Pesan Mimbar

Unrighteous Wealth


BeritaMujizat.com – Pesan Mimbar – Ketika sudah 12 Minggu Ibadah Online berlangsung dan kita mengikutinya. Pasti ada kerinduan dalam hati untuk ibdah offline itu segera di perbolehkan.

Kiranya ibadah online tidak pernah mengurangi nilai dan rasa ketika kita ibadah offline. Karena sering kali kita tidak bisa komit untuk apa yang kita kerjakan ketika ibadah tatap muka itu ada.

Di New Normal ini kita percaya bahwa Tuhan sedang buka jalan yang baru. Ketika Tuhan buka jalan baru sering kali kita tidak bisa mengenali jalan baru, bahkan kita belum siap memasuki jalan baru tersebut. Oleh sebab itu setiap rumah-rumah, setiap pribadi-pribadi harus bisa ibadah sendiri dan tidak bergantung beribadah di dalam gedung gereja.

Yesaya 43:18 Jangan ingat-ingat masa lalu bahkan pikiran kita jangan diisi dengan masa lalu. Ketika kita sudah diajar berbulan-bulan tapi kita tidak belajar berubah dengan apa yang baru yang Tuhan mau maka kita hanya membuang waktu-waktu kita. Bahkan hidup kita hanya di penuhi dengan hal-hal masa lalu. Padahal hal yang baru sudah Tuhan sediakan bagi kita. Segala sesuatu yang barupun yang ada di bawah langit itupun sudah ada Dia sediakan (Pengkotbah 1:9-10).

Yesaya 43:18-19 (TB)  firman-Nya: “Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu, dan janganlah perhatikan hal-hal yang dari zaman purbakala!

Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.

Ketika kita memasuki New Normal, pasti ada sesuatu yang berubah. Berubah ini bukan kita berfokus kepada hal yang kelihatan saja misal terus memakai masker, cuci tangan, jaga jarak. Tetapi kita harus mengenali dan dikembalikan kepada “The Original Sound”.

The Original Sound ini berbicara kepada OIL yang kita kenal dengan Obedience (Ketaatan), Intimacy (Keintiman) dan Listening (Mendengar). Setiap kita diberi kesempatan yang sama di New Normal ini untuk melangkah mendapati apa yan Tuhan mau kita dengar dan lakukan. Butuh ketepatan untuk kita mendengar The Original Sound. Sesungguhnya kita diberi kuasa untuk mendengar Dia berbicara. Dan hanya di ruang maha kudus semua ada di sana. Ini waktunya mencari Tuhan lebih dan mendapat perintah langsung dariNya.

Masa pandemik ini membuat kita mendengar Original Sound itu direlease dan kembali ke The Original Design sehingga semua mendengar dan hidup tepat dalam apa yang Tuhan mau. Dan ini akan mengubah peradaban yang sudah ada.

Ekonomi Kerajaan adalah sebuah tatatan peradaban asal (Original Design), yang di desain oleh Allah Trinitas di mana harmony, terjadi antara Bapa,putra dan roh Kudus dan ciptaanNya dan antara ciptaanNya dengan ciptaanNya.

Yesaya 33:22 (TB)  Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang memberi hukum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita. Seperti di tatanan pemerintahan, dalam Ekonomi Kerajaan Hakim bertindak sebagai Yudikatif, Dia memberi hukum bagi kita (Legislatif) dan Raja Kita itu bertindak sebagai Raja (Eksekutif).

Dalam sistem perekonomian kerajaan setiap kita perlu bertindak dan memiliki kehidupan yang setia, kehidupan yang jujur, dan benar (Lukas 16:9-11). Karena untuk hal yang kelihatan saja kita tidak bisa mengelola, maka untuk hal yang tidak kelihatanpun kita mungkin akan sulit untuk jujur dalam mengelola. Dalam Lukas 15:1-32 mengisahkan tentang perumpamaan yang mengisahkan bagaimana kita harus jujur dalam mengelola berkat-berkat Tuhan.

Dalam Ekonomi Kerajaan ada sistem yang mengatur dan mengikat di dalamnya. Sistem mamon sering kali mengikat kehidupan kita. Harta yang tidak benar (Unrighteous Wealth) dalam Kingdom Economy tidak dapat dipergunakan untuk membangun peradaban kerajaan. Sebab itu semua sedang, dan akan diguncang oleh Tuhan sendiri.

1. Bukan uangnya tapi orangnya yang akan menentukan apakah kekayaaan itu benar atau tidak benar. Salomo menuliskan dalam Amsal 10:6 (TB)  Berkat ada di atas kepala orang benar, tetapi mulut orang fasik menyembunyikan kelaliman. 

2. Di tangan orang yang tidak benar, kekayaan semakin besar maka semakin merusak. Yang di lihat Daud dalam Mazmur 73:12 (TB)  Sesungguhnya, itulah orang-orang fasik: mereka menambah harta benda dan senang selamanya! 

3. Besar kecil penghasilan tidak menentukan besar kecil otoritas dan kuasa yang dimiliki. Kingdom Authority ketika kita tinggal dalam Obidience, Intimacy dan Listening. Yang di katakan Musa tentang 10 hukum Allah. 4 Perintah Allah berhubungan langsung kepada Tuhan dan 6 perintah Tuhan berhubungan langsung kepada sesama. Hukum kerajaan tertera dalam hukum Kasih di dalam Matius 22:37-40 tentang mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan mengasihu sesama kita.

 

2 Cara mentransformasi Unrighteous Wealth :

1. Giving It A Way (Lukas 12:32-33)

Memberi adalah jalan untuk mentransformasi harta yang tidak benar. Sehingg kita tidak menyimpan harta kita untuk kepentingan pribadi.

Lukas 12:33-34 (TB)  Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di sorga yang tidak akan habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusakkan ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.”

2. God Judgment (Mazmur 37:21-22)

Pertimbangan Tuhan yang akan selalu mengingatkan kita bahwa harta yang tidak benar itu harus bisa kita sikapi. Dan Tuhan sesungguhnya memberkati orang-orang pilihanNya.

Mazmur 37:21-22 (TB)  Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah. Sesungguhnya, orang-orang yang diberkati-Nya akan mewarisi negeri, tetapi orang-orang yang dikutuki-Nya akan dilenyapkan.

Kekayaan yang kita punya biarlah kita bisa mengelolanya untuk kebutuhan dan pekerjaan Tuhan. Jangan menyimpam harta yang tidak benar bahkan mencari harta dengan cara yang tidak benar. Karema sebagai orang percaya Tuhan sudah menyediakan berkat bagi orang-orang Nya. Tinggal kita menyiapkan hati untuk menerima dan mengelola harta dan kekayaan yang Tuhan sediakan.

Firman Tuhan ini di sampaikam di ibadah Live Streaming pada hari Minggu, 7 Juni 2020 oleh Bp.Pdt. Yusuf Hanny Setiawan,SE,MBa di Bethany El Bethel Solo Baru.

Comments

Related Articles

Back to top button