjadi istri kesukaan.
Artinya, kebahagiaan yang akan didapat orang-orang yang merenungkan firman Tuhan siang dan malam merupakan kebahagiaan yang luar biasa, bukan kebahagiaan yang sesaat. Maka dari renungan firman Tuhan hari ini, kita diingatkan untuk merenungkan firman Tuhan, sehingga kebahagiaan itu akan memenuhi kehidupan kita dalam Tuhan.
PERENUNGAN
1. Bagaimana kehidupan anda? Apakah ada rasa bahagia dalam hidup anda?
2. Sudahkah anda merenungkan firman Tuhan siang dan malam, hingga hidup anda dipenuhi
dengan kebahagiaan seperti yang tertulis dalam firman Tuhan?
DOA
“Tuhan, ajari kami untuk senantiasa merenungkan firman-Mu siang dan malam, hingga kami mengalami dan memahami sebuah rasa bahagia yang seturut dengan firman-Mu. Kami percaya bahwa sumber bahagia dan sukacita kami adalah berasal dari pada-Mu saja. Terimakasih Tuhan, dalam nama-Mu kami berdoa, amin.”
Penulis : Rosi