Bangun Kembali Setelah Mengalami Kematian, Echon: Semua Dokter Dipanggil dan Semuanya Panik, Loh Kok Bangun?
BeritaMujizat.com-Supranatural- Echon yang memiliki nama asli Edison Wisnuwardhana, stuntman Demian Aditya, masih hidup hingga hari ini setelah mengalami kematian kurang lebih selama 5 menit.
Pada tahun 2017, Demian mengalami kegagalan saat menampilkan aksi “The Death Drop” dalam acara SCTV Awards. Aksi sulap menantang maut itu dilakukan dengan cara masuk ke dalam sebuah peti yang tergantung di ketinggian tertentu dengan keadaan tangan diborgol. Sementara, di bawah peti terdapat beberapa tombak tajam dan api besar yang menyala-nyala. Peti itu akan dijatuhkan ke bawah dan pesulap melakukan ilusinya dengan tiba-tiba berpindah ke tempat lain.
Penonton mengira bahwa aksi “The Death Drop” saat itu berhasil dilakukan karena mereka melihat Demian berada di atas panggung. Namun, ternyata Echon sebagai pengganti Demian masih berada di dalam peti atraksi. Sehingga yang terjadi, tubuh Echon tertusuk tombak-tombak tajam yang ternyata buatannya sendiri. Dia harus mengalami patah tulang rusuk, paru-parunya bolong, dan tulang bonggol yang berada di dekat tulang ekor juga tertusuk tombak.
Echon langsung dibawa ke rumah sakit menggunakan Ambulance. Ketika di dalam Ambulance dia hanya berdoa kepada Tuhan. Keadaan itu juga diungkapkan langsung oleh Echon saat dirinya diundang dalam acara Daniel Tetangga Kamu di YouTube.
“That’s the only moment, actually, gue doa disitu. And then gue doa, Tuhan kenapa ya ini terjadi? Terus in split second, gue kayak, kenapa gue ngatur Tuhan? I’m like, salah, salah, gak gini doanya,” ungkap Echon.
Tuhan ajari Echon untuk terus mengandalkan Dia dan tidak mencoba memberikan direction kepada Tuhan.
“Jadi, gue cuma doa kayak, Tuhan oke, kalau memang Engkau izinkan ini semua terjadi, kasih gue kekuatan aja buat gue bisa lewatin semua ini,” lanjut Echon.
Setelah Echon berdoa dengan doa yang benar, tiba-tiba dia merasakan sangat damai, perasaan itu belum pernah dia rasakan sebelumnya. Bahkan, saat momen itu, Echon sudah sangat siap kalau Tuhan panggil dia untuk pulang. Tetapi, waktu yang diberikan Tuhan untuk Echon terus hidup belum berakhir.
Sampai, ambulance yang membawa Echon tiba di rumah sakit dan di sana tidak ada dokter ahli bedah yang standby. Hanya ada dokter anestesi pada saat itu dan dokter itu langsung melakukan tindakan. Dokter anestesi memberi obat bius dan memindahkan Echon ke meja operasi.
“Nah, ternyata, ketika itu dipindahin ke meja surgery dan untuk pertama kalinya saya dibalik. Tadi kan selamanya begini (tengkurap). Begitu saya dibalik, flat line. Udah gaada nyawanya,” jelas Echon.
Keadaan itu membuat dokter anestesi yang merupakan satu-satunya orang yang berada di ruang operasi menjadi panik. Dia berpikir kalau tindakan yang dilakukan itu salah. Namun, segala cara dilakukan, dokter itu mencoba membangunkan Echon dan usahanya itu berhasil.
Setelah 4 jam di ruang operasi, 3 jam setelahnya Echon siuman. Padahal, semua orang sudah memperkirakan jika Echon tidak terselamatkan.
“Semua kan mikirnya kayak gitu, gue akan bangun 2×24 jam berikutnya. Semua dokter dipanggil dan semuanya panik, loh kok bangun, gitu,” ungkap Echon.
“Jadi, mereka (dokter) kayak amaze. I think that’s another miracles karna menurut dokter secara statistik gitu gak mungkin di umur 45 tahun recovery secepat itu,” tegasnya.