Pesan Mimbar

Upah dari Perbuatan Baik Menurut Iman Kristen? Apakah Menyelamatkan?


BeritaMujizat.com-Pesan Mimbar- Pernahkah kamu mendengar mengenai konsep upah dalam iman Kristen? Kali ini kita akan belajar bersama mengenai konsep upah dalam Kekristenan melalui pesan mimbar yang disampaikan oleh Pdt. Dr. Hanny Setiawan, MBA dalam ibadah pagi Bethany El-Bethel Church Solo Baru.

Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya! Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.
Wahyu 22:11-13 TB

Revelation 22:12 NASB1995 “Behold, I am coming quickly, and My reward is with Me, to render to every man according to what he has done.”

Ayat tersebut mengatakan bahwa upah diberikan menurut perbuatan yang telah dilakukan. Lalu, dalam terjemahan NASB1995 dikatakan bahwa reward hanya diberikan kepada orang yang sudah menyelesaikan pekerjaan.

Konsep Upah

Sampai akhir jaman, konsep upah ini akan ada. Perbuatan atau pekerjaan dalam bahasa aslinya (Yunani), ergon, artinya pekerjaan, perbuatan, tugas, buah pekerjaan, buah.

Menurut ayat Wahyu 22:12, Tuhan akan datang segera dan ketika Dia datang hal yang akan dilakukan adalah memberikan upah. Pada hari itu Tuhan akan menghitung setiap apa yang kita lakukan selama kita hidup. Jadi, perbuatan baik itu akan dihitung.

Orang yang bekerja akan mendapatkan reward (upah) sesuai yang dikerjakan. Misalnya, berdasarkan lama orang itu bekerja, per jam diberikan upajh 20 ribu. Maka, orang yang bekerja selama 8 jam akan mendapatkan upah yang lebih sedikit dibanding orang yang bekerja selama 12 jam.

Iman Kristen terlihat melalui perbuatan baik
Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristuslalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” Yesus menjawab mereka: “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.”
Matius 11:2-5 TB

Menurut ayat tersebut selama Kristus di dunia, Dia juga melakukan pekerjaan baik. Apa saja pekerjaan baik yang dilakukan Kristus menurut ayat tersebut? Coba lihat ayat 5.
– Menyembuhkan atau berdoa untuk orang sakit.
– Melayani orang miskin dengan memberikan sesuatu kepadanya.

Terlepas dari macam-macam pekerjaan baik menurut Alkitab, inti dari poin ini adalah setiap pekerjaan kita dihitung Tuhan. Oleh karena itu, kita harus bekerja melayani Tuhan, bekerja untuk menyelesaikan tanggung jawab kita di muka bumi ini. Seharusnya, tidak ada orang Kristen yang menganggur karena tanpa pekerjaan tidak ada upah.

Tuhan “tidak mampu” memberikan upah kepada orang yang tidak mengerjakan apa-apa. Bukan karena Dia tidak mengasihinya, tapi tidak ada dasar untuk memberikan upah kepada orang tersebut.

Ilustrasi :
Ada orang yang datang ke bank untuk mengambil uang 200 juta. Orang tersebut ditolak oleh teller dan tidak bisa mengambil uang sesuai yang diinginkan. Hal itu terjadi karena orang tersebut tidak membuka rekening, tidak memiliki saldon ataupun tidak pernah mendaftarkan namanya di bank tersebut.
Memang benar, di bank itu banyak uang. Namun, kalau kita tidak memiliki kunci untuk mengakses bank tersebut maka kita tidak pernah bisa mendapatkan uang dari bank tersebut.

Begitu halnya dengan upah, di dalam Yesus ada upah yang berlimpah-limpah. Namun, ketika kita tidak memiliki akses, yaitu perbuatan atau pekerjaan yang kita lakukan selama di bumi, maka kita tidak bisa mendapatkan upah tersebut.

Tuhan masih memberikan waktu kepada setiap dari kita sampai hari ini, pergunakanlah waktu itu untuk giat melakukan pekerjaan Kristus. Jangan sampai, saat Tuhan datang, Dia bertanya “Dimanakah ergonmu? Dimanakah pekerjaan baikmu? Apa yang sudah kamu lakukan selama ini?”

Jadi, apakah keselamatan membutuhkan perbuatan baik?

Sebelumnya, coba lihat Matius 5:16 “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

Iman Kristen terlihat dari perbuatan baik. Jika ada orang Kristen yang selama hidupnya tidak melakukan perbuatan baik untuk orang lain atau tidak pernah membantu orang lain.

Orang itu hanya hidup untuk dirinya sendiri, bekerja mencari uang untuk kepentingan dirinya sendiri. Lalu, kita lihat lagi Matius 5:16, kesimpulan apa yang dapat kita ambil? Berarti orang tersebut belum percaya.

Takaran upah ketika melakukan perbuatan baik itu sejajar dengan iman percaya. Orang yang belum percaya akan melihat iman kita dari perbuatan yang kita lakukan. Terang itu harus bercahaya agar orang dapat melihat.

Lalu, bagaimana dengan keselamatan?

Efesus 2: 8-9 “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allahitu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

Keselamatan itu didapatkan bukan karena perbuatan baik, tetapi karena kasih karunia. Jadi, perbuatan baik tidak berhubungan dengan keselamatan.

Orang Kristen tidak mendapatkan reward (upah) dari keselamatan karena keselamatan merupakan gift (hadiah atau kasih karunia). Keselamatan bukan pekerjaan kita tetapi pekerjaan Yesus di kayu salib.

Oleh karena itu, kita tidak dapat memegahkan diri atas kasih karunia yang Tuhan berikan. Tidak ada manusia yang layak disembah karena melakukan banyak perbuatan baik. Hanya Yesus yang mati di kayu salib yang layak disembah. Oleh karena kematian dan kasih karunia-Nya kita diselamatkan.

Orang yang menghargai keselamatan, menghargai kasih karunia yang Tuhan berikan, seharusnya tidak memiliki karakter yang sombong, malas, atau karakter lain yang memancarkan pencemaran atas keselamatan yang diberikan.

Ketika kita bersyukur atas kasih karunia yang Tuhan beri, hal yang dilakukan adalah melakukan pekerjaan untuk memuliakan nama-Nya.

Efesus 2:10 “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.”

Pekerjaan baik merupakan tujuan hidup orang percaya. Orang yang tidak bekerja (konteks bukan pekerjaan jasmani) tidak memiliki purpose. Setiap orang yang hidup di dalam Kristus diciptakan untuk pekerjaan tertentu. Ada sebuah mandat khusus yang harus dikerjakan selama hidup di bumi.

Comments

Related Articles

Back to top button